Unpredictable Love

File. 9 #begining

Perlahan kedua kelopak mata itu terbuka, kemudian sedikit mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Setelah ia berhasil menyesuaikan retina matanya, ia menatap seluruh penjuru ruangan tempat ia berada sekarang.

Ketika perlahan kesadarannya mulai terkumpul, wanita yang tidak lain adalah Goo Soora itu bangun dan matanya kembali menelusuri ruangan tersebut dengan tatapan tidak percaya.

"Y-yak, i-ini dimana? " ujar Soora yang sangat kaget dengan tempatnya berada. Bayangkan saja, saat ini dia ada didalan sebuah kamar yang sangat luas, semua pajangan disana kelihatan sekali sangat bermerek, dan bahkan kasur yang dia tiduri sekarang terasa sangat nyaman dan besar.

Cklek!

Wanita itu terkesiap begitu seseorang membuka pintu dan membuatnya berhenti sejenak untuk lebih mengagumi ruangan mewah itu.

"Ah, anda sudah bangun ternyata, syukurlah. " lagi-lagi mata Soora disuguhi keindahan makhluk ciptaan Tuhan yang memasuki ruangan tempatnya berada. Pemuda yang berhasil membuat Soora terpesona itu melangkah masuk dengan gagah dan menyuguhkan senyuman yang sangat menawan. Soora semakin terperangah, apalagi ketika aura karismatik menyeruak kuat dari tubuh pemuda bak pangeran negri dongeng itu. Ia sungguh tidak bisa berhenti mengaguminya.

"Bagaimana keadaan anda? Sudah merasa lebih baik? " Soora hanya melamun saat pemuda itu, Jungkook, menanyakan keadaannya. "A-anu, nona? " tegur Jungkook sekali lagi, kali ini ia mengibaskan tangannya pelan didepan wajah Soora agar wanita itu lekas tersadar dari lamunannya.

"A-ah, nde?? " ajaibnya cara Jungkook berhasil mengembalikan kesadaran Soora. "Apa anda sudah merasa lebih baik? " tanya Jungkook sekali lagi. Soora hanya mengangguk, mana mungkin ia merasa tidak baik saat ia melihat makhluk sempurna ciptaan Tuhan ini.

"Ah, apa anda yang membawa saya kemari? " tanya Soora hanya ingin memastikan bagaimana dirinya bisa diistana semewah ini. "Iya, semalam anda pingsan ditengah jalan, saya rasa anda mabuk berat, jadi saya membawa anda ke rumah saya. " Soora suka sekali ketika mendengar rangkaian kalimatnya yang sangat sopan dan lembut. Benar-benar tipe lelaki idaman semua wanita. Tampan, kaya, sopan, lembut, sayang sekali dirinya sudah menikah dan memiliki dua orang anak.

Tapi, Soora berpikir kalau lelaki ini pantas untuk gadis urakan seperti Mina. Ia berharap jika lelaki ini benar-benar menikah dengan Mina sifat kasar adiknya itu bisa berubah.

"Aigoo, anda baik sekali sudah menolong saya, sebagai gantinya... " Soora menolehkan kepala, menengok kesana kemari, mencari tas yang semalam ia bawa. "Ngomong-ngomong, tas saya kemana ya? " gumam Soora sambil terus menolehkan kepala mencari tas yang ia maksud.

"Oh, tunggu sebentar. " ujar Jungkook yang langsung berdiri dan beranjak dari sana. Selang beberapa menit Jungkook kembali dengan membawa tas tangan kecil yang Soora pakai semalam. Jungkook duduk di samping Soora dan menyerahkan tas tersebut ke pemiliknya.

Soora terkesima, sudah tampan, kaya, lembut, perhatian pula, jika saja ia belum menikah, ia akan benar-benar jatuh cinta kepada pemuda ini. "Terima kasih..." Soora terdiam sejenak, sejak tadi ia hanya mengagumi ketampanan Jungkook sampai-sampai lupa menanyakan nama Jungkook.

"Ah, iya, namaku Jeon Jungkook. " ucap Jungkook sembari mengulurkan tangannya. Nah satu lagi yang membuat Soora terpana, lelaki ini peka sekali. "Ah, aku Goo Soora, salam kenal. " Soora membalas uluran tangan Jungkook.

"Aku ingin membalas kebaikanmu, jadi datanglah ke rumahku jika kau punya waktu luang. " ujar Soora sambil menyerahkan kartu namanya kepada Jungkook. "Ah, tidak usah repot-repot, aku senang bisa membantumu. " tolak Jungkook sehalus mungkin, namun Soora tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan tetap mempertemukan pemuda ini dengan Mina, jika ia tidak bisa menikah dengannya, menjadi kakak ipar dari seorang pemuda sukses seperti Jungkook sudah lebih dari cukup. Dan ia akan sangat membanggakan hal itu.