Chapter 15: Bertengkar

999 107 6
                                    

Gara-gara perdebatan kemarin malam, Nayeon dan Jungkook sama sekali tidak saling bertegur sapa. Mereka belum berbicara sepatah kata pun sejak tadi pagi, bahkan saat Jungkook pergi untuk pergi latihan juga ia sama sekali tidak berkata apa-apa kepada Nayeon.

Untung saja hari ini Nayeon bekerja bagian sore hari jadi, dia tidak perlu berada dalam satu mobil bersama dengan Jungkook. Perkataan Jungkook tadi malam saja masih tergiang di telinga Nayeon, bagaimana mungkin ia bisa melupakan kejadian kemarin malam dalam sekejap?

Untuk membunuh rasa bosan yang hinggap dalam diri Nayeon, aia memutuskan untuk pergi ke taman hari ini. Ia ingin menghirup udara segar, sambil sedikit menenangkan pikirannya.

Nayeon mulai mengayuh sepedanya menuju ke taman yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Ah, ia maish tidak percaya bahwa ia akan mendapatkan ujian dalam pernikahannya secepat ini. 3 hari yang lalu mereka menikah dan sekarang mereka sedang marahan. Apa itu wajar bagi pasangan pengantin baru? Tidak kan?

"Aku masih tidak percaya dengan semua yang dia katakan kemarin," Nayeon duduk di salah satu kursi taman yang terletak di bawah pohon rindang. "Ku kira pernikahan kita akan baik-baik saja karena dulunkita adalah sahabat. Tapi ternyata aku salah!"

"Nayeon?!" Sapa Jihyo yang tidak sengaja bertemu dengan Nayeon di taman.

Nayeon mendongak menatap sosok gadis yang barus saja memanggil namanya. "Jihyo..."

Jihyo duduk di samping Nayeon, "bagaimana keadaanmu setelah menikah?"

Nayeon menggigit bibir bawahnya, "baik-baik saja," Nayeon terpaksa berbohong kepada Jihyo agar ia tidak mebgkhawatirkan dirinya. "Lalu, bagaimana kabarmu dengan Suga? Dulu kau pernah bercerita bahwa Suga marah kepadamu tapi, kau sama sekali belum menyelesaikan ceritamu."

Oh iya, Jihyo adalah salah satu sahabat Nayeon yang saat ini sedang magang di rumah sakit tempat Nayeon bekerja. Nayeon dan Jihyo berteman karena mereka pernah satu SMA dulu. Dulu Jihyo bercita-cita ingin menjadi seorang dokter bedah tapi, entah mengapa kini dia malah sukses menjadi seorang model.

"Apa aku harus menceritakan semuanya?" Tanya Jihyo dengan sedikit ragu.

Nayeon mengangguk. "Tidak apa, aku akan selalu mendengarkan semua keluh kesahmu."

"Dulu, aku memang pernah berpacaran dengan Suga. Awalnya memang hubungan kami baik-baik saja, bahkan ketika BTS berada di puncak kepopulerannya. Tapi saat ibuku tau bahwa pacarku adalah salah satu member dari BTS, ia langsung bepikir untuk memanfaatkan Suga. Ia menyebarkan gosip kepada seluruh media bahwa aku adalah kekasih dari Suga dan karena berita itu sudah menyebar kemana-mana akhirnya,pihak Bighit juga menyampaikan klarifikasi bahwa kami memang sedang menjalani sebuah hubungan tapi..." Jihyo menghirup udara segar di sekitarnya.

Ia tidak terlalu kuat untuk kembaki membuka kisah lama yang sudah ia kubur dalam-dalam.

"Sebenarnya, ibuku melakukan itu semua hanya untuk membuatku terkenal saja. Sampai akhirnya ada salah satu majalah yang memintaku untuk menjadi modelnya, ibuku sangat senang mendengar tentang hal itu dan langsung menerima pekerjaan tersebut. Suga yang bersikap terlalu baik kepadaku, sama sekali tidak melihat ada kejanggalan apapun. Bahkan, ia merasa senang ketika mendengar aku akan menjadi seorang model.

Sampai akhirnya, Suga tak sengaja mendengar ibuku berbicara untuk meninggalkan dirinya dan mulai fokus dengan karirku. Ia juga mendengar ibu ku berbicara mengenai dirinya yang hanya memanfaatkan Suga untuk membuatku terkenal. Setelah itu, Suga marah besar kepadaku. Ia tidak menyangka bahwa ia akan dipermainkan oleh ibuku sendiri," Jihyo menatap mata Nayeon dengan dalam.

"Sejak saat itu, Suga tidak pernah mau lagi bertemu dengan diriku."

***

"Aku pulang..." Jongkook manaiki tangga tanpa menatap Nayeon sama sekali.

Padahal, ini sudah tengah malam dan Nayeon belun tidur sama sekali karena ia sangat mencemaskan Jungkook. Tapi, lihatlah sikap laki-laki itu! ia bahkan enggan untuk menatap Nayeon sekejap saja.

"Percuma saja aku menunggunya pulang," cibir Nayeon sambil mengikuti langkah Jungkook menju ke kamar mereka.

Jungkook langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Nayeon juga ikut berbaring di sampingnya.

"Jadi...sampai kapan kita akan saling dian seperti ini?" Tanya Nayeon sambik menatap wajah Jungkook yang sudah menutup matannya.

"Kau memang sedikit menyebalkan tapi, sungguh...asal kau tau, aku sangat mencintaimu," wanita itu menyentuh pipi Jungkook dengan lembut. Ia hanya ingin menyentuhnya saja, buka membangunkannya.

"Padahal, kau tidak perlu merasa cemburu kepada Luhan. Karena aku hanya mencintaimu, Jungkook." Nayeon mencium pipi Nayeon sekilas lalu mulai memejamkan matanya untuk tidur. "Saranghaeyo, Jeon Jungkook."

"Nado saranghae, Im Nayeon," Ucap Jungkook setelah memastikan bahwa Nayeon memang sudah tertidur. Jungkook memang belun tertidur dan dia mendengar semua ucapan Nayeon barusan. Jungkook merasa sedikit senang sekarang, baru kali ini ia mendengar Nayeon mengatakan cintanya kepada Jungkook.

Jungkook mencium kening Nayeon, lalu memeluk wanita itu dengan erat. Ia tidak ingin kehilangan Nayeon,m dan ia juga tidak ingin Nayeon merasa kehilangan dirinya.

***

Double up nya udah ya....

Vote dan Comment nya jangan lupa...

Oh iya, sebenarnya cerita ini seru nggak sih menurut kalian?

💝

BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang