Singto melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, pembicaraannya dengan Nat masih terngiang di benaknya. Tangannya mencengkram erat pada kemudinya.
.
"Krist, dia Kit. Chimon, hanya saudara tiri Kit."
"Apa? Jadi Chimon hanya saudara tiri Kit, dan Krist dia adalah Kit?"
Nat menganggukkan kepalanya. Singto yang masih terkejut dengan kenyataan yang benar-benar baru diterimanya kini termangu.
"Ada apa, Sing? Kau mengenal Chimon dan Krist?"
Singto mengangkat wajahnya dan kemudian mengangguk.
"Mereka adik kelasku di sekolah," jelas Singto. "Eeuu ... Paman Nat, kenapa Kit begitu berubah sekarang, maksudku dia seperti seorang berandalan. Maaf jika aku mengatakan ini."
Nat menyandarkan punggungnya pada kursi kebesarannya. Helaan nafas keluar dari mulut Nan sebelum dia sedikit menceritakan secuil kisah yang dialami Krist di masa lalu.
"Kit sebenarnya anak yang manis, tapi setelah dia kehilangan Ibunya kau tau sendiri, kan? Dia yang lupa ingatan dan jadi pemurung—"
Ya, Singto ingat masa kecilnya dulu. Krist yang pulang dari rumah sakit sama sekali tak mengenalnya. Dia yang merasa sakit hati membuatnya tak ingin bertemu Kit lagi. Hingga akhirnya keluarga Sangpotirat pindah rumah dan dia hanya bisa meratap sedih benar-benar kehilangan Kit-nya.
"—Ayahnya menikah lagi dengan mantan istri koleganya. Kit perlahan berubah menjadi seorang pembangkang. Dia melakukan semua yang dia inginkan dengan bebas. Entahlah, aku sendiri terkadang harus tahan banting menghadapinya yang semakin hari semakin menjadi."
Singto mendengarnya dengan seksama. Ya, dia pun juga merasakannya. Krist benar-benar pembangkang dan tak punya rasa takut.
"Lalu, apa Paman Jack marah melihat Kit seperti itu? Aku melihat saat di pesta malam itu Paman Jack seperti tidak menyukai kehadiran Kit."
Nat terdiam, dia tak tahu lagi harus mengatakan apa. Tidak mungkin, kan dia mengatakan jika Krist dan Jack memiliki hubungan yang buruk bahkan mereka setiap detik bertengkar.
"Mungkin karena Kit melakukan kesalahan. Biasa, bukannya orang tua akan merasa kesal jika anaknya berulah?"
Singto menganggukkan kepalanya percaya dengan apa yang diucapkan Nat.
"Paman, apa dia baik-baik saja? Aku selalu melihatnya seperti orang yang tak baik-baik saja. dibanding masa kecilnya dulu, dia sekarang semakin kurus. Apalagi aku melihat dia pingsan saat malam pesta itu."
Nat semakin di pusingkan dengan pertanyaan-pertanyaan Singto yang seolah mendesaknya untuk mengutarakan semua apa yang sebenarnya terjadi pada Kit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus di Bulan Oktober [Singto X Krist - Sudah Terbit]
Fanfiction[Sudah Terbit] PERAYA FANFICTION Krist bad boy dan Singto si pembully. Bagaimana kalo mereka bertemu? Bukan cerita tentang bad boy yang jatuh cinta dengan good boy atau sebaliknya. Hanya seorang pemberontak yang mencoba bertahan di tengah pesakitan...