Lewat beberapa hari setelah makan malam menyedihkan bersama Jungkook, sikap Mina kembali normal. Meskipun ia masih sedikit sinis terhadap Soora, tapi sepenuhnya ia sudah tidak memikirkan lagi kejadian makan malam itu. Meskipun terkadang ia ingat, tapi ia tidak merasa sakit hati lagi.
Hari ini, seperti biasa Mina keluar, sudah lama ia menghindari anak-anak buahnya karena acara makan malam konyol Jungkook, kini ia akan menemui mereka. Rasanya rindu juga dengan kekonyolan mereka.
"Yo!! Anak-anak!!" sapanya begitu ia sampai ditempat nongkrong. Tiga orang lelaki yang tidak lain adalah anak buah Mina sontak menoleh mendengar seruan bos mereka.
"Boss!! " seru mereka sambil berlari menghampiri Mina. Mereka berlari sambil merentangkan tangan, sudah lama mereka tidak melihat bos manis kesayangan mereka, jadi mereka rindu sekali dengan kehadiran Mina.
Namun bukannya balasan pelukan dari Mina, ketiga lelaki itu malah mendapat tamparan super keras dari Mina. "Dasar mesum! Mau apa huh? " ucap Mina setelah berhasil menampar mereka sampai terjungkal.
Mereka meringis kesakitan sambil mengusap sebelah pipi mereka yang memerah karena pukulan Mina. "Kami hanya senang melihat Bos lagi, akhir-akhir ini Bos tidak pernah ikut nongkrong, kami jadi khawatir. Tapi kami tidak bisa datang ke rumah Bos karena takut. " jelas lelaki berambut biru, sebut saja JD, sambil mengusap pipi.
Mina menghembuskan napasnya kasar, ia bukan tidak mau menerima sapaan mereka, hanya saja ia merasa agak jijik juga kalau harus berpelukan dengan mereka yang notabene laki-laki.
"Bos, kemana saja akhir-akhir ini? " tanya JD penasaran karena hampir selama satu minggu gadis itu menghilang tanpa kabar. Mina berdeham, ia tidak mungkin menjawab kalau ia sudah berusaha agar dinikahi Jungkook.
"Aku mendadak ada urusan, jadi aku tidak sempat memberitahu kalian. " jawab Mina yang menurut JD dan kedua temannya kurang spesifik. Urusan sepenting apa sampai Mina melupakan mereka yang sudah menjadi anak buah setianya?
"Urusan apa Bos? " JD kembali bertanya dan membuat Mina jadi sewot. "URUSAN YA URUSAN! KALIAN TIDAK HARUS TAHU APAPUN YANG AKU LAKUKAN'KAN?! " sentak Mina membuat mereka bertiga kaget dan saling berpelukan seperti anak tk.
Mina berdeham lagi, ia tidak tahu alasan kenapa ia harus membentak mereka. Ia hanya kembali teringat kejadian saat makan malam itu disaat ia tidak mau mengingatnya. Jadi ia malah keceplosan dan memarahi mereka.
"Eonni!! " seru sebuah suara familiar yang berhasil menyita perhatian Mina dan ketiga anak buahnya. Secara bersamaan mereka menoleh kearah suara tersebut dan mereka melihat Da Hyeon yang sedang berlari menuju tempat mereka.
Ketika sampai, napas gadis itu tersengal-sengal. Ia memegang bahu Mina dan berusaha menetralkan napas terlebih dahulu. Melihat keadaan Da Hyeon membuat Mina mengerutkan kening, gadis ini kenapa?
"Eonni, bagaimana makan malamnya? Lancar? " sontak saja kedua bola mata Mina membulat sempurna setelah Da Hyeon berhasil melancarkan pertanyaanya.
"Mwo?? " JD yang kebingungan hanya mengerutkan kening, baru saja ia mendengar pertanyaan Da Hyeon yang menurutnya aneh.
"A-aniya, ini, kalian makan dulu saja sana!" ucap Mina sambil menyerahkan beberapa uang lalu menyeret Da Hyeon pergi. Da Hyeon memang kadang tidak melihat situasi dan kondisi saat bertanya.
Ketiga anak buah Mina hanya melongo dan mengerjapkan mata, mereka mencium sesuatu yang mencurigakan disini.
***
"Kau ini ya, kenapa sih suka sekali bertanya hal-hal aneh di situasi yang tidak tepat? Aku kan tidak mau anak-anak buahku tahu masalah perjodohan ini. " cerocos Mina ketika ia sudah membawa Da Hyeon ke tempat yang lebih aman untuk membicarakan hal pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Love
Storie d'amoreKarena beberapa alasan FF ini berganti judul, mohon pengertiannya dan mohon untuk dukungannya ya temen-temen!! 😘