Kegelisahan

182 12 0
                                    

*Aliyah POV

Usai mengunjungi mbak Hafsah di rumah sakit, aku pulang dengan perasaan aneh. Atau memang hanya aku yang berprasangka buruk saja?

Yang ku tahu, mbak Hafsah orang yang lembut dan ramah pada siapapun. Tapi, entah mengapa tadi aku merasa dia...

Membenciku?

Tuhan, tolong jauhkan sikap berprasangka buruk ini!

"Aliyah kamu kenapa nduk?,"

Ucapan ibu mengagetkanku dari belakang. Aku diam saja sambil memeluk gulingku.

"kamu gak siap dengan pernikahan ini?," tanya ibu selanjutnya sambil mengelus punggungku lembut.

"bukan itu bu, tapi.., " aku menjeda kalimatku.

Apa aku harus berkata pada ibuku tentang sikap mbak Hafsah, tapi ini kan belum pasti.

"katakan aja sama ibu, ibu akan mendengarkan kamu.., "

"umm... " aku mencoba menyusun kalimat.

"begini buk..., apa benar mas Adam itu memperhatikan Aliyah? Padahal kan kita gak saling kenal sama sekali buk. Atau mungkin... "

"atau mungkin?" ibu juga penasaran.

"mungkin sebenarnya bukan Aliyah yang di pinang mas Adam itu buk.." cicitku pada ibu.

"loh kok kamu bisa bilang itu nduk?"

"karena sepertinya abah sama ibuk tidak menyebutkan namaku ke mas Adam. Dan mas Adam sendiri kata ibuk mau meminang wanita bercadar kan? Disini bukan hanya aku buk, tapi mbah Hafsah juga!"

Aku mulai mengembangkan teoriku.

Sudah jelas pasti mbak Hafsah itu mengenal mas Adam.

"dan itu juga karena sikap mbak Hafsah berbeda sekali ketika di rumah sakit buk.., "

Ibu menghela nafas, seolah tau bagaimana reaksi mbak Hafsah terhadapku setelah mengetahui bahwa mas Adam meminangku.

"buk.. Bagaimana kalau itu benar buk? Mbak Hafsah akan sangat terpukul.., " aku hampir menjatuhkan air mataku.

Aku tidak mau menyakiti mbak Hafsah.

Dia wanita hebat. Wanita yang sudah mengalami ribuan hal menyakitkan untuk sampai di titik ini.

Aku akan berdosa.

Apalagi dengan wanita Qur'an seperti dia.

Ibuku terdiam memikirkan hal selanjutnya.

"nanti ibu bilang ke abah ya, kamu tenang dulu saja.."

Lalu ibu pamit pergi meninggalkan kamarku dan menutupnya.
Aku masih berpikir ini dan itu serta kemungkinan apa yang akan terjadi.

Aku hanya takut ini semua kesalah pahaman.

Aku harus bagaimana?
-------------------------------------------------------

Inshaa Allah [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang