Saat ini aku tengah berada di halte bus yang dekat dengan apartemen baruku. Pagi tadi-- pagi-pagi buta tepatnya, disaat Jimin masih terbuai di alam mimpinya, aku bangun. Menyungkirkan tangan Jimin yang merengkuh pinggangku semalaman, membuat pergerakan pelan agar Jimin tidak terbangun saat ranjangnya berderit.
Aku memutuskan untuk pergi meninggalkan Jimin pagi itu. Bergegas, tanpa peduli apa resiko yang terjadi kedepannya, aku berniat untuk pergi sehabis mandi. Aku pergi bukan karena aku bosan menjaga Jimin, tapi.. aku ingin menjauhi Jimin untuk menetralkan perasaanku padanya. Jadi, jika seandainya aku kembali saat keadaan darurat nanti, hatiku sudah tidak sakit lagi, maksudku.. aku sudah tidak menaruh harapan apapun lagi pada Jimin.
Dan kini, saat aku baru saja hendak melanjutkan perjalanan menuju apartemen baru, tiba-tiba saja 3 orang berbadan kekar menghadangku.
Pakaiannya, postur tubuhnya bahkan sampai perawakannya... aku yakin dia anak buah si Debt Collector bajingan itu.
Sial, aku sudah seperti tikus yang dikepung oleh segerombolan kucing.
Busan, Agustus 2019
Haeundae, Jwa-dong
Halte bus
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer in Busan [ PJM Series ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim panas di Busan