Chapter 7: Rencana

1.3K 188 11
                                    

Ekhem...jadi, sebelum kalian baca ceritanya kalian bisa kan ngasih vote dulu? Kalian nggak akan rugi kok kalau cuma ngasih satu bintang. Ayo! Budayakan vote sebelum membaca!

***

Jungkook terlihat sangat tidak nyaman dengan topik pembicaraan malam ini. Orang tuanya asyik membicarakan tentang pernikahannya dan juga anak-anaknya kelak. Jin, Suga, J-Hope, Jimin dan Taehyung terlihat sangat senang ketika membicarakan bagaimana sifat keras kepala dan kekanakan Jungkook yang akan menurun kepada anak-anaknya nanti.

"Ketika Kookie punya anak, pasti dia akan merasakan bagaimana menderitanya mengurus seorang bayi yang manja, keras kepala dan juga kekanak-kanakan," Ucap Taehyung sambil sedikit tertawa mengingat dirinya sudah berhasil membesarkan seorang bayi yang sangat keras kepala dan selalu bersikap seperti anak-anak (Jungkook)

Imajinasi Nayeon semakin menjadi, ia membayangkan Jungkook sedang mengajak anaknya main bersama, mengendongnya dan juga memakaikan baju kepada anaknya. Tapi, Jungkook malah dibuat semakin kesal mendegar ucapan Taehyung barusan. Usianya terlalu muda untuk menjadi seorang ayah. Bagaimana bisa Jungkook menjadi seorang ayah kalau ia saja masih bertingkah seperti seorang bayi?

"Bisakah kita tidak membicarakan hal itu sekarang?" Jungkook berbicara dengan sedikit merasa kesal.

RM mengangguk. "Benar, lebih baik kita pergi beristirahat."

"Mungkin kalian benar, Nayeon juga pasti lelah kan?" Hyeoyon, ibu dari Jungkook tersenyum kearah Nayeon. "Kalau begitu, kau bisa tidur bersama Jungkook malam ini."

"MWO?!!" RM, Jungkook dan Nayeon sangat terkejut atas apa yang telah dikatan oleh Hyeoyon.

Tidur bersama? Bahkan mereka belum resmi menikah.

Jin menyikut RM yang masih memasang wajah shock. "Yak! Kenapa kau terlihat sangat terkejut seperti itu?"

"Mungkin dia mencintai gadis itu," ucap Suga dengan pelan. Hal itu berhasil membuat RM tak bereaksi sedikit pun.

"Baiklah-baiklah, malam ini kau tidur bersamaku," Jungkook membawakan tas Nayeon menuju ke kamarnya. Dengan tubuh yang masih dibalut oleh selimut, Nayeon berjalan tepat di belakang Jungkook untuk mengikutinya.

"Selamat malam semuanya!" Seru Jungkook sebelum menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

***

"Luhan, bagaimana keadaan Nayeon? Dia sampai ke Busan dengan selamat kan?" Tanya Yoona dengan khawatir.

Karena cemas terhadap Nayeon, Yoona mendatangi rumah Luhan hanya untuk mengetahui keadaan adik kesayangannya itu. Memang, ia sudah menelpon Nayeon barusan tapi, tetap saja ia merasa cemas kepada Nayeon.

"Tenang saja, noona. Dia baik-baik saja, tadi aku yang mengantarkannya ke Busan. Dan besok aku akan menjemputnya lagi."

Mendengar ucapan Luhan barusan, Yoona pun akhirnya bisa bernapas dengan lega. Setidaknya ia tau bahwa Nayeon baik-baik saja sekarang.

"Tapi...apa keluarga Jungkook menerima kehadirannya dengan baik?"

Luhan menguap, ia benar-benar sudah sangat mengantuk sekali. "Tentu saja, aku yakin keluarga Jungkook akan menerima kehadiran Nayeon dengan senang hati. Sudahlah, lebih baik kau pulang sekarang. Jangan terlalu mengkhawatirkan adikmu, khawatirkan saja kandunganmu sekarang," Ucapnya dengan mata tertutup.

Yonna pun berdiri. "Baiklah, aku akan pulang sekarang."

"Apa aku perlu menghubungi suamimu dulu untuk menjemputmu?" Tanya Luhan tanpa membuka matanya.

"Tak apa, kau istirahat saja. Aku tau kau sangat lelah hari ini."

***

"Jungkook..." Nayeon berbisik sambil menatap Jungkook yang sudah terpejam di sampingnya. "Kau sudah tidur?" Nayeon terbangun lalu, menatap wajah Jungkook dengan serius.

Tanpa ada peringatan apapun, Jungkook langsung menarik Nayeon ke dalam pelukannya. "Diam, pejamkan matamu dan tidur lah!"

Pipi Nayeon memanas, jatungnya berdetak hebat, siapa yang tidak suka diperlakukan seperti ini oleh idolanya? Nayeon pun menuruti perintah Jungkook tapi, ia tetap terjaga. Ia tidak bisa tidur sama sekali.

"Aku tidak bisa tidur..." Ucap Nayeon yang masih berada dalam dekapan Jungkook.

Jungkook terdengar menghembuskan napasnya perlahan. "Pejamkan saja matamu, bayangkan apa yang menurutnu indah," Tangan kanan Jungkook mulai mengelus-elus rambut Nayeon dengan lembut.

Dan akhirnya, Nayeon pun tertidur lelap di dalam pelukan Jungkook. "Andai kau tau, aku sangat mencintaimu Nayeon."

***

"Jadi, gaun seperti apa yang kau inginkan ketika menikah nanti?" Tanya nyonya Jeon sambil memperlihatkan beberapa model gaun pengantin dari HP nya.

"Aku ingin..." Nayeon berpikir keras untuk memilih gaun mana yang akan ia pakai pada saat acara pernikahannya nanti.

"Eomma, tak perlu repot-repot menyiapkan semuanya," Jungkook duduk di samping Nayeon.

"Tapi Eomma ingin ikut mempersiapkan pernikahan kalian berdua."

"Tidak perlu, eomma dan appa tinggal menikmati acaranya saja nanti. Lagipula, kita sudah merencanakan semuanya kan?" Jungkook menatap Nayeon dengan tatapan hangatnya.

Nayeon sedikit gugup gara-gara hal itu. "Iy..iya eomma. Kau tidak perlu repot-repot mengurus segalanya."

Nyonya Jeon terlihat kesal. "Memang, apa yang sudah kalian rencanakan?"

Kini, giliran Nayeon yang menatap Jungkook dengan tatapan hangatnya. "Iya, apa yang sudah kau rencanakan?"

"Nanti siang aku akan mengantarmu pulang ke Seoul, esok harinya...mungkin akan diadakan sebuah diskusi mengenai acara pernikahan kami di kantor Bighit. Tentang dekorasi, katering, gaun pengantin dan lainnya akan aku serahkan kepada seorang WO," Jungkook mencubit pipi Nayeon. "Jadi, kau juga tidak perlu repot-repot bekerja keras untuk menyiapkan semuanya."

"Baiklah, jadi...kapan tepatnya kalian akan menikah?" Tanya Jaeyi, ayah Jungkook dengan tiba-tiba.

"Entahlah, untuk tanggal pastinya kami memang belum memutuskan karena...kemungkinan besar bighit yang akan memutuskan itu semua. Dan sepertinya, hubungan kami juga tidak akan disebarkan kepada media," jelas Jungkook.

"Rencana yang bagus, tapi...apa fansmu tidak akan marah jika akhirnya mereka tau bahwa kau sudah menikah?" Hyeoyon kini mulai mencemaskan anak dan juga calon menantunya.

"Jika mereka memang benar-benar fans-ku, pasti mereka akan mendukung semua yang kulakukan." Jungkook kembali menatap Nayeon. "Karena mereka mencintaiku jadi, mereka juga harus mencintai istriku, ya kan?"

______________

Wah...ada apaan nih? Kok Yoona tiba-tiba udah mengandung aja sih?
:

Oh iya,kalau besok pagi cerita ini udah tembus 30 views 30 vote dan 15 komen, aku janji bakak triple update deh... tapi, komennya jangan cuma bilang next doang!


BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang