Nat lega karena Singto sudah membawa semua keperluan Krist. Kini tak ada lagi jejak Krist di apartemennya. Dia siap saja jika Jack dan anak buahnya menggerebek apartemennya.
Kini Nat sedang sibuk mengobati luka-lukanya di ruang tengah. Suasana apartemennya kembali sepi seperti semula. Tak ada lagi Krist yang merecokinya. Merengek dan berdebat dengannya. Walaupun terkadanga Nat jengkel, tapi dia juga gemas dalam waktu yang bersamaan. Hanya Krist yang bisa menjungkir balikkan perasaannya.
Masih sehari dan dia sudah rindu pada keponakan nakalnya itu.
Baru saja, hal lega memenuhi rongganya. Bel apartemen miliknya berbunyi. Melalui intercom, Nat menegang saat Jack dan kedua bodyguardnya berada di depan pintu.
Dengan penuh keberanian dia membukakan pintunya. Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah menyebalkan sang kakak ipar.
"Mana putraku?" tanyanya dengan nada rendah.
Nat tersenyum miring. "Siapa yang kau maksud dengan putra?"
Jack menggeram marah, dia mendorong Nat dan memaksa masuk kedalam apartemen adik iparnya tersebut.
"Kit!" teriaknya memanggil sang putra. Namun tak ada sahutan membuatnya mengerahkan perintah pada dua bodyguardnya untuk memeriksa satu persatu ruangan yang ada di apartemen Nat.
"Kit, keluar kau!" teriak Jack lagi.
a/n:
Gaess pliss aku ini nulis apa sii kampret! 😣😣😣😣
27/Okt/18
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus di Bulan Oktober [Singto X Krist - Sudah Terbit]
Fanfiction[Sudah Terbit] PERAYA FANFICTION Krist bad boy dan Singto si pembully. Bagaimana kalo mereka bertemu? Bukan cerita tentang bad boy yang jatuh cinta dengan good boy atau sebaliknya. Hanya seorang pemberontak yang mencoba bertahan di tengah pesakitan...