Aku tercekat. Wajah mengerikan itu tidak asing bagiku. Mata kanannya yang diperban mengingatkanku pada kejadian beberapa bulan lalu. Saat ia hendak membawaku kabur dan akhirnya aku memberanikan diri untuk mencolok matanya dengan ujung sumpit.
"Lama tidak jumpa, Nona 200 juta won," sapanya, senyumannya mengerikan. Membuat seluruh tubuhku benar-benar merinding karena suaranya.
Takut, aku segera beranjak dari tempat duduk, hendak pergi jauh dan mengamankan diri di mobil Jimin saja. Tapi, pria tegap itu bergerak cepat. Ia segera mencekal pergelangan tanganku, menahan langkahku.
"Mau kemana Nona 200 juta won? Lebih baik kau mati saja sekarang, lalu uang asuransimu itu akan jadi milikku," pungkasnya sembari mencekal tanganku lebih kuat. Sepertinya dia sengaja menekan pergelangan tanganku dengan kuku-kuku tajamnya.
Debt Collector ini masih saudara ayahku. Jadi, jika aku mati, otomatis asuransi ini akan jatuh ke pihak sanak saudaraku. Dan aku membenci fakta bahwa pria sialan ini adalah saudara kandung ayahku sendiri!
Busan, Juli 2019
Namgu, Yongso-ro
LZone Cafe
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer in Busan [ PJM Series ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim panas di Busan