Chapter 22: Pura-pura

856 93 8
                                    

Nggak tau kenapa...

Kali ini gue semangat banget buat nulis, entah karena emang gue udah nemuin semangat baru buat nulis lagi atau...emang karena gebetan gue yang udah bikin gue semangat nulis lagi?😅

But, happy reading guys!

***

"Kalian tidak dengar?" Tanya RM yang mendengar seseorang sedang memangis di luar saja.

"Nayeon menangis?" Jin menatap pintu keluar dari ruangan tersebut.

Jin, Suga, Jimin, dan J-Hope berdiri secara bersamaan. Mereka berniat untuk menghampiri Nayeon dan menenangkannya, walaupun mereka memang belum mengenal Nayeon lebih dalam, tapi mereka semua sudah menganggap Nayeon sama seperti Jungkook, sama seperti adik kecil mereka sendiri.

RM? Jangan tanya bagaimana ia sekarang. Kakinya terkilir, akan sangat sulit untuk pergi keluar tanpa ada seseorang yang membantunya.

"Kau tunggu saja disini, kami akan keluar sebentar," ucap Suga

RM mengangguk. Mereka semua pun berjalan keluar dari ruang rawat RM.

Benar saja, Nayeon sedang menangis. Di bahkan duduk di lantai rumah sakit yang dingin, orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya sama sekali tidak mempedulikan kondisinya. Mereka hanya asyik dengan dunianya sendiri, tanpa ingin melihat apa yang sedang terjadi dengan orang-orang di sekitarnya?

Jin pun berjongkok. "Sudah, kau tidak malu menangis disini?" Tanyanya sambil mengusap punggung Nayeon menguatkannya.

"Mereka tidak berkencan! Mereka juga tidak pergi makan siang berdua, masih ada Taehyung yang pergi bersama mereka. Mungkin saja kan paparazi itu hanya mengambil gambar Jungkook ketika Taehyung sedang pergi ke toilet?" Jin membantu Nayeon berdiri, kemudian ia mendukkan wanita itu di kursi yang sudah tersedia disana.

Jimin dan Jin duduk di sisi kanan dan kiri Nayeon. Suga masih berdiri sambil bersandar ke tembok dan J-hope duduk di sebelah Jin.

"Memang banyak wanita yang dikabarkan berkencan dengan Jungkook, tapi kita belun pernah mendengar ia membenarkan hal itu. Ia bahkan selalu mengalihkan perhatiannya ketika sedang membahas hal itu," Jin kembali berusaha menenangkan Nayeon dengan kata-katanya.

Suga terkekeh. "Bahkan, dia bilang tidak akan pernah jatuh cinta pada siapapun! Ia tidak ingin mencintai siapapun, kardna dia takut orang yang ia cintai akan pergi meninggalkannya."

"Tapi..." Tambah Jimin, "Kau berhasil meluluhkan hatinya yang keras, kau berhasil menghancurkan tembok besar yang susah Jungkook bangun di dalam hatinya. Kau berhasil membuat Jungkook merasakan cinta."

Nayeon menatap Jimin dengan mata berairnya. "Benarkah?"

"Benar!" Kini, giliran J-Hope yang berbicara. "Saat kalian bertengkar, dia sama sekali tidak bisa fokus menghafal gerakan dance karena selalu ingat padamu. Dia selalu ingin cepat pulang hanya agar bisa segera bertemu denganmu. Sekarang dia sering marah padamu kan?" Tanya J-hope.

Nayeon mengangguk. "Dia selalu saja mencari-cari kesalahanku, ia selalu saja menuduhku mempunyai hubungan speciak dengan Luhan." Nayeon kembali menangis, air matanya memang sangat sulit untuk diberhentikan.

BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang