Hafsah

744 75 16
                                    

"Meskipun aku berpakaian muslimah
Berjilbab besar dan berpurdah
Aku juga sama sepertimu
Pernah jatuh ke jurang jahiliyah
Bahkan mungkin lebih dalam"

-Hafsah-

-------------------------------------------------------------

Tak ada yang mengetahui lebih baik tentang diri kita selain Allah dan kita sendiri. Aku Hafsah. Wanita yang dulunya pernah bebas sebebas-bebasnya. Menggeluti berbagai kegiatan yang identik bercampur baur dengan laki laki.

Ya, karena aku suka petualang dan berbau menantang.

Tapi, Ya Rabb.. Air mataku tak berhenti mengalir diatas sajadah mengenang dosa yang sehari hari kulakukan dahulu.

"Ampuni aku ya Rabb.. Ampuni hamba.., " tangisku pecah. Sujudku basah, diatas sajadah aku pasrah. Berharap Allah terus selalu memberiku hidayah.

Dan Allah begitu baik padaku, Ia mengijinkanku kembali.

"kamu ikut aliran apa sih? "

"kamu jangan ke arab araban gitu dong. Cinta NKRI harga mati! "

"gak ribet apa ya pake gituan? "

"makan aja mempersusah diri sendiri"

"gak usah berlebihan. Allah kan gak suka hal yang berlebihan"

Macam macam tanggapan orang orang ketika aku memulainya.

Sehelai kain penutup wajah yang membantu terjaga dari fitnah. Menuai pro kontra terhadap apa yang kuputuskan.

Begitulah, wamaa 'indallahi khoir .

Sesungguhnya di sisi Allah itu lebih baik. Lantas? Mengapa aku harus khawatir akan penilaian orang terhadapku?

Bercadar tak membuatku berubah menjadi malaikat. Ada fase dimana aku memulai perjalanan hijrahku. Merangkak. Perlahan.

"Ketika aku memutuskan berhijrah akan ada banyak sekali ujian dan tantangan. Maka bersiaplah. Kamu akan kehilangan duniamu. Kamu akan kehilangan banyak sekali teman yang tidak sejalan. Untuk beberapa saat kamu akan sendirian. Ini sudah resiko. Ini harga yang harus dibayar untuk sebuah perubahan. Bersiaplah pula.. Karena ini, bukan jalan yang mudah. Akan ada banyak sekali tantangan dan ujian. Istiqomahmu akan diuji. Hatimu akan dibolak balik. Bersiaplah...
Tapi tenang..
Allah Maha Pengasih. Allah gak mungkin tega melihat hambaNya berjuang sendirian tanpa kawan. Allah akan mendatangkan seseorang untuk menemanimu dalam hijrah. Membantumu istiqomah. Dan memudahkan langkahmu menuju jannah.

Harus yakin, harus sabar. Tetaplah berbaik sangka kepada Allah. Tenanglah dan yakinlah..  Bahwa segala sesuatu yang telah ditakdirkan untukmu tidak akan Allah biarkan menjadi milik orang lain, " aku berkata pada sosok yang berdiri di depan cermin itu. 

Ya itu aku!  Diriku sendiri.

Menguatkan diri!  Melangkah menuju jannah.

Tetapi..
Dalam hijrah..
Aku pernah berbuat salah..

---whatsapp grup--

"eh disini ada yang jago bahasa inggris gak?  Aku mau tanya tugas ni kak? "

"aku punya rangkuman e-book gratis praktis belajar english ni, "

"share ka.. "

"di S**N tu soal soalnya gimana ka?

Puluhan pesan grup masuk dan ramai membahas tes menuju perkuliahan. Aku tergabung didalamnya. Menyimak.

Menikmati?  Ya, tentu saja. Aku berjuang untuk bisa masuk ptn favorit. Untuk apa?  Tentunya untuk membanggakan kedua orang tua bukan?. Tak menyusahkan. Sharing dengan kawan baru tentu asik.

Terkadang sesekali aku tersenyum sendiri membaca percakapan mereka. Ada yang menjawab asal dan ada pula yang serius. Aku gulir percakapan kebawah.

"iyaa.. Aku jomblo 😥
Tapi aku maunya gak pacaran. Ta'arufan" -Adam-

"wah.. Aku punya temen sholeha. Pendiem. Dan gak pacaran. Maunya ta'arufan. " -sheilla-

"wahh.. Masyaa allah.. Kenalin ke aku 😄  aku datangi abinya.. " -adam-

Sepintas aku mengerutkan dahi. Hhh.. Mengapa begitu sih? Bukankah jodoh sudah Allah yang mengatur.

Aku diam sejenak. Lalu tersenyum.. Iya.. Memang jodoh adalah takdir yang harus diikhtiarkan. Aku menanam pikiran positif itu di pikiranku.

Dan mereka membahas hal diluar tujuan grup. Begitulah, masa remaja baru hijrah. Yang ngebet nikah.
Entah setan apa yang merasuki tubuhku. Aku menyimpan nomor Adam.

Astagfirullah ...

Tidak. Aku tidak mengajaknya bercakap di whatsapp. Aku hanya menyimpannya.

Dan..

Kuberi nama kontaknya

-ketik... -

Adam

klik

save

Malam itu, aku belum tau bahwa yang kulakukan itu sebuah kesalahan atau bukan.







Terima kasih pembaca yang baik dan budiman. Rajin mengaji dan menabung.

Jangan lupa tinggalkan jejak ketika membaca ya..
Kalo suka kasi bintang.. Dan minta tolong di kasi komentar.

Kalau pengen tau cerita masa lalu Hafsah dan Adam baca ya kebawah... 

Baca aja meski rada gaje hehe, inshaa allah bagus

Syukron..  😀😁
-----------------------------------------
Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama.

Inshaa Allah [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang