"Apakah nama Anda Eve?" Sontak aku langsung menoleh kearah sumber suara, menemukan sosok ciptaan Tuhan yang sungguh tampan tengah menatap kearahku.
Pria itu berperawakan agak tinggi-- maksudku tidak terlalu pendek dan tidak pula terlalu tinggi, rambutnya berwarna sedikit coklat tua, kulitnya putih-- tidak seputih susu-- dan sedikit pucat. Bibirnya plum dan cukup tebal, ah.. bibirnya berwarna merah alami. Dan yang terakhir.. oh astaga, aku bersumpah jika pria di depanku ini sangat seksi. Aku bisa melihat otot-otot kekarnya dari balik kemeja hitam yang ia kenakan.
"Ekhm--" pria itu berdehem, "Ini bukan waktunya terpesona pada ketampananku wanita muda."
Oh Shit! Aku ketahuan. Buru-buru, aku segera mengerjapkan mataku dan tertawa pelan, "Hei, siapa yang memerhatikanmu? Kau terlalu percaya diri!"
Kini gantian pria itu yang tersenyum tipis. Kurasa dia berhasil membunuhku dengan senyuman tipisnya. Ah... lesung pipinya yang kecil-- hanya keluar saat dia tersenyum, benar-benar membuatku mabuk kepayang.
"Jadi, apa namamu Eve?"
Busan, Juni 2019
Gimpo Airport
Pintu keluar Bandara
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer in Busan [ PJM Series ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim panas di Busan