Chapter 18: Mengalah

933 103 4
                                    

Hari ini Jungkook dan Nayeon sedang libur bekerja. Jungkook diberikan waktu libur 2 hari untuk beristirahat, karena semua kebutuhan untuk comeback-nya sudah selesai. Dan Nayeon? Sebenarnya ia tidak mendapatkan cuti satu hari pun dari pihak rumah sakit tapi, karena Nayeon adalah pemilik dari rumah sakit tersebut jadi, ia bisa mengambil cuti sebanyak yang ia mau. Lagipula, Luhan juga siap menggantikan semua tugas Nayeon selama 2 hari kedepan. Ia mengerti bahwa Jungkook dan Nayeon membutuhkan waktu berdua untuk sekarang ini.

Nayeon duduk di samping Jungkook yang sedang asyik menonton dirinya sendiri ketika sedang tampil di atas panggung. "Wow, lihat-lihat! Abs ku bagus kan?" Tanya Jungkook sambil menepuk-nepuk pundak Nayeon untuk segera melihat ke arah laptopnya.

Nayeon menghembuskan napasnya. "Jadi, kau suka memamerkan abs mu di depan semua orang?"

Jungkook mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. "Aku suka mendengar semua....fansku..." Jungkook nemperlambat perbicaraannya, seketika nyalinya menciut ketika melihat Nayeon yang sebentar lagi akan marah. "Berteriak karena absku," lanjutnya sambil menundukkan kepalanya.

"Tapi aku tidak suka kau tebar pesona seperti itu!"

Jungkook memegang perutnya, "baiklah, mulai sekarang aku hanya akan memperlihatkan absku hanya kepadamu saja,"

Jungkook mengangkat baju yang ia pakai, Jungkook memperlihatkan abs yang ia miliki. Nayeon menganga melihatnya, "Yak! Jangan memperlihatkannya padaku!"

"Wae?" Jungkook semakin mendekat ke arah Nayeon. "Kau sudah sering melihatnya kan? Kenapa kau malu?"

Nayeon memalingkan wajahnya. "Yak!" Nayeon berdiri kemudian pergi menuju ke kamarnya untuk menghindari Jungkook.

Jungkook tidak membiarkan semuanya berakhir begitu saja, ia berlari mengejar Nayeon yang sedang menaiki tangga dengan sangat cepat. Sesekali Jungkook berteriak memanggil Nayeon untuk berhenti. Nayeon juga selalu tertawa ketika mendengar Jungkook berteriak.

"Kenapa kau menghindar dariku?" Jungkook masuk ke dalam kamar mereka berdua.

Nayeon terus mundur untuk menghindari Jungkook, sampai akhirnya ia sampai di sudut ruangan.

Jungkook membuka bajunya, untuk memperlihatkan abs yang ia miliki kepada Nayeon. "Kau menyukainya kan?"

Nayeon menganga melihat aksi Jungkook. "Ommo!" Tangan kananya bergerak untuk menutup mulutnya sendiri. "Jangan memberiku sarapan roti sobek!"

Perlahan, Jungkook mulai mendekati Nayeon. Dengan cepat, Nayeon langsung menghindarinya dan berlari ke atas tempat tidur.

Jungkook mengikuti langkah Nayeon, lalu memeluk wanita itu, sambil mengelitikinya. Nayeon tertawa terbahak-bahak karena Jungkook terus mengelitikinya.

"Lepaskan aku...!" Ucap Nayeon sambil berusaha melepaskan dirinya sendiri dari Jungkook. Namun karena ia terus tertawa, semua kekuatannya hilang begitu saja.

"Aku suka melihatmu bisa sebahagia ini..." ucap Jungkook sambil mencium pipi Nayeon berkali-kali.

"Nayeon, aku merasa kesepian jadi-" Yoona yang baru saja datang untuk bertemu dengan Nayeon langsung menutup mulutnya karena terkejut. Ia terkejut karena melihat Jungkook yang tidak memakai baju, sambil memeluk Nayeon. "Sepertinya aku mengganggu kalian berdua."

Nayeon langsung mendorong Jungkook lalu, menghampiri Yoona dengan tawa yang masih keluar dari mulutnya. "Tidak, unnie...kau memang datang di waktu yang tepat."

***

"Perutmu sudah sangar besar, kapan keponakanku akan lahir?" Tanya Nayeon sambil mengelus perut Yoona yang sudah sangat besar.

Yoona tampak berpikir. "Luhan bilang, perkiraan 2 minggu lagi ia akan lahir,"

Jungkook yang tadinya sedang asyik bermain game di ponselnya langsung mendengarkan percakapan mereka berdua dengan serius.

"Aku ingin mempunyai keponakan perempuan dan juga laki-laki."

"Tenang saja, kau akan mendapatkan 2 keponakan sekaligus dan...sepertinya mereka perempuan," Yoona menatap Jungkook yang duduk dihadapannya.

"Jadi, Luhan adalah dokter kandungan? Dan...noona sedang hamil anak kembar saat ini?" Tanya Jungkook dengan penasaran.

"Hmmm..." Yoona mengangguk. "Kenapa kau ingin keponakan kalau kau juga bisa mengandung anakmu sendiri?" Tanyanya kepada Nayeon.

Jungkook langsung menatap Nayeon secara refleks, mereka berdua sama-sama saling bertatapan. "Sudahlah, aku akan pergi ke rumah Luhan," ucap Yoona yang tiba-tiba berdiri.

"Pikirkanlah baik-baik, apa kalian tidak ingin memiliki anak?" Yoona pergi keluar dari rumah besar itu. Ia meninggalkan Jungkook dan Nayeon yang masih saling berpandangan.

***

Jungkook duduk di samping Nayeon yang sedang duduk di sisi kolam. Karena perkataan kakaknya tadi, Nayeon jadi berpikir "Memangnya Jungkook mau mempunyai seorang anak?"

"Tentang masalah pedebatan kita kemarin," Jungkook memulai pembicaraan dengan Nayeon. "Aku tidak akan melarangmu bekerja lagi, aku tau kau sangat menyukai pekerjaannmu."

Nayeon tersenyum, "Terimakasih, padahal sebelumnya aku sudah memutuskan akan berhenti bekerja karena kau melarangku. Tapi karena sekarang kau sudah mengizinkanku untuk bekerja jadi, aku akan tetap bekerja sebagai dokter."

Jungkook tersenyum. "Lakukan saja apa yang kau suka, jika kau merasa bahagia aku juga pasti akan merasa sangat bahagia."

"Nayeon...." Jungkook memanggil Nayeon dengan suaranya yang lembut.

"Hmmm?" Nayeon menengok ke arah Jungkook dengan wajah imutnya.

"I want a baby...."

___________

Maaf nih baru bisa up lagi.

Kemarin-kemarin saya nggak punya kuota😂

💗

BIAS [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang