"Wah, kau bisa memasak? Hebat!" Pujiku sembari mengacungkan kedua jempolku kearah Jimin. Karena tak mendapat balasan atas pujianku, aku kembali mengalihkan pandanganku kearah Budae Jjigae yang tengah dimasak pria berbakat itu. Kuahnya yang mengepul benar-benar menggugah selera.
Aku segera menyingkir saat Jimin sudah selesai memasak dan hendak meletakkan panci yang berisi Budae Jjigae itu keatas meja makan.
"Makanlah," kata Jimin sambil melepaskan sarung tangan tebal dari kedua tangannya. Sontak, aku tersenyum dan kemudian segera duduk di kursi makan berbahan kayu dan fiber tersebut.
Ekor mataku membuntuti Jimin yang hendak masuk ke kamar lagi, lalu secepat kilat aku bertanya, "Jim, kau tidak makan?"
Dapat kulihat jika langkah Jimin terhenti dan sedetik kemudian ia berbalik dan menoleh kearahku, "Aku tidak lapar. Sudah sana makan! Kalau dingin, rasanya jadi tidak enak."
Kecewa sih. Padahal niatnya mau makan bersama Jimin. Namun nyatanya pria itu sedang tidak lapar. Aku segera mendelikkan bahuku, kemudian segera mengambil sosis dan memakannya dengan lahap.
Kuakui, masakan Jimin memang sangat lezat!
Busan, Juni 2019
Haeundae, Bangso-dong
Hunian mewah Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer in Busan [ PJM Series ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku Kamu dan.. Musim panas di Busan