Chapter 14: Egois

1K 100 4
                                    

"Jam berapa kau pulang?" Tanya Jungkook saat ia dan Nayeon sudah berada di depan pintu runah sakit tempat Nayeon bekerja.

Nayeon mengerutkan keningnya. "Sekitar jam 4 sore," jawabnya.

"Baiklah, aku akan menjemputmu jam 4 sor-"

"NAYEON!!!" Luhan berteriak memanggil Nayeon sambil berlari kearahnya. "Kemarin kau cuti sehari membuatku sangan merindukanmu.." ucap Luhan sambil memeluk Nayeon.

Nayeon mencubit kedua pipi Luhan dengan gemas. "Aku juga sangat merindukanmu."

Luhan mempererat pelukan mereka, "Untung hari ini kau masuk kerja, aku merasa sangat kesepian jika kau tak ada."

"Ekhem..." Jungkook berdeham untuk menunjukkan keberadaannya. Ia terlihat sangat tidak suka dengan interaksi yang ditunjukkan Nayeon dan Luhan.

Jungkook membuka masker berwarna hitam yang sedari tadi dipakainya. "Aku akan menjemputmu nanti sore, jangan pulang sebelum aku datang menjemputmu," ucap Jungkook kemudian pergi begitu saja.

Luhan menatap Nayeon dengan heran. "Kenapa dia?"

Nayeon mengangkat kedua bahunya. "Aku juga tidak tau."

***

Jungkook menutup matanya rapat-rapat, ia menggeram karena kesal. Pagi-pagi seperti ini ia sudah disuguhkan dengan pemandangan yang sama sekali tidak enak untuk dipandang olehnya.

Luhan dan Nayeon, Jungkook sama sekali tidak menyukai hubungan mereka berdua. Sebuah hubungan yang menurut Jungkook lebih dari sekedar teman. Ia tidak suka jika ada laki-laki yang memeluk istrinya dengan begitu mesra. Ia tidak suka Nayeon berhubungan dengan laki-laki lain selain dirinya.

"Hyung, apa aku salah jika aku tidak suka melihat mereka bersikap begitu mesra di hadapanku?" Tanya Jungkook kepada Taehyung yang sedang duduk di sampingnya. "Dia berani memeluk istriku dihadapan mataku sendiri, ia juga sama sekali tidak mempedulikan keberadaanku."

Taehyung mengerutkan keningnya, kemudian ia menatap RM, seolah ia sedang bertanya "apa yang terjadi padanya?" Tapi, RM hanya bisa mengangkat kedua bahunya. Ia juga tidak mengerti dengan ucapan Jungkook barusan.

"Apa aku harus menyuruh Nayeon untuk berhenti bekerja saja?" Tanya Jungkook untuk meminta pendapat kepada semua hyung-nya.

"Kami tidak tau tentang masalah yang sedang kau hadapi tapi, aku tidak yakin kalau Nayeon akan setuju untuk bethenti bekerja," ucap Jin sambil meminum air minumnya.

"Iya..." tambah Jimin. "Kudengar, menjadi seorang dokter adalah impiannya sejak kecil. Apa kau ingin menghancurkan impiannya hanya karena ego mu saja?"

"Sudah kubilang kan, seharusnya kau tidak perlu terburu-buru untuk menikah. Sekarang lihatlah, bayi kita mendapat masalah pertama dalam pernikahannya," ucap Taehyung sambil sedikit tertawa.

"Yak!"

"Sudah-sudah. Lebih baik kita menyelesaikan latihan koreografi kita, sebentar lagi pelatih akan datang untuk mengecek kita semua," Ucap RM sambil bergegas untuk kembali latihan.

Semua orang langsung menuruti perintah sang leader. Mereka tidak ingin kena marah karena mereka asyik mengobrol bukan berlatih.

***

Nayeon dan Jungkook membaringkan tubuh mereka secara bersamaan ke tempat tidurnya. Mereka sama-sama lelah hari ini, mereka juga butuh sedikit istirahat. Tapi beberapa menit kemudian, Jungkook memanggil Nayeon.

"Nayeon..." panggilnya dengan lembut.

"Hmmm?"

Jungkook tampak sedikit bingung ketika akan berbicara. Ia tidak ingin melukai hati Nayeon, tapi sepertinya perkataannya akan sangat melukai hati Nayeon.

"Apa..eum, maksudku...kau..." Jungkook meringis, ia belum berani untuk mengatakan semua keinginannya kepa Nayeon.

"Apa?" Tanya Nayeon tanpa membuka matanya.

"Apa kau bisa berhenti bekerja? Aku tidak suka melihat kau kelelahan karena bekerja. Lebih baik kau di rumah saja, mengurus keadaan rumah," ucap Jungkook dengan hati-hati. "Aku juga tidak suka kau berteman dengan Luhan."

Perkataan terakhir dari Jungkook sukses membuat Nayeon membuka matanya dan menatap Jungkook dengan tatapan tidak percaya. "Aku tidak suka melihat kedekatan kalian berdua," tambah Jungkook

"Kau tidak bisa menyuruhku untuk berhenti bekerja! Apa kau begitu egois sampai kau ingin aku berhenti bekerja hanya karena kau tidak suka kepada Luhan?!" Tanya Nayeon dengan marah. "Kau tidak tau bagaimana perjuanganku untuk hisa menjadi seorang dokter! Kau juga tidak tau siapa Luha sebenarnya! Tidak usah ikut campur dan sok mau mengatur hidupku! Aku bisa mengatur hidupku sendirian!"

Jungkook juga dibuat kesal dengan perkataan Nayeon barusan. "Oh...sebegitu cintanya kau kepada Luhan sampai kau rela menentang suamimu sendiri! Dasar pengkhianat! Kau rela melanggar janji suci pernikahan kita hanya karena laki-laki seperti Luhan?!" Jungkook tersenyum miring ke arah Nayeon. "Sulit untuk dipercaya!"

Napas Nayeon memburu, ia sungguh marah kepada Jungkook. "Oh...jadi kau menuduhku berselingkuh dengan Luhan?!"

Jungkook mengangguk. "Memang kenyataannya seperti itu kan?!!!"

"Lalu, bagaimana denganmu? Kehidupanmu dikelilingi oleh banyak wanita cantik, bagaimana mungkin kau tidak tergoda dengan salah satu diantara mereka?! Aku sering membaca berita tentang durimu yang sedang dekatbdengan banyak wanita! Apa aku harus mempercayai kesetiaanmu?!" Tanya Nayeon tak kalas pedas dengan omongan Jungkook.

Udara di kamar besar tersebut semakin memanas. Nayeon dan Jungkook sama-sama merasa marah satu sama lain. Mereka memang belum dewasa, mereka belum bisa menyelesaikan masalah dengan baik-baik, mereka juga masih suka membesarkan masalah yang sepele. Mereka memang belum pantas untuk membina rumah tangga mereka sendiri.

"Kau tidak tau bagaimana kehidupan idol sebenarnya!" Elak Jungkook ketika menerima tuduhan yang tidak-tidak pada dirinya.

"Aku tau!" Seru Nayeon dengan snagat kencang. "Kakakku adalah seorang idol dan kakak iparku juga seorang idol, bagaimana mungkin aku tidak mengetahui tentang kehidupan para idok sebenarnya?!!!!"

"Tapi-" belum selesai Jungkook membalas ucapan Nayeon. Wanita itu malah menutup telinganya kemudian kembali berbaring dengan nyaman.

"Aku lelah, aku ingin beristirahat..." ucapnya untuk menyelesaikan perdebatan mereka berdua.

Jungkook yang tidur sambil membelakangi Nayeon tidak tau bahwa istrinya itu sedang menangis. Ia merasa sakit hati karena Jungkook sudah menuduhnya berselingkuh dengan Luhan.

***

Vote and comment!!!

Maaf kalau ada typo😊


BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang