Sebelumnya saya mohon maaf karena minggu kemarin saya lupa untuk Up Ff sayaaa, saya mohon maaf yg sebesar2nya guys. Selamat malming dan selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.Setelah berselang selama beberapa menit, Jungkook akhirnya keluar dari dalam kamar mandi. Tubuh tinggi kekar pemuda itu kini terbalut sebuah piyama handuk, ia juga sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Ia terkejut dan berteriak ketika melihat Mina yang duduk ditepi ranjang miliknya, mungkin karena belum terbiasa dengan kehadiran orang lain diruangan pribadi itu Jungkook jadi terkejut.
Gadis itu sedang diserang rasa kantuk, sesekali kepalanya melengut namun ia dapat melihat Mina masih berusaha menjaga kesadarannya. "Yak! Mandi sana! " panggil Jungkook membuat mata Mina membelalak lebar.
"Kau itu mandi atau bertapa, sih? Lama sekali! " gerutu gadis itu sembari menyeret langkah malasnya menuju kamar mandi meninggalkan Jungkook yang ternganga disana. Ia sangat tidak percaya dengan hinaan yang baru saja ia dengar dari mulut gadis yang hari ini resmi menjadi istrinya. "Yak! " ketika ia ingin mengatakan rentetan protes pintu kamar mandi itu sudah tertutup dengan keras dan membuat Jungkook sampai tidak bisa berkata-kata.
"Dasar brandal! " desisnya sebal. Baru semalam dan gadis itu sudah memberinya perlakuan yang sangat tidak layak. Malas ambil pusing, Jungkook berjalan lalu membuka lemari super besar miliknya. Disana piyama wanita dan pakaian miliknya tercampur tidak beraturan. Jungkook mengambil piyama wanita yang terselip diantara kemeja, ia menatap piyama itu. Bahannya tipis dan juga terlalu pendek, kalau Mina mengenakan pakaian seperti ini...
PLAK!
"Aisshh! Apa sih yang aku pikirkan?! " ujar Jungkook sembari menampar dirinya sendiri. Entah kenapa, meskipun sudah menjadi suami istri, berpikiran 'seperti itu' membuatnya merasa sangat kotor. Jungkook menatap piyama itu lagi, kali ini wajahnya memerah seperti tomat, jantungnya juga berdegup kencang.
Mau tidak mau, karena ia lelaki normal, semua pikiran 'aneh' itu bermunculan dibenaknya. Ia menggelengkan kepala lalu lekas menyimpan kembali piyama tersebut. Daripada pikirannya semakin liar, ia memutuskan untuk segera mengenakan pakaian lalu tidur.
A Few Minute Later
"Ah!! Segar sekali!! " teriak Mina ketika ia baru saja menyelesaikan ritualnya dikamar mandi. Ia langsung menutup mulut ketika melihat Jungkook yang sudah terbaring pulas diatas ranjang, karena terbiasa berteriak dirumah, ia sampai lupa kalau sekarang ia sudan tinggal seatap dengan Jungkook.
Untungnya Jungkook terlelap pulas dan tidak terganggu oleh Mina. Bisa gawat kalau lelaki itu bangun dan melihat pakaian siapa yang ia kenakan. Yup, Mina mengenakan kemeja putih yang ia tahu pasti kalau itu milik Jungkook. Ia tidak punya pilihan lain karena semua piyama yang tersedia terlalu vulgar dan ia tidak mau memakainya, apalagi didepan Jungkook.
Gadis itu mengendap-endap, berusaha untuk tidak menimbulkan sedikitpun suara yang bisa membangunkan Jungkook dari tidurnya. Ia menaiki kasur dengan penuh kehati-hatian, berusaha berbaring tanpa menimbulkan suara deritan. Ketika ia berhasil, ia pun membaringkan tubuhnya tepat disamping Jungkook.
Mina menghembuskan napasnya lega, untung Jungkook tetap pulas dan tidak terganggu dengan gerakan-gerakan kecil yang mungkin ia timbulkan tadi. Mina mencoba memejamkan mata, meskipun rasanya kurang nyaman, ia tetap lelah dan ingin tidur pulas malam ini.
Namun, beberapa detik kemudian, tiba-tiba Jungkook bergerak dan mengubah posisi tidurnya dari terlentang menjadi menghadap kearah Mina. Napas teratur Jungkook menyentuh permukaan wajah Mina dan membuat gadis itu semakin tidak nyaman. Ia menoleh kesamping dan terpaku.
Wajah tidur Jungkook sangat manis dan menggemaskan, berbeda dengan saat ia terbangun. Jika saat terbangun Jungkook lebih terlihat berkarisma dan arogan, saat tidur pemuda itu tampak seperti malaikat kecil tanpa dosa.
Selama beberapa detik Mina hanya terpaku, namun perlahan tangannya bergerak. Ia tidak tahan dan ingin menyentuh Jungkook yang sedang manis-manisnya. Ketika ia berhasil menyentuh wajah Jungkook, untuk beberapa alasan ia tersenyum.
Tidak pernah ia merasa begitu damai ketika melihat seseorang tertidur pulas, bahkam ketika melihat kepokannya tidur ia tidak pernah merasa sedamai ini. Jungkook menggeliat pelan dan membuat Mina terkejut setengah mati. Akan jadi sangat memalukan kalau lelaki itu terbangun dan melihat apa yang sedang ia lakukan.
Gadis itu bangun, ia sungguh merasa tidak nyaman dan tidak terkendali, bisa-bisanya ia malah mengagumi wajah Jungkook dan mencuri kesempatan untuk menyentuhnya. Ia merasa telah melukai harga dirinya sebagai seorang preman wanita terkuat.
Mina beranjak dari kasur dan duduk diatas sofa yang terletak tidak jauh dari ranjang milik Jungkook. Ia tidak bisa tidur jika situasinya seperti tadi, jadi ia memutuskan untuk tidur diatas sofa. Ketika ia mendapatkan kenyamanannya, ia pun lekas terlelap.
***
The Next Day
Ketika cahaya matahari memasuki kamar Jungkook melalui jendela, Jungkook terbangun karena silau cahayanya. Ia kemudian menarik selimut sampai menutupi wajah, karena acara pernikahan kemarin, ia sangat lelah dan ingin seharian berbaring diatas kasur. Lagi pula ia sudah ambil cuti selama seminggu untuk honeymoon, jadi ia bisa menghabiskan waktu dengan tidur seharian.
HONEYMOON!?
Mata Jungkook langsung saja membelalak sempurna ketika ia ingat makna dari kata tersebut. Lelaki itu bangun dengan gerakan kasar dan menyebabkan rambutnya berantakan. Ia meraba setiap bagian tubuhnya dan melihat kedalam selimut. Tidak ada yang berubah, ia masih mengenakan pakaian yang ia pakai semalam dan Jungkook menghela lega mengetahui itu.
Ia kemudian melihat ke tempat disampingnya, disana kosong. Setelah itu Jungkook mengedarkan pandangan untuk mencari orang yang seharusnya berada disana dan ia menemukan orang tersebut terlelap pulas diatas kursi.
Jungkook menghembuskan napasnya, apa tidak menyakitkan tidur diatas sofa semalaman? Begitu pikirnya. Tapi, ia bisa mengerti betapa canggung rasanya jika gadis itu tetap memaksakan diri untuk tidur seranjang dengannya.
Jungkook menurunkan kaki dan melangkah mendekat kearah Mina yang terlelap pulas diatas sofa. Namun setelah melihat dari dekat, fokus Jungkook langsung kacau. Masalahnya ia melihat Mina hanya mengenakan kemeja putih miliknya.
Kemeja itu tampak kebesaran ditubuh mungil Mina. Mina bahkan tidak mengenakan celana panjang sehingga kakinya terekspos, dua atau tiga kancing kemeja bagian atas bahkan tidak terpasang sehingga Jungkook bisa melihat belahan dada Mina.
Sebagai lelaki normal, tentu saja ia merasakan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya ketika melihat pemandangan itu. Tapi, ia tidak mampu mengalihkan pandangan, disisi lain Mina juga tampak sangat cantik saat terlelap. Begitu damai, sangat berbeda saat dia terbangun.
Jungkook duduk disamping Mina, entahlah ia suka sekali melihat wajah Mina, ia baru sadar kalau ternyata gadis ini manis juga. Jungkook mengusap kepala Mina, dia pasti sangat kelelahan karena acara pernikahan kemarin, makanya dia terlelap begitu pulas.
Pandangan Jungkook kini terpaku di bibir ranum milik Mina. Tiba-tiba saja ia ingin sesuatu yang 'manis' pagi ini. Jadi ia membungkuk dan mendekatkan wajah ke wajah Mina. Perlahan namun pasti, Jungkook berhasil mengikis jarak diantara dirinya dan Mina, ia juga memiringkan kepala begitu hidungnya bersentuhan dengan hidung mungil Mina.
Namun gadis itu tiba-tiba saja menggeliat tepat ketika jarak bibir Jungkook sudah tinggal sesenti lagi dengan bibirnya. Jungkook yang kaget reflek melompat sehingga bokongnya menghantam lantai dengan cukup keras.
Dia berdesis kesakitan, berusaha menahan diri untuk tidak berteriak dan membangunkan Mina, menahan rasa sakit luar biasa dibokongnya. Saat itu pikiran rasional Jungkook kembali dan ia menyadari betapa bodoh dirinya saat mencoba mencium Mina. Ia lekas berdiri lalu berjalan mondar mandir sambil mengacak rambut frustasi.
Barusan mungkin ia kesurupan sampai mau mendorong diri untuk mencium berandalan itu. Jungkook kembali menatap Mina, ayolah lelaki mana yang tahan jika melihat seorang perempuan yang tertidur hanya mengenakan sehelai pakaian? Meskipun Mina adalah seorang berandalan, tapi berpakaian seperti itu membuat iman Jungkook cukup terguncang.
Jungkook mengambil selimut milik dari dalam sebuah laci kemudian menutupi tubuh Mina. Setelah ditutupi dengan selimut, ia merasa lebih baik dari pada saat bagian-bagian menggoda tubuh Mina terekspos tadi. Ia pun beranjak ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Ia masih harus belajar untuk membiasakan diri dengan situasi seperti ini, karena Mina sekarang adalah istrinya.
***
Dikediaman keluarga Goo, semua orang tampak sangat murung, mereka tidak pernah menyangka jika kehilangan satu anggota keluarga akan membuat rumah jadi sesepi ini. Bahkan anak-anak juga tampak murung kehilangan Imo mereka.
"Sudahlah, Mina sudah bahagia, tidak seharusnya kita seperti ini. " ucap Nyonya Goo memecah keheningan, wanita paruh baya itu beranjak dari duduknya kemudian berjalan keluar rumah, meninggalkan anggota keluarga Goo lain yang masih terdiam.
Baru semalam, tapi tidak mendengar keributan Mina pagi ini membuat mereka merindukannya, terutama Hee Sun. Ia adalah kakak yang paling dekat dengan Mina, jadi ia sangat merasa kehilangan ketika tidak mendapati Mina yang sedang diusili oleh para keponakan pagi.
Tapi, Hee Sun tetap berharap, semoga kebahagiaan terus menyertai adik bungsunya itu. Pagi ini, Nyonya Goo berangkat untuk mengajar taekwondo kepada anak-anak didiknya disebuah akademi. Wanita itu terdiam sejenak didepan pintu lalu menatap langit biru yang cerah.
Rasanya memang sepi saat tidak mendapati sosok si bungsu pagi ini, tapi ia juga senang karena Mina mendapatkan suami yang tepat untuknya.
***
Hal yang sama juga dirasakan anak-anak buah Mina ditempat mereka biasa nongkrong. Tanpa rentetan omelan yang biasanya keluar dari mulut sang ketua, rasanya jadi sangat sepi. Mereka bahkan tidak diundang ke pesta pernikahan Mina kemarin, entah apa alasannya, yang jelas mereka merasa sangat terbuang.
***
Kembali lagi ke kediaman Jeon, dirumah bak istana itu suasananya tampak sangat sibuk. Banyak pelayan yang saat ini sedang merapihkan rumah sang tuan. Ada yang membersihkan halaman, ada yang memasak untuk sarapan, dan ada juga yang sedang membersihkan rumah.
Sang tuan muda, Jungkook, baru saja keluar dari kamarnya. Ia tampak lelah dan berjalan menuju ruang makan dilantai bawah. "Oh, selamat pagi putraku!" sapa Nyonya Jeon yang sudah duduk diruang makan dengan segelas kopi hangat diatas meja dan koran ditangan.
"Selamat pagi, Eomma. " balas Jungkook sembari duduk berhadapan dengan Nyonya Jeon. "Kau tampak sangat 'kelelahan', bagaimana keadaan nyonya muda Jeon? " ucap Nyonya Jeon untuk membuka sebuah topik pembicaraan. Mendengar itu Jungkook jadi gugup, ia meraba rambut berantakannya yang belum sempat ia rapihkan. Apa sejelas itu?
"Di-dia masih tidur. " jawab Jungkook gugup. Nyonya Jeon melirik putranya itu sebentar dan tersenyum. Setelah sekian lama, baru kali ini ia melihat Jungkook gugup dan wajahnya begitu merona. Sudah lama sekali Jungkook tidak menunjukkan wajah menggemaskan itu.
"Wah, dia pasti sangat 'kelelahan'. " Rayu Nyonya Jeon lagi membuat wajah Jungkook semakin merona. Kata-kata ambigu sang ibu yang terus merujuk kesana membuat Jungkook kehabisam kata-kata. Melihat reaksi Jungkook makin membuat Nyonya Jeon merasa gemas, ia terkekeh pelan lalu mulai meminum kopi yang ada didepannya. "A-aigoo, Eomma ini. Semalam kami-".
"Annyeonghaseyo. " orang yang sedang dibicarakan tiba-tiba saja muncul disana dan membuat Nyonya Jeon tersedak. Orang itu, Mina, dia sedang merenggangkan tubuh sambil menguap seakan ia tidak peduli dengan keterkejutan Nyona Jeon serta Jungkook disana.
Bagaimana mereka tidak terkejut? Mina masih mengenakan kemeja kebesaran milik Jungkook dan dia dengan seenaknya keluar dari kamar dengan penampilan yang cukup vulgar itu. "Nyo-nyonya! Gwaencanha?! " ujar Mina panik ketika melihat Nyonya Jeon terbatuk-batuk, ia lekas mengambilkan segelas air dan memberikannya kepada wanita malang yang sedang terbatuk itu.
Jungkook menepuk jidatnya, ia tidak tahu kalau Mina akan sepercaya diri itu keluar dari kamar dengan penambilan 'baru'-nya. Ia lekas berdiri dan menghampiri Mina, "kajja! " , Jungkook menarik Mina dan membawa gadis itu pergi.
"W-waeyo? Yak! Lihat eommamu tersedak masa mau ditinggalkan begitu saja?! " protes bodoh Mina tidak dihiraukan oleh Jungkook yang terus menariknya untuk pergi. Jungkook membawa gadis itu ke kamar.
"Yak! " teriak Mina kesal lalu menghentakan tangannya agar terlepas dari genggaman Jungkook. Entah apa yang terjadi, ia sama sekali tidak tahu alasan kenapa Jungkook begitu kasar pagi-pagi begini.
"Kau pikir, ibuku tersedak karena ulah siapa huh? " tutur Jungkook jengkel sambil berkacak pinggang. Mina hanya mengerjapkan mata melihat tingkah menyebalkan Jungkook, ia juga berkacak pinggang dan mengangkat dagu. "Yak, jangan banyak laga didepanku. " Jungkook menganga mendengar itu dari gadis yang baru semalam jadi istrinya tersebut, sangat tidak sopan.
"Apa? Mau memukulku? Pukul! Pukul saja aku! " ujar Mina sambil menunjuk-nunjuk pipinya dengan nada menantang. Jungkook mulai terpancing amarahnya, sekali berandalan tetap berandalan.
Ia malah mendorong Mina sampai tubuh gadis itu mendarat dikasur. Kemudian ia merangkak dan menahan tubuh Mina dengan tubuhnya. Melihat yang dilakukan Jungkook membuat Mina membisu, sedangkan Jungkook hanya menatap Mina yang saat ini berada dibawah tubuhnya.
Jungkook memperpendek jarak wajahnya dengan wajah Mina kemudian memiringkan kepala. Mina mulai gugup, ia menahan napas ketika wajah Jungkook semakin dekat dan ia bisa merasakan hembusan napas Jungkook diwajahnya.
Jungkook pun memejamkan mata ketika jarak bibirnya dan bibir Mina semakin dekat..._To Be Continued_
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Love
RomansaKarena beberapa alasan FF ini berganti judul, mohon pengertiannya dan mohon untuk dukungannya ya temen-temen!! 😘