"Akh, jangan ditekan kuat-kuat," ringis Jimin sembari menyingkirkan tanganku pelan dari betisnya.
"Sangat sakit? Bagaimana jika kita menelpon dokter? Takutnya kau kenapa-napa," cemasku sembari beranjak dari ranjang Jimin. Tapi, sedetik kemudian, saat aku baru saja beranjak dari ranjangnya, Jimin segera menahan pergelangan tanganku. Membuatku mau tidak mau menoleh kearah Jimin.
"Tidak perlu. Sebentar lagi juga sembuh," tolak Jimin. Ia menarik tanganku pelan, membuatku kembali terduduk di sampingnya.
"Tapi--"
"Aku tidak apa-apa. Hanya saja.. aku butuh seseorang untuk merawatku sampai kakiku sembuh total," Jimin berujar sembari menatapku.
Sedangkan aku yang ditatap pun jadi gelagapan sendiri, "Kenapa melihatku seperti itu?" Setelah mengatakan itu, aku segera menunduk, tak bisa berlama-lama bertatapan dengan Jimin.
"Rawat aku, oke?"
Busan, Agustus 2019
Haeundae, Bangso-dong
Kamar Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer in Busan [ PJM Series ]
Historia Corta[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim panas di Busan