Perkenalan

623 36 18
                                    

"Mbak...!  Mbak!  Mbak Hafsaah...  Assalamualaikum, " teriak Aliyah di depan pintu ruanganku. Saat itu aku masih di dapur. Berkutat dengan penggorengan. Menyiapkan sarapan.

"Waalaikumussalam.. Iya sebentar, " sahutku dari dapur. Kurapikan sebentar meja makan dan bergegas membukakan pintu.

"Mbak..! ," tukas Aliyah setelah wajahku sedikit menyembul di balik pintu.

"Sini, apa ," bisikku penasaran. Lalu menariknya agar segera masuk kedalam.

"anu.. Itu.. Hhh hhh, " Aliyah terengah engah.

"iya apa? Tenang dulu dek" aku meneguk salivaku setengah panik.

"ada ustadz baruu mbak... Guanteeengg pake banget.. Suaranya pas tilawah... Hmmm muerrduu.. Adem mbak dengernya..,, "

Whaat?? Dia datang pagi pagi. Berteriak dan hanya mengabarkan ini padaku?. Aku memutar bola mataku.

"ya ampun.. Cuma gitu? Masyaa Allah Liaa.. Mbak lagi bikin sarapan ini, " jawabku lalu ku berbalik badan. Beranjak menuju dapur.

Aliyah mengikutiku.

"Ya kan info doang mbak.. Ustadznya ntar ngajar di pondok kita. Santriwati pada heboh tu. Uda pada menggelepar di lantai kamar. Klepek klepek. "

"ssttt... Hati hati zina mata lalu lahir zina pikiran loo.., eitss.. Mbak ngingetin diri sendiri kok.,"

"mmm...  iya iya Mbak, " Aliyah merengut.

Aku kembali fokus membuat sarapan.

Hening.

"eh, mbak Hafsah.. "

"apa? "

"mmm.. "

"apa? "

"gak jadi"

"-_-"

Aliyah berlari cekikikan ke meja dapur. Mengambil roti .

"Aku berangkat ya mbak.. Assalamualaikum, "

"hhsss.. Aliyaah.. Iyaa deh.. Waalaikumussalam"

Hhh dasar, kalimatnya yang tak usai membuatku penasaran sekaligus gemas kepadanya.

Sepintas Aliyah mengingatkanku kepada seseorang. Ya,hal yang masih belum tau dulu aku berbuat kesalahan atau bukan. Dia...

"haduu... Astagfirullah..  Maafii qalbi ghairullah . Tiada di hatiku melainkan Allah, " segera aku menyebut nama Allah ketika sosoknya muncul di pikiranku.

Aku ini sudah move on atau belum sih?

Aku duduk di meja makan.  Menyeruput susu coklat hangat. Mencoba menenangkan hatiku akan kenangan yang tiba tiba terlintas.

"Ya Rabb,kulepaskan dia. Kutitipkan dia kepadaMu wahai Dzat yang takkan lengah penjagaannya.  Inshaa Allah.., " gumamku.

Drrt... Drrtt...

Kulirik layar hpku memunculkan notifikasi instagram. Temanku yang bernama Nata men tag ku pada sebuah komentar.

---------------
@hafsah.aa Ciee.. Yang jomblo cepet halal ya.. Tuh tengok. Yang cerdas kalo nunggu orang.

---------------

Aku melihat postingannya. Tersenyum geli. Ah, dasar memang kawan.

-Postingan-
Sudah benarkah orang yang kau tunggu?

1. Kau dan dia tidak mendekati zina
2. Dia mencintai Allah dan Rasullnya
3. Kalian mencintai dalam do'a
4. Kalian saling menjaga dengan taat ke pada Allah

Inshaa Allah [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang