Chapter 25: What Happen?

776 85 4
                                    

Happy reading guys

Love you ..

***

"Jungkook, jangan pergi..." Nayeon menarik-narik lengan Jungkook supaya laki-laki itu tidak pergi kemana pun.

Jungkook duduk di sebelah Nayeon yang masih berbaring di atas tempat tidur. "Wae?"

"Ini masih pukul 6 pagi..." Nayeon menyandarkan tubuhnya ke kepala tempat tidur. "Bukankah ini terlalu pagi untuk pergi bekerja?"

Jungkook menggelengkan kepalanya. "Tidak, sebentar lagi BTS akan comeback. Aku harus menyiapkan segalanya dengan sangat-sangat baik."

Nayeon mengembungkan pipinya, ia mulai merasa kesal karena Jungkook tidak ingin memenuhi keinginannya untuk menemaninya sebentar saja.

"Rapmon hyung, juga berpesan agar hari ini aku datang ke tempat latihan lebih pagi dari biasanya. Karena kita semua akan memantapkan gerakan koreografi kita." Jungkook mengusap kepala Nayeon lembut. "Tzuyu juga sudah menelponku daritadi..."

Nayeon memasang wajah masam ketika nama Tzuyu keluar dari mulut sang suami. "Yasudah! Pergilah! Tzuyu sudah menelponmu daritadi kan?! Sana pergi!" Usir Nayeon sambil mendorong-dorong Jungkook agar segera pergi.

"Baiklah..."

Tanpa mengatakan apa pun lagi Jungkook langsung pergi maninggalkan Nayeon yang semakin merasa kesal karena Jungkook sama sekali tidak membujuknya agar tidak marah. Jungkook malah pergi dengan senang hati karena Nayeon sudah mengizinkannya untuk pergi. Lagipula, ia sedang terburu-buru saat ini jadi...ia sama sekali tidak sadar bahwa Nayeon sedang kesal kepadanya.

***

Huek...huek...

Nayeon berlari menuju ke kamar mandi, sudah beberapa kali ia pergi ke kamar mandi karena merasa mual. Nayeon juga merasa sedikit pusing, sepertinya dia memang sedang sakit.

"Ada apa denganmu? Kau sakit?" Tanya Luhan yang sedang besandar di dekat kamar mandi yang Nayeon gunakan.

Nayeon keluar dari kamar mandi, dengan wajah pucat dan berantakannya ia mengatakan bahwa ia baik-baik saja kepada Luhan.

"Kau sakit?" Tanya Luhan lagi.

Nayeon membaringkan tubuhnya di sofa yang sudah tersedia di ruangannya. "Sepertinya iya..."

Luhan juga duduk di hadapannya. "Kau kan seorang dokter, masa kau tidak tau kalau kau sedang sakit?"

Nayeon diam, matanya juga terpejam. Ia merasa sangat pusing sekali saat ini, mungkin jika ia beristirahat sebentar saja ia akan merasa lebih baik.

"Sepertinya kau butuh waktu untuk beristirahat, kalau begitu aku akan pergi," Luhan berjalan mendekat ke arah pintu keluar. "Kau tau? Tanggal pernikahanku dengan Xia sudah ditentukan. Sekitar...bulan depan aku akan menikah dengannya..."

Nayeon langsung bangun dari tidurnya. Ia sangat terkejut ketika mendengar kabar penting sepertinitu dari Luhan. "Mwo?!"

Luhan terkekeh lalu meninggalkan Nayeon dan menutup pintunya. "Kau istirahat saja! Nanti aku akan mengabarimu lagi!" Teriaknya dari luar.

Nayeon langsung mengambil ponselnya yang tersimpan di atas meja. Ia harus menghubungi Xia, kekasih Luhan. Berani sekali mereka mmeutuskan untuk menikah tanpa mengabarinya dulu. Memangnya Nayeon siapa? Orang asing? Dia kan adiknya Luhan...ya, walaupun orang tua mereka berbeda.

BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang