Chapter 31: Evil

852 100 7
                                    

Happy reading guys

***

Eunha, dia terkenal sebagai salah satu member dari girl group ternama, Gfriend. Ia juga terkenal akan keimutannya. Semua yang bertemu dengannya pasti akan langsung jatuh cinta kepada Eunha, ya...karena dia benar-benar imut.

Tapi dibalik keimutannya, Eunha menyembunyikan sifat buruknya. Ia selalu menampakkan wajah imutnya, agar semua orang percaya bahwa ia adalah orang yang baik. Orang lain juga tidak akan pernah mempercayai kejahatan yang dilakukannya ketika ia melakukan sebuah kejahatan.

Oleh sebab itu, hari ini Eunha yakin akan melakukan sesuatu yang bisa saja membuat karirnya hancur dalam sekejap. Tapi, tidak apa-apa...lagi pula semua orang sudah terbius dengan keimutannya. Mereka semua tidak akan percaya pada kasus yang akan menimpanya nanti.

"Rencananya pasti akan berhasil," ucapnya ketika ia sudah sampai di depan rumah Nayeon. Eunha langsung menekan tombok bel rumah Nayeon, ia benar-benar sangat kagum ketika melihat rumah Nayeon yang sudah menyerupai istana. "Ternyata dia orang kaya."

Nayeon membukakan pintunya. Ia langsung menutup kembali pintu rumahnya saat melihat Eunha yang datang ke rumahnya. Namun, kedua tangan Eunha langsung menahan pintu besar itu agar tidak tertutup lagi.

"Aku datang untuk meminta maaf padamu!" Ucap Eunha yang langsung membuat Nayeon berhenti berusaha untuk menutup pintu rumahnya. "Kau tidak mau mempersilahkan aku untuk masuk ke dalam?"

Nayeon tampak berpikir, apa ia harus mempersilahkan Eunha masuk? Hmmm... "Masuklah," ucapnya setelah berpikir selama beberapa detik.

Eunha langsung masuk bersama dengan Nayeon. Kemudian mereka berdua duduk di ruang yang khusus dibuat hanya untuk menerima tamu saja.

Eunha benar-benar kagum melihat keindahan dan kemewahan rumah Nayeon. Jujur saja Eunha merasa sangat iri kepada Nayeon. Wanita itu berasal dari keluarga yang kaya, terbukti dari besarnya dan mewahnya rumah yang dimiliki oleh Nayeon, ia juga memiliki seorang suami yang tampan, baik dan juga pekerja keras yaitu Jungkook, dan ia juga tidak perlu bekerja dengan sangat keras karena yang Eunha tau ayah Nayeon mempunyai sebuah perusahaan paling berpengaruh di Korea.

Apa lagi yang akan Nayeon cari? Ia sudah memiliki segalanya. Eunha tersenyum, ia semakin yakin untuk merusak kebahagiaan Nayeon. "Kau tidak merindukan Jungkook? Sudah 2 minggu dia tidak pulang ke rumah, iya kan?"

"Tentu saja aku merindukannya," ucap Nayeon dengan sedikit kaku.

Eunha menghembuskan napasnya perlahan. "Maaf, waktu di rumah sakit aku bersikap tidak baik kepadamu. Aku menjadi buta karena aku sangat mencintai Jungkook."

Nayeon menggeleng. "Tidak perlu meminta maaf, aku mengerti apa maksudmu."

"Terimakasih..." Eunha kembali memperlihatkan senyuman manisnya. "Oh iya, kudengar kau sedang mengandung? Berapa usia kandunganmu? Aku sangat bahagia sekali mendengar berita ini."

Nayeon memegang perutnya. "Baru masuk 1 bulan," ucapnya. Nayeon bangkit dari duduknya. "Maaf, aku akan ke atas sebentar untuk mengambil ponselku."

Eunha mengangguk. Ia pun duduk dengan manis di atas sofa untuk menunggu Nayeon kembali. "Ini adalah saat yang tepat untuk melancarkan aksiku,"

Tangan Eunha bergerak untuk mengambil sesuatu di dalam tasnya. Dengan barang tersebut ia akan menghancurkan kebahagiaan Nayeon. "Semoga saja rencananya berhasil,"

Eunha berjalan mendekat ke arah tangga yang langsung menuju ke lantai berikutnya. Itu adalah satu-satunya tangga yang bisa digunakan untuk bisa ke lantai atas. Eunha mulai menyiramkan minyak yang ia bawa ke anak tangga. Jika Nayeon terjatuh dari atas tangga ini, pasti ia akan langsung kehilangan bayinya.

"Nayeon, aku pergi dulu. Manager ku sudah memanggilku!" Teriak Eunha yang berpura-pura sedang terburu-buru.

"Iya!" Jawab Nayeon tanpa merasa curiga kepada Eunha. Ia sama sekali tidak mengetahui apa maksud tersembunyi dari aksi Eunha kali ini.

Eunha tersenyum puas. Saat akan keluar dari rumah Nayeon, ia bertemu dengan Luhan dan Xia. Tanpa rasa hormat, Eunha sama sekali tidak menyapa atau membungkuk kepaa mereka berdua. Eunha berjalan lurus ke depan tanpa melirik merela sama sekali.

"Siapa dia?" Tanya Xia kepada Luhan.

"Eunha..." jawab Luhan. "Nay! Nayeon?!" Luhan berteriak-teriak mencari Nayeon dengan sangat khawatir.

Dengan langkah yang sangat cepat, Eunha langsung pergi dari rumah Nayeon. Ia takut kalau Luhan akan langsung menangkapnya jika ia tau bahwa Eunha datang dengan maksud tertentu.

"Aku datang!" Teriak Nayeon, ia berjalan menuruni tangga sambil memagang ponsel di tangannya. Sudah jelas kalau Nayeon sedang melakukan video call dengan Jungkook, hal itu terbukti karena Nayeon hanya fokus pada ponselnya saja.

"Tidak-tidak! Jangan turun!" Luhan berjalan dengan cepat untuk menghampiri Nayeon yang sudah mencapai setengah tangga.

"Awas!" Xia berteriak ketika melihat Nayeon yang hampir tergelincir.

"Hati-hati!" Luhan langsung menahan tubuh Nayeon yang hampir saja tergelincir karena tangga yang ia injak licin.

Bruk!

Nayeon memang selamat tapi, ponselnya tidak. Ponselnya jatuh ke lantai bawah. Tapi syukurlah, ia baik-baik saja.

"Kubilang jangan turun kan?" Luhan kembali mengajak Nayeon ke lantai atas. Tangganya licin karena minyak yang sudah Eunha tumpahkan. Tidak baik jika Nayeon menuruni tangga dengan keadaan tangga yang licin seperti itu.

"Xia, kau bisa naik kan? Hati-hati, aku tidak mau kau jatuh!" Ucap Luhan pada Xia.

Xia langsung mengikuti Luhan dan Nayeon yang akan ke lantai atas. Kejadian tadi memang sangat menegangkan, bagaimana jika Luhan tidak berhasil menyelamatkan Nayeon? Apa Nayeon akan kehilangan bayinya?

***

Jungkook mengerutkan keningnya. "Apa sesuatu terpadi pada Nayeon?"

Jungkook sangat mengkhawatirkan Nayeon. Ia berusaha menelpon Nayeon kembali namun, handphone Nayeon tidak aktif.

"Kookie, cepat kita harus kembali ke panggung!" Teriak RM yang sudah siap untuk kembali ke atas panggung.

Dengan berat hati Jungkook langsung menyimpan ponselnya dan kembali bersiap untuk naik ke atas panggung. Jungkook masih memikirkan Nayeon, ia sama sekali tidak bisa fokus ketika sedang tampil di atas panggung. Beberapa kali ia melakukan kesalahan. Untung saja member lain berusaha untuk menutupi kesalahan Jungkook jadi, semua penggemar sama sekali tidak menyadari kesalahan yang Jungkook lakukan.

Konser malam ini sudah selesai, semua member BTS kembali turun dari atas panggung. RM langsung meminta semua member untuk berkumpul di ruang make-up. Para staff juga diminta untuk meninggalkan mereka semua.

"Apa yang terjadi padamu, Jungkook? Kenapa kau tidak bisa fokus pada penampilan terakhir kita hari ini?"

_______________

Minta vote nya boleh?
Boleh lah!

Comment juga dong, tapi please...jangan cuma comment 'Next' atau 'lanjut' doang😂

BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang