Chapet 34: Sad

703 80 14
                                    

😉

***

Apa yang harus Jungkook lakukan sekarang? Bayi kecilnya kini sudah pergi. Ia memang bukan calon ayah yang baik. Ia sama sekali tidak bisa menjaga bayi kecil yang sudah ia dambakan. Jungkook memang merasa sedih, hatinya juga hancur, tapi ia harus kuat. Ia tidak boleh terlihat rapuh ketika Nayeon membutuhkan dukungannya.

Jungkook menghirup napas panjang, kemudian membuangnya secara perlahan. Kini, ia siap bertemu dengan Nayeon. Tangannya bergerak untuk membuka pintu ruang rawat Nayeon.

"Jungkook..." Panggil Nayeon dengan sangat lirih.

Jungkook langsung menghampirinya, dan duduk di sampingnya. "Bagaimana keadaanmu?"

Tiba-tiba saja mata wanita itu berkaca-kaca. Terlihat jelas dari sana bahwa ia ingin sekali menangis. "Mianhae..."

Hanya satu kata itu yang terucap dari mulut Nayeon. Satu kata yang berhasil membuat hati Jungkook merasa sakit dan sedih karena melihat Nayeon menderita seperti ini.

"Tidak-tidak...apa yang kau katakan?"

Nayeon memegangi perutnya. "Kita kehilangan bayi kita kan?" Air matanya kini mulai berjatuhan. "Mian...aku tidak bisa menjaganya untukmu."

Jungkook memegangi tangan Nayeon dengan erat. Berusaha untuk menguatkannya dan juga memberika energi positif dalam dirinya. "Tidak, seharunya aku yang meminta maaf karena aku tidak becus menjaga kau dan juga bayi kita."

Nayeon semakin merasa sakit hati. Ia merasa Jungkook sedang meledeknya. Ya benar! Jungkook sedang meledek Nayeon yang sama sekali tidak becus untuk menjaga kandungannya.

Wanita itu bingung, Nayeon bingung. Ia bingung harus melakukan apa dan harus bagaimana. Ia bisa saja menyalahkan orang lain karena masalah ini, tapi tetap saja Nayeon yang paling bersalah dalam kasus ini.

***

Hari ini Nayeon sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Semua orang datang untuk menjemput Nayeon pulang, eomma dan appa-nya, semua member BTS, Yoona, Sehun dan dua keponakannya, juga Luhan dan Xia yang menyempatkan waktunya untuk datang menjemput Nayeon pulang.

Namun, wanita itu sama sekali tidak merasa bahagia atas kehadiran mereka semua. Karena semenjak kejadian itu, Nayeon berubah menjadi orang yang pendiam dan benyak melamun. Ia juga akan mudah sekali menangis, tidak seperti dulu lagi. Nayeon berubah menjadi seseorang yang berbeda sekarang.

Jungkook membaringkan tubuh Nayeon di atas tempat tidurnya. "Kau tunggu sebentar disini, aku akan menemui mereka di bawah," Jungkook menarik selimutnya agar Nayeon tidak merasa kedinginan.

Nayeon terdiam, dia sama sekali tidak mengatakan apapun. Pandangannya juga kosong, Jungkook tak tau apa yang sedang berada dalam pikiran Nayeob saat ini.

"Kumohon..jangan membuatku khawatir, kau tau aku menyayangimu. Aku tidak mau melihat kau seperti ini, Nay..." Jungkook mengusap kepala Nayeon dengan lembut.

Mata Nayeon langsung menatap ke arah Jungkook. "Aku tidak suka dengan kamar ini! Aku ingin semua berang yang ada di kamar ini harus diganti!"

Jungkook menghembuskan napasnya, ia merasa senang dan bahagia karena pada akhirnya Nayeon mau berbicara padanya. Walaupun, kata katanya tidak terlalu penting dan nadanya juga sangat sinis. Tapi, Jungkook merasa sangat bahagia karena bisa kembali mendengar suara istrinya.

"Akan kupanggilkan tukang untuk merubah kamar ini, semua barangnya juga akan diganti sesuai dengan keinginanmu," Jungkook tersenyum. Ia pun pergi meninggalkan Nayeon untuk menemui para tamu di lantai bawah.

Nayeon kembali menangis, "Maaf, Jungkook. Aku masih belum bisa melupakan kejadian itu."

Bukan tanpa alasan Nayeon ingin merubah semua barang yang ada di kamarnya. Ia hanya merasa sangat sakit hati ketika melihat semua ini, karena disinilah tempat dimana Nayeon berusaha dilecehkan oleh sang mantan.

"Kau membunuh anakku, maka aku akan membunuhmu, Kris!"

***

"Kamu berdua sudah memutuskan," Luhan mulai angkat bicara setelah Jungkook bergabung bersama dengan mereka semua. "Pernikahan kami akan ditunda sampai keadaan ini mulai membaik," putusnya yang langsung membuat semua orang terkejut.

"Kau tidak perlu melakukan hal itu, Luhan," Yoona pun mulai mengeluarkan suaranya. "Aku mengerti kau merasa tidak enak pada Nayeon. Tapi, kau tidak bisa memutuskan semua itu begitu saja. Semuanya sudah siap dan pernikahan kalian akan diadakan beberapa hari lagi, semua undangan juga sudah disebar."

"Benar apa yang dikatakan oleh Yoona, Luhan." Kini giliran ibu Jungkook yang berbicara. "Kau tidak usah mengundurkan acara pernikahanmu, semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana. Aku yakin Nayeon juga akan mengerti. Apa kau tidak merasa kasihan pada Xia jika pernikahan kalian ditunda?"

Xia tersenyum pada Luhan. Ia memang merasa sangat sedih karena pernikahannya akan ditunda. Tapi, ia juga mengerti dengan keaadaan yang sedang terjadi sekarang. Tidak mungkin ia mengadakan pesta ketika anggota keluarganya sedang berduka.

"Tapi,Nay-"

Jungkook langsung memotong pembicaraan Luhan. "Kau tidak perlu khawatir, aku akan berbicara pada Nayeon."

"Baiklah, kalau itu memang yang terbaik untuk kami. Aku akan tetap mengadakan acara pernikahan kami berdua."

_____________

Mau double up?

BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang