File. 4 #SuNaKookYeon

35 12 21
                                    

Suga belum membuka suara, dia hanya menatap Mina, Da Hyeon, serta Jungkook yang berdiri tidak jauh dari Mina dan Da Hyeon. Suga mengeluarkan permen dari mulutnya lalu melemparkan permen itu kepada preman yang tergeletak pingsan di depannya.

Lelaki berkulit seputih susu itu mulai mengambil langkah dan melangkahi si preman seakan-akan ia tidak melihatnya. Ia memperpendek jarak dengan Mina, ia hanya ingin menyampaikan sesuatu, jadi ia harus sedekat mungkin dengan Mina dan menatap matanya langsung.

Setelah jaraknya dengan Mina sudah dekat, ia tersenyum dan senyuman itu membuat Mina mengerutkan alis. Melihat senyuman Suga membuat Mina malah jadi mencurigainya.

"Maaf, anak buahku itu badannya saja yang besar, tapi otak mereka kecil. " kerutan di kening Mina bertambah, kenapa lelaki ini malah mencela anak buahnya sendiri. Tapi tunggu dulu, dia juga sering melakukan itu.

"Mereka memang bodoh dan malah menangkap orang yang salah." Suga melanjutkan pembicaraannya yang menurut Mina sangat tidak penting dan bertele-tele.

"Langsung saja, ada urusan apa kau kemari? " Mina sangat benci basa basi, tadi pagi ia memang menyukai lelaki ini, tapi mengacau wilayahnya seperti ini sangat mengganggu bagi Mina.

Suga terlihat sedikit memainkan lidahnya dan menatap Mina dengan tatapan yang sulit di artikan. "Goo Mina, mau pacaran denganku? "

Hening. Satu kalimat yang lolos begitu mudahnya dari mulut Suga kembali membuat suasana hening menyelimuti. Jungkook yang merasa tidak ada urusan jadi canggung dengan situasi seperti ini.

"Umm, n-nona, aku tunggu dimobil saja. " ujar Jungkook berusaha untuk bersikap sewajar mungkin, bukan hanya Mina yang menoleh kepada lelaki itu, Suga dan Da Hyeon-pun ikut menatapnya. Mina menganggukkan kepala sebagai persetujuan atas saran Jungkook dan lelaki itupun pergi dari sana.

Mina menatap Suga lagi, baru pagi ini ia bertemu dengan lelaki berkulit seputih susu itu, dan ketika ia bertemu untuk yang kedua kalinya, Suga tiba-tiba saja mengajak pacaran. Apa itu agak mencurigakan?

"Mungkin, aku akan menjawabnya lain kali. " jawab Mina. Ia menatap Suga dengan tatapan penuh intimidasi, dan Suga menyadari itu. "Aigoo, apa aku terlalu terburu-buru? Ne, ne, tapi kau harus mengingat satu hal, Goo Mina."

Mina lagi-lagi diam. Ketika Suga semakin mengikis jaraknya, Da Hyeon agak termundur ke belakang. Ia sedikit terganggu melihat wajah Suga yang sudah ada di samping kanan Mina. "Aku serius, aku mau kau jadi kekasihku. " bisik lelaki itu dan tentu saja Da Hyeon tidak dapat mendengarnya.

"Baiklah, kutunggu jawabanmu, nde? " ujar Suga lalu berbalik dan berjalan pergi. Satu orang anak buahnya menggendong orang yang terkena bogem mentah dari Mina lalu segera menyusul Suga dengan lari yang tertatih.

Mina menghembuskan napas kasar lalu berbalik dan menatap Da Hyeon yang masih berdiri di belakangnya. "Apa yang kau lakukan di sini, Da Hyeon-ah? " tanya Mina pada Da Hyeon. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Sebenarnya, tadi aku mau pulang, aku sengaja lewat jalan ini karena ini jalan terdekat menuju rumahku. Ku kira eonni ada disini." jelas Da Hyeon.

Mina menghela napas, setidaknya ia bisa bernapas lega melihat Da Hyeon baik-baik saja. Ketika ia mengingat sesuatu, sesekali ia tersenyum, ada sesuatu yang membuat Mina merasa itu adalah hal lucu.

Ia kira suara robekan yang ia dengar lewat telfon adalah suara robekan baju Da Hyeon. Itulah sebabnya ia jadi panik setengah mati. Dan setelah melihat kejadian sebenarnya, ternyata yang ia kira salah. Ternyata Da Hyeon yang merobek baju anak buah Suga.

"Waeyo, Eonni? " Da Hyeon penasaran melihat Mina yang cengengesan sendiri. Mina segera memperbaiki ekspresinya, lalu menatap Da Hyeon. "Ah, aniya. Hanya saja, terkadang kau itu manis sekali. " Ucap Mina sambil mencubit pipi Da Hyeon gemas.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang