File. 5 #He Is...

50 10 37
                                    

Ketika sore menjelang, akhirnya si kembar mau di ajak pulang. Mereka tampak ngantuk karena kelelahan, dan wajah mereka terlihat sangat menggemaskan ketika sesekali tertunduk menahan rasa kantuk. Itu pertanda kalau Mina harus segera membawa mereka pulang dan istirahat.

"Ahjumma, Da Hyeon-ah terima kasih sudah mengasuh mereka seharian. Aku jadi merasa tidak enak. Hehe, "

"Aigoo Mina-ya, tidak usah sungkan. Bawa mereka setiap hari kemari jika perlu." balas wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu Da Hyeon. Mina tersenyum menanggapinya, keluarga Da Hyeon memang sudah seperti keluarga kedua untuk Mina.

Setiap kali datang untuk main atau hanya sekedar berkunjung, mereka selalu menyambut dengan hangat. Itulah kenapa Mina terkadang ingin sering-sering berkunjung, karena selain sambutan yang hangat, mereka juga selalu memberi makan atau uang saku. Dan Mina memang orang yang tidak pernah menolak apapun yang di berikan orang lain.

"Kalau begitu saya permisi. Kapan-kapan saya mampir lagi, hehe. " Ujar Mina yg di dalamnya terdapat unsur modus. "Nde, hati-hati dijalan Mina-ya."

Setelah saling berpamitan, Mina-pun melangkah pergi dari sana. Untung jarak rumahnya dan Da Hyeon tidak terlalu jauh, jadi ia tidak perlu menaiki kendaraan dan bisa mencapai rumahnya dengan berjalan kaki. Malam mulai larut memang, suasana di sekitar sana sangat hening, berbeda jauh dengan pusat kota Seoul yang sudah larutpun tetap ramai.

Meskipun begitu, ia tidak merasa takut, ia sudah terbiasa. Si kembar yang ia gendongpun, sudah terlelap. Mereka pasti kelelahan karena seharian bermain bersama Da Hyeon.
Tidak bisa dipungkiri ia-pun merasa sangat kelelahan. Sesekali ia merenggangkan tubuh, menggendong si kembar seperti ini, membuat bahunya sedikit pegal. Ia harus segera sampai dan istirahat.

***

"Aku pulang... " Salam Mina ketika ia memasuki rumahnya, ia terlihat sangat kelelahan. Gadis itu melangkah masuk dengan langkah yang lemas, ketika sampai di ruang keluarga ia melihat kakaknya dan sang ibu yang sedang mengobrol. Begitu mereka menyadari kepulangan Mina, mereka menghentikan pembicaraan dan menatap gadis yang baru saja pulang itu.

"Kemana saja? Kenapa baru pulang?" tanya nyonya Goo sambil mengambil si kembar dari gendongan Mina. Nyonya Goo menyerahkan satu bayi kepada Soora dan Soora dengan sigap menggendong bayi tersebut.

"Ahh...! Akhirnya..." ujar Mina sambil merentangkan tangan dan melakukan senam kecil. "Ibu tanya, darimana saja kau ini? Jangan bilang kau membawa mereka pada teman-teman berandalanmu itu!" kata nyonya Goo mulai nyolot karena pertanyaannya tdi belum dijawab oleh Mina. Mina mendengus kasar, ia ingin beristirahat malah dihadiahi pertanyaan penuh introgasi itu.

"Ani, aku membawa mereka ke rumah Da Hyeon, mereka betah disana dan susah diajak pulang. Makanya aku baru pulang. " Jelas Mina cukup membuat Nyonya Goo bisa mempercayainya.

"Aku mau istirahat dulu, selamat malam. " Ujar Mina sambil menguap dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Ketika gadis itu menutup pintu kamar, Nyonya Goo dan Soora kembali terdiam. Soora menatap sang ibu dengan tatapan yang menyiratkan kekhawatiran.

"Apa Eomma yakin dengan keputusan ini? " tanya Soora seakan ia minta kepastian dari nyonya Goo. Wanita paruh baya itu terhilat menghela panjang, ia sudah membulatkan keputusannya bahkan dari jauh-jauh hari.

"Eomma rasa ini adalah jalan terbaik." jawab nyonya Goo dengan senyuman samar. Ia beranjak dari sana untuk menidurkan Joo yang sudah tertidur pulas. Untuk beberapa saat Soora terdiam, entahlah, ia hanya merasa kalau keputusan sang ibu terlalu terburu-buru, tapi ia tidak bisa menentang keputusannya.

jadi, ia hanya akan melihat hasil dari keputusan ibunya ini.

***

The Next Day
Pukul 7 tepat, si raja hari sudah naik tinggi dan menyorotkan cahaya yang terang. Sosok yang masih pulas di balik selimut itu belum mau terbangun dari mimpinya sehingga ia tidak menyadari kalau hari sudah cerah dan sudah waktunya untuk bangun.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang