File. 13 #My Choice

24 8 7
                                    

Semenjak persyaratan yang tuan muda Jeon berikan, Mina jadi kerepotan. Setiap hari ia harus melatih sikap feminim yang seumur hidupnya tidak pernah ia tunjukkan. Dia dilatih untuk berpakaian semanis mungkin, berucap sesopan mungkin, berlatih menggunakan makeup, dan berlatih menggunakan high hels.

Dunia Mina yang tadinya penuh dengan kekerasan kini berubah drastis menjadi kehidupan gadis feminin yang sangat ia benci. Hari ini Soora dan Hee Sun sengaja mengajak Mina jalan-jalan keluar dan menyuruh gadis itu memakai pakaian feminim. Tentu saja karena belum terbiasa jadi feminim, Mina jadi menghancurkan harga dirinya sendiri didepan banyak orang.

Beberapa kali kakinya terkilir karena belum terbiasa menggunakan high hels, dan beberapa kali ia harus terjatuh di tengah banyak orang. Hari ini Mina benar-benar habis oleh persyaratan konyol Jungkook yang sudah merusak citra baiknya sebagai preman perempuan terkuat.

"Aigoo, sebaiknya kita lebih sering latih lagi anak itu cara menggunakan high hels dan berjalan yang benar. Membuat malu saja! " cerocos
Soora sambil menghambur masuk kedalam rumah, sedangkan Hee Sun sedang kerepotan membopoh Mina yang kesusahan untuk berjalan karena kakinya sampai lima kali keseleo dan akhrinya terkilir.

Soora terus mengucapkan rentetan kata yg sangat malas untuk Mina dengar, wanita yg masih terus bicara itu menaiki tangga menuju lantai atas lalu masuk ke kamarnya.

Hee Sun dengan hati-hati mendudukan Mina diruang TV, ia sebenarnya agak prihatin melihat keadaan si adik bungsu. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantunya. Ia juga mendukung perjodohan antara Mina dan Jungkook karena ia rasa Jungkook-lah lelaki yang paling pas dan paling cocok bersanding dengan Mina. Ia hanya merasa kalau mereka akan saling melengkapi satu sama lain.

"Sebaiknya kau istirahat dulu ya, aku siapkan dulu air hangat untuk mengompres kakimu. " Ucap Hee Sun sambil mengusap kepala Mina, si bungsu hanya tersenyum mendengar ucapan sang kakak, rasanya hanya Hee Sun yang tidak terlalu memaksanya untuk menikah dengan Jungkook.

Wanita itu pergi ke dapur untuk menyiapkan air hangat yang dijanjikannya. "Aish...!! " desis Mina sambil melepas dan melempar sepatu high hels laknat yang sudah menyiksanya selama beberapa hari.

Ia memijat kakinya yang terasa sakit, dan ia meringis ketika melihat beberapa goresan kecil dikakinya. "Yak... Dalam waktu kurang dari 24 jam, si ahjussi gila itu menyiksaku sampai seperti ini... Aigoo... Jinja... Kalau bukan karena dia kaya, aku akan memukul wajahnya yang sok tampan itu... " gumam Mina dengan gesture seakan ia akan memukul seseorang dan sambil bersungut-sungut.

"Yak, Imo! "

"Aigo!! Aiisshhh!! Kau membuatku kaget, dasar anak menyebalkan!" ujar Mina sambil mengusap dada. Sedangkan Hoon yg sudah mengagetkannya hanya terkikik melihat sang bibi. "Ommo, imo ternyata cantik ya. " mendengar ucapan Hoon membuat Mina jadi agak salting. "Hm? Jinjja? " katanya sambil bercermin di TV yang tidak dinyalakan.

"Ah, benar, imo cantik sekali!" Mina percaya karena perkataan seorang anak seperti Hoon tidak akan berbohong. Ia jadi tersenyum, tampak tersipu sambil sedikit menata rambutnya. Entahlah, ia merasa sangat senang mendengar pujian Hoon.

Sruuutt!!

"Nah, sekarang Imo sudah tambah cantik! " ujar Hoon setelah ia dengan sengaja menumpahkan tepung terigu tepat di atas kepala Mina. Anak itu tertawa terpingkal-pingkal setelah berhasil menjahili Imo-nya dan tidak menyadari amarah sang Imo yg perlahan mulai memuncak.

"Kim Seung Hoon... " menyadari kemarahan sang imo Hoon langsung lari menjauh dan memasuki kamarnya yang berada diujung ruangan.

"Aigoo!! " pekik Hee Sun kaget melihat keadaan Mina yang baru saja ditinggal sebentar sudah hancur. "Kau ini kenapa?!" tanyanya sambil mendudukan diri di samping Mina. "Ini pekerjaan Hoon!! Dasar anak sial, sejak dia lahir aku memang tidak pernah menyukai anak itu. " cerocos Mina bersungut-sungut sambil membersihkan taburan terigu dirambutnya.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang