File. 11 #Goo's Sister

30 6 2
                                    

Setelah kejadian kemarin, para penghuni Goo dilanda kecanggungan luar biasa, apa lagi antara nyonya Goo, Soora, Hee Sun, dan Mina, mereka tidak bercengkrama seperti biasanya. Saat sarapan, mareka saling diam, seakan mereka hanya akan bicara jika salah satu dari mereka ada yang mau memulai percakapan.

Situasi ini begitu terasa tidak nyaman bagi para suami serta anak-anak yang masih belum memahami rumitnya pikiran orang dewasa. Nam Joon dan Hoseok saling melempar tatapan, berbicara lewat isyarat mata mereka. Namun mereka juga sama-sama tidak bisa menghancurkan situasi canggung ini.

"I-"

Brak!!

Baru saja si polos Hani hendak menyapa Imo-nya yang ia rasa terlihat aneh hari ini, Mina malah sedikit menggebrak meja makan dan langsung berdiri. Gadis itu beranjak dari sana dan keluar dari rumah.

"Apa Imo membenciku?? " ucap Hani polos dengan ekspresi ingin menangis, Soora sebagai ibu dari putri keduanya itu lekas menghampiri Hani.

"Aniya, Imo sedang sakit anakku, makanya dia seperti itu. " Soora memeluk Hani yang sedikit sesegukan. Hoon si kakak laki-laki dari Hani tampaknya tidak suka melihat sang adik menangis karena perbuatan sang Imo.

Anak itu beranjak dari meja makan dan menyusul sang Imo. Semua orang disana hanya terdiam, namun naluri keibuan Soora membuatnya ikut beranjak untuk menyusul Hoon.

Buak!!

"Dasar Imo jelek! " seru Hoon yang baru saja melemparkan sepatunya dan tepat mengenai kepala Mina. Ia sangat tidak suka kepada Imo-nya itu, apalagi saat dia membuat Hani menangis.

Beberapa saat Mina terdiam, kemudian gadis itu menatap Hoo dingin. Ia membalikkan tubuhnya lalu berjalan mendekati Hoon.

Ia tiba-tiba menarik kerah baju Hoon kecil sampai tubuh kerempengnya terangkat. Kali ini baru pertama kali Hoon sungguh merasa ketakutan dengan tatapan buas Mina. Anak itu hanya mampu memegangi tangan kuat sang Imo tanpa bisa memberikan perlawanan. Ia terlalu takut.

"Goo Mina!! Kalau kau marah, jangan sakiti Hoon!! " untung Soora sempat menyelamatkan Hoon sebelum Mina benar-benar akan melayangkan pukulan kuatnya kepada Hoon.

Ia sangat paham, Mina mungkin sangat sakit hati dengan perlakuan Suga. Sebagai sesama perempuan, ia sangat memahami itu, tapi Mina adalah orang yang selalu mengingat kesalahan orang lain selama ia belum membalas dendam atas rasa sakitnya, Dan ia juga tidak mau Hoon jadi pelampiasan amarah berkepanjangan Mina.

Meskipun Suga sudah dijebloskan ke penjara karena mencoba memperkosa Hee Sun, Soora rasa itu tidak membuat Mina puas. Rasa sakit hati memang sangat tidak mudah diobati, ia tahu itu.

"Turunkan dia, sebelum aku benar-benar membencimu, Goo Mina. " Mina menurunkan Hoon, tatapannya yang tadi tajam kini tampak seperti menyesali perbuatannya. Gadis itu berbalik, melangkah pelan sampai akhirnya punggung Mina tidak terlihat lagi.

Soora buru-buru menghampiri Hoon dan memeluk anak sulungnya itu. Ia tidak tahu apa jadinya jika Mina benar-benar memukul Hoon. Untung ia sempat menolong Hoon.

Sedangkan Hoon hanya terdiam, entah kenapa ia bisa merasakan rasa sakit yg Imo-nya rasakan. Hanya saya ia tidak bisa memahami rasa sakit itu.
Yang jelas, ia mulai khawatir dengan Imo-nya.

***

Jungkook's House
Dipagi hari yang menenangkan itu, Jungkook berdiri di balkon dan menatapan halaman rumahnya yang luas. Masih tersirat luka dimata Jungkook, ingatan menyedihkan tentang Rose masih menghantui seperti mimpi buruk yang tidak pernah usai.

Ditangan pemuda bertubuh kekar itu, terdapat sebuah gelas cantik berukiran bunga. Gelas tersebut berisikan teh yang sudah tidak mengepulkan asap dan Jungkook tampaknya terlalu malas untuk meminum setetes teh-pun dari gelas tersebut.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang