File. 18 #Demand

16 6 2
                                    

Mina, Da Hyeon, beserta ketiga anak buah Mina baru saja keluar dari sebuah mini market yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat nongkrong Mina. Mereka masing-masing membawa satu eskrim dan sedang asik bercengkrama sambil sesekali menjilat eskrim mereka.

"Aigoo, Da hyeon-ah, gomawo sudah mentraktirku dan mereka." ucap Mina sembari menunjuk ketiga anak buahnya yang sedang mengekor dibelakang dan asik memakan eskrim mereka.

"Ne Eonni, sama-sama, sekali-kali kalau ada uang aku pasti akan mentraktir kalian. " jawab Da Hyeon dengan senyuman manis yang paling Mina suka. "Aigoo, aku benar-benar menyukaimu Da Hyeon-ah!" ujar Mina sambil merangkul bahu Da Hyeon sampai membuat tubuh gadis itu sedikit terhuyung.

Drrtt!

Ponsel yang Mina simpan didalam saku celananya bergetar dan menarik perhatian si pemilik. Mina meminta bantuan kepada JD untuk memegangi eskrimnya dan ia mulai merogoh saku celana untuk mencari ponsel tersebut.

Ketika ia berhasil mengambil ponselnya, ia melihat nama Soora tertera dilayar dan tanpa berpikir panjang ia menarik gambar telpon berwarna hijau kemudian menempelkan benda persegi panjang itu ke telinga.

"Ne, yeoboseyo. "

'Mina-ya, cepat kemari! '

"Hm? Ada apa Eonni?"

'Ju-Ju-Jungkook... '

Jujur saja, begitu mendengar nama Jungkook disebut membuat Mina mendadak jadi kesal, ia memutarkan bola mata malas. Ia tidak tahu apa yang ada dipikiran Soora sampai sebegitu antusias menjodohkannya dengan Ahjussi sial itu.

"Ya, Eonni aku'kan sudah bilang aku tidak mau berurusan dengannya lagi. "

'Yak! Bukan itu maksudku! '

"Terus kenapa? Kok panik begitu? "

'Cepat kau datang kesini, ke perumahan bekas dekat tempat nongkrongmu! '

Mina mengerutkan dahi setelah mendengar nama tempat yang Soora sebutkan. Ia tahu betul tempat itu, tempat seseorang bahkan dirinya untuk berkelahi.

"Kenapa aku harus kesana? "

'Eo-Eomma...Eomma sedang memukuli Jungkook! '

Seketika itu juga rasanya jantung Mina berhenti berdetak, kenapa urusan ini malah semakin rumit sih?!  Begitulah yang Mina ujarkan dalam pikirannya sendiri.

Gadis itu langsung berlari tanpa memberitahu Da Hyeon beserta ketiga anak buahnya kemana ia akan pergi. Ia tidak sempat karena yang ada dipikirannya saat ini hanyalah harus segera menyelamatkan jungkook.

Terlambat sedikit saja, Jungkook bisa mati ditangan ibunya, jadi ia harus bergegas.

***

Bruk!

Punggung Jungkook membentur ke tembok ketika ia menerima pukulan terakhir dari Nyonya Goo. Tubuhnya yang lemas tidak mampu untuk membuat Jungkook berdiri lagi, ia terduduk lemas sembari bersandar ke tembok. Luka lebam terdapat dibeberapa bagian wajah Jungkook. Hidung serta sudut bibirnya-pun sudah mengalirkan darah.

"Yak, jangan mentang-mentang kau orang kaya, kau bisa mempermalukan putriku seperti itu. " ujar Nyonya Goo sengit sambil menarik kerah baju Jungkook yang sudah ternodai bercak darah. Jungkook yang lemas dan kehabisan tenaga, hanya bisa menatap wanita didepannya ini.

Jungkook sama sekali tidak membalas perlakuan Nyonya Goo karena ia sangat tahu bagaimana cara menghormati dan menghargai. Pertama wanita itu usianya lebih tua, kedua bagaimanapun dan sekuat apapun Nyonya Goo dia tetap seorang perempuan. Ia tidak mau mengotori namanya dengan memukul seorang perempuan paruh baya seperti Nyonya Goo.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang