[18] Kit?

1.4K 207 164
                                    

"Kit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kit ...?"

Suara lirih Singto masih di dengarnya. Keningnya bertaut heran menatap Singto yang terbengong.

"Kit, tunggu Kit!"

"Aku mau jadi pangeran."

"Aku yang akan mendampingi pangeran."

"Kit, aku tak mengerti yang kau nyanyikan,bagaimana kalau aku yang bernyanyi?"

"Kit, jadi pendamping pangeran saja kalau P'Sing jadi pangerannya."

P'Sing....

P'Sing....

P'Singto....

Kepalanya tiba-tiba menjadi berat. Telinganya berdengung hebat. Krist menatap orang yang kini mematung di hadapannya. Pandangannya memburam, sedetik kemudian tubuhnya limbung.

"Kit!!!" pekik Nat.

Nat dengan cekatan menangkap tubuh Krist. Suasana taman kediaman Sangpotirat seketika jadi hening. Beberapa sayup bisikan mengudara.

Jack dan lainnya hanya menatap kepergian Nat yang menggendong tubuh lemah Krist ala bridal style.

Sedang Singto masih dalam posisinya yang sama. Perasaannya kini kian bimbang. Dia bingung dengan apa yang terjadi. Dia tahu, Nat paman Kit. Kit sejak dulu dekat dengan Nat.

Teringat pertama kali dia bertemu dengan Chimon saat masuk SMA. Pemuda yang dia tahu jika dia adalah putra keluarga Sangpotirat.

Kala itu, Singto melihat Jack bersama seorang remaja laki-laki memasuki Satriwittaya High School. Dadanya tiba-tiba berdegup saat berfikir jika remaja itu adalah Kit.

Hari pertama sekolah, Singto mendekati remaja itu. Dia sedang duduk di kantin, makan bersama dua orang teman lainnya.

"Hai ...," sapa Singto pertama kalinya. Ketiga siswa itu mendongak dan mendapati senior mereka, tak lupa mereka memberi wai. "Boleh bergabung?"

Ketiganya mengangguk walaupun merasa heran dengan senior yang digadang-gadang sebagai senior terfavorit.

"Kapan hari aku melihatmu bersama Paman Jack, dia siapamu?" tanya Singto pada pemuda dihadapannya dengan pandangan penuh harap.

Chimon yang saat itu sedang asyik menyantap makan siangnya pun meletakkan sendoknya. Sedang Plan dan Gun, sahabat Chimon hanya mengamati keduanya.

"Dia Ayahku. Kenapa?"

Jantung Singto semakin berdegup tidak karuan. Harapannya bertemu teman masa kecil yang dirindukannya akhirnya terkabul.

"Kit ... kamu Kit?"

Chimon terdiam sejenak, dia tahu siapa yang disebut pria dihadapannya ini. Kit adalah saudara tirinya.

Venus di Bulan Oktober [Singto X Krist  - Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang