Chapter 27: Bahagia

921 90 2
                                    

Happy reading guys...

Vote dulu dong...😂

***

"Kau hamil?!"

Nayeon menundukkan kepalanya, ia tidak tau harus bagaimana. Ia juga bingung harus memasang ekspresi bagaimana. Nayeon tau Jungkook akan sangat senang ketika mendengar berita ini tapi, di sisi lain ia juga tau kalau Jungkook sedang merasa kesal kepadanya karena tadi siang ia sudah bersikap menyebalkan.

"Mianhae...aku tidak akan merepotkanmu lagi..." ucap Nayeon dengan penuh penyesalan.

Jungkook langsung memeluk Nayeon dengan erat. Sesekali Nayeon juga mendengar Jungkook tertawa samar.

"Kenapa kau baru memberitahuku?" Tanya Jungkook sambil menatap Nayeon dengan wajah yang sangat bahagia. Matanya berkaca-kaca, tapi..wajahnya menunjukkan perasaan bahagianya. "Jika kau memang ingin, kau boleh merepotkanku, kau boleh membuatku kesal. Apapun asal kau merasa bahagia," Air mata Jungkook mulai berjatuhan membasahi pipinya, namun...senyumannya tak pernah hilang dari wajah tampannya.

Nayeon tersenyum, akhirnya ia bisa membahagiakan Jungkook. Akhirnya ia bisa memberikan apa yang Jungkook mau.

Jungkook memeluk Nayeon untuk yang kedua kalinya. "Gomawo...gomawo..." Jungkook semakin erat memeluk Nayeon. "Aku merasa sangat bahagia hari ini."

"Aku juga merasa sangat bahagia, tapi..." Nayeon memukul-mukul punggung Jungkook. "Lepaskan aku Jungkook! Aku tidak suka aroma parfummu!"

Jungkook langsung melepaskan pelukannya. Awalnya Jungkook mengira kalau Nayeon merasa sesak karena ia memeluknya terlalu erat, untuk itu Nayeon memintanya untuk melepaskan pelukannya. Tapi ternyata...Nayeon tidak menyukai aroma parfumnya. Tapi kenapa? Biasanya juga Nayeon selalu meminta Jungkook memakai parfum ini karena dia sangat menyukai aromanya. Tapi kenapa sekarang ia sendiri yang mengatakan tidak menyukai aroma parfumnya?

Uhuk! uhuk!

"Sungguh, aku sangat tidak menyukai aromanya," ucap Nayeon sambil terbatuk-batuk karena ia terlalu banyak menghirup aroma parfum yang menempel di tubuh Jungkook.

Jungkook duduk di samping Nayeon. "Mian...aku akan mengganti parfumku. Tapi, kenapa tiba-tiba kau tidak menyukai aromanya?" Jungkook berpikir sejenak, kemudian tangannya bergerak memegang perut Nayeon. "Karena bayinya kan? Aku sudah tidak sabar ingin segera bermain dengannya," ucap Jungkook dengan gemas.

Nayeon kembali merasa mual karena aroma parfum Jungkook terhirup oleh Nayeon. Karena Nayeon tidak ingin merusak kebahagiaan Jungkook jadi, dia berusaha menahan napas saat Jungkook masih asyik berbincang dengan perutnya.

"Jungkook, kau harus segera pergi kan?" Tanya Nayeon agar Jungkook bisa segera menjauh darinya.

"Oh..iya! Aku lupa!" Jungkook langsung mencium kedua pipi Nayeon lalu pergi begitu saja dari kamar mereka.

Akhirnya, Nayeon bisa menghirup udara segar lagi. Baru saja Nayeon bernapas dengan damai, Jungkook kembali lagi menghampiri Nayeon.

"Aku tidak bisa meninggalkamu disini sendirian!" Ucapnya dengan panik. "Aku harus pergi tapi, aku masih ingin bersamamu!"

Nayeon menatap Jungkook yang terlihat panik karena ia bingung harus bagaimana. "Pergi saja..." ucap Nayeon.

Jungkook kembali memeluk Nayeon, kemudian mencium bibir Nayeon lama sekali.

BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang