"Jim, ayolah.. aku juga ingin keluar. Sejak aku sampai di Busan, kau bahkan tak pernah mengajakku pergi berkeliling kota indah ini. Ayolah Jim.. aku ikut, ya?" Rengekku. Memang sengaja memasang wajah super memelas demi mendapat belas kasihan dari Jimin. Sungguh, kalian jika menjadi diriku pasti lama kelamaan akan bosan, kan? Berada di apartemen berkelas ini setiap harinya, menonton tv, makan, lalu pergi tidur.
Ah.. walaupun sebenarnya rutinitas itu menyenangkan, tapi nyatanya itu membuatku bosan. Setidaknya, aku juga ingin jalan-jalan melihat kota Busan yang cantik.
"Aku keluar bukan untuk pergi main-main, Eve. Ada orang yang harus kutemui," tutur Jimin sembari mengikat tali sepatunya dengan cepat. Seperti seseorang yang tengah dikejar oleh waktu.
"Jim, jika kau mengajakku, aku janji akan duduk diam dan tidak melakukan hal bodoh apapun," sambarku cepat. Pokoknya, aku tidak akan berhenti merocos jika Jimin belum memberikan izin aku ikut dengannya.
Dapat kutangkap jika Jimin menghela nafasnya dan menatapku sengit, "Cepat ganti baju dan pakai topi. Paman bilang jika Debt Collector itu sudah tahu kalau kau tengah berada di Busan."
Aku mengangguk. Ah, persetan dengan Debt Collector, aku hanya ingin menikmati keindahan kota Busan.
Busan, Juli 2019
Haeundae, Bangso-dong
Hunian mewah Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer in Busan [ PJM Series ]
Cerita Pendek[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim panas di Busan