🌞Summer

4.2K 512 0
                                    

Baru saja aku hendak memejamkan mataku, pendengarnku menangkap suara derit pintu yang terbuka. Telingaku juga menangkap suara langkah kaki yang mendekat kearahku.

"Sudah tidur?" Aku tahu, itu suara Jimin. Aku tak berniat menjawab karena masih kesal, jadi kuabaikan saja. Aku malah berpura-pura tidur dan tak berniat membuka mata ataupun bilang jika aku lapar.

"Hei manis, sudah tidur?" Bisiknya kecil tepat di telingaku, membuat jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya. Apalagi dia memanggilku 'manis'. Ah, sialan kau Park Jimin!

Aku yang tadinya baring dengan menghadap kearah kanan segera berbalik, memposisikan tubuhku telentang diatas kasur. Tapi sungguh, aku tidak tahu jika Jimin masih dengan posisi membungkuk kearahku. Hingga sekarang, wajah kami berdua terpaut jarak yang sangat dekat, sukses membuat nafasku tercekat.

"Lapar, hmm?" Tanya Jimin, masih dengan suara kecilnya-- perisi seperti tengah membuat ASMR. Aku tidak tahu apa ia memang sengaja mengecilkan suaranya karena masih ada Seulgi di depan sana atau pria menyebalkan ini hanya berniat untuk menggodaku.

Kenapa sekarang aku malah tidak bisa berhenti menatapnya dan membuka mulutku hanya untuk sekedar berkata bahwa aku lapar?


Busan, Juni 2019
Haeundae, Bangso-dong
Kamar Jimin

Summer in Busan [ PJM Series ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang