5

894 178 6
                                    

Malam itu Tn Jung meminta Yong Hwa makan malam bersama di rumahnya. Hari itu Tn Jung berulang tahun.
"Ibumu sudah memasak banyak di rumah, jadi kau datanglah!" pinta Tn Jung kala Yong Hwa menghampiri ke ruangannya untuk meminta tandatangan.
"Entahlah, aku banyak pekerjaan." tolaknya tak acuh.
"Hari ini Abeoji berulang tahun, bahkan adikmu saja menyempatkan pulang dari asrama."
"Bagaimana jika aku ajak Shin Hye? Apa boleh?" tatap Yong Hwa.
"Tolong jangan buat ayahmu marah di hari ulang tahun. Jika kau tidak mau datang tidak masalah." belalak Tn Jung.
"Aku harus mengakui istri Abeoji, tapi Abeoji tidak mau mengakui istriku. Apa boleh buat? Bukan aku tidak mau datang ke makan malam ulang tahun Abeoji." tukas Yong Hwa santai seraya mengumpulkan berkas-berkas yang telah ditandatangani ayahnya lalu memasukannya ke dalam map untuk ia bawa pergi.
Tn Jung menahan napas seraya menatap kesal anaknya, namun akhirnya ia bersuara.
"Ya sudah, bawa wanitamu itu. Tapi dandani dia dengan benar supaya tidak terlihat seperti bekas narapidana." ocehnya.
Yong Hwa menjawab berteriak sambil berlalu dari ruangan ayahnya. "Nde, agueso!"

Meski Shin Hye dinikahinya untuk tujuan balas dendam, di rumah Yong Hwa meninggalkan kartu kredit yang bebas dipergunakan Shin Hye. Dia memang tidak meninggalkan uang cash sebab semua keperluan rumah sudah dipenuhinya setiap akhir bulan. Dan sore itu dia menyuruh Shin Hye untuk mencari pakaian untuk dikenakan ke rumah ayahnya.
"Cari pakaian yang baik. Abeoji menyuruhku makan malam dirumahnya sebab hari ini Abeoji ulang tahun. Kau harus pergi denganku. Berdandanlah, tunjukan jika kau bukan pembunuh dan bekas narapidana. Aku akan menjemputmu selepasku bekerja." perintah Yong Hwa melalui telepon.
Shin Hye tertegun. Ini kali pertamanya akan bertemu dengan mertuanya. Apa tidak salah Yong Hwa mengajaknya? Selama 2 bulan ini dirinya tidak pernah tahu seperti apa rupa mereka, ayah dan ibu Yong Hwa. Bukan, ibu tiri. Sebab foto ibu kandungnya ada di dalam kamar Yong Hwa, digantung di dinding bersebelahan dengan fotonya.

Tentu saja Shin Hye tidak bisa mengabaikan perintah itu. Segera saja ia pergi mencari pakaian yang pantas untuk dikenakan ke acara makan malam ulang tahun mertuanya. Sekalian juga membeli hand bouquet sebagai ucapan selamat ulang tahun. Untuk membeli kado, ia tidak paham. Biar itu urusan Yong Hwa. Meski hatinya ingin memberikan kado kepada ayah mertuanya yang tengah berulang tahun.

Setelah menemukan pakaian yang ia anggap pantas, ia pun berinisiatif pergi ke salon untuk merapikan tatanan rambut serta merias wajah supaya tidak terlalu pucat. Kemudian di rumah menunggu Yong Hwa yang akan menjemput sambil benak tak henti bertanya, kenapa Yong Hwa harus mengajaknya ke makan malam ulang tahun ayahnya? Apa ini berarti Yong Hwa mengakuinya sebagai istri? Atau ini tetap bagian dari rencananya menyiksa dalam rangka membalas dendam. Itu yang paling mungkin, seketika rasa gembira yang sejenak hadir di dadanya lenyap. Shin Hye menghela napas dalam. Mengapa ia harus excaited hingga memutuskan pergi ke salon. Ia menatap wajah cantiknya di cermin dengan nelangsa.

Yong Hwa menjemputnya saat langit sudah gelap, dan untuk beberapa jenak ia terpaku menatap Shin Hye yang membuatnya pangling. Penampilannya fresh dan... cantik. Apa benar ini wanita yang selama 2 bulan ini selalu ia siksa..? Selera berpakaiannya tidak senorak yang ia duga. Dengan dress sederhana dan tampak prefare untuk menghadiri suatu acara. Hanya wajahnya tampak murung.
"Kau sudah siap?" tanya Yong Hwa.
"Nde."
"Oke, ayo kita berangkat!"
Shin Hye hanya mengangguk. Dia juga mengenakan coat, dan coat yang dipilihnya terlihat elegant. Jujur saja Yong Hwa cukup terpesona dengan penampilan Shin Hye yang diluar dugaannya itu.
Tidak terdengar obrolan selama di dalam mobil, sepanjang perjalanan itu hanya senyap. Keduanya banyak bicara dengan pikiran masing-masing. Dan dalam diamnya, Yong Hwa berkali-kali mencuri pandang ke sampingnya. Shin Hye duduk seraya memangku hand bouquet. Pasti itu untuk Abeoji. Padahal dirinya tidak menyuruh. Tapi bagus, sebab dirinya tidak terpikir untuk membawakan ayahnya apa pun. Mau pergi pun memenuhi permintaannya untuk makan malam, sudah bagus.

Tidak lama mereka tiba, rumah besar yang hanya dihuni oleh ayah dan ibu tiri Yong Hwa itu terasa sepi. Nampaknya makan malam itu memang hanya untuk keluarga inti, Abeoji, istrinya dan kedua anaknya. Ajhumma yang membukakan pintu langsung mengantarnya ke ruang makan. Di ruang makan terdengar obrolan akrab dan hangat. Obrolan anak Abeoji dari istri barunya. Yang begitu Yong Hwa dengan Shin Hye menampakan diri kehadapan mereka, obrolan itu pun terhenti. Anak remaja itu segera berdiri lalu membungkuk dalam kepada Yong Hwa.

Sebaliknya Yong Hwa menatap tidak suka pemuda berparas manis itu. Berambut keriting buatan, seperti anak nakal tapi lagak lagunya santun dan manis sekali. Bila Yong Hwa menatap jutek, Shin Hye justru tersenyum ramah kepadanya membuatnya semakin hormat.
"Wasseo?" tanya Abeoji memalingkan wajah Yong Hwa dari anak bungsunya.
"Ye, ini istriku Park Shin Hye. Dan ini perkenalkan ayahku." Yong Hwa menuding Shin Hye seraya menunjuk ayahnya.
Shin Hye yang sudah membungkuk sejak masuk, mengulangi lagi membungkuk dalam kepada ayah mertuanya. "Park Shin Hye-raguamindha." ucapnya.
"Itu istri Abeoji." lagi kata Yong Hwa menunjuk ibu tirinya kali ini.
Shin Hye melakukan hal yang sama kepada ibu tiri Yong Hwa, tidak seperti ayahnya yang hanya menatap dingin kepada Shin Hye, wanita itu berdiri lalu memeluknya.
"Kau membawa ini untuk Abeoji?" tanyanya menunjuk buket bunga di tangan Shin Hye.
"Nde." angguk Shin Hye.
"Aigo, gomowoyo, Shin Hye-ssi!" dia mengambil buket bunga itu.

Seperti Yong Hwa yang tidak berwajah ramah kepada istri dan anaknya, Abeoji pun tidak berwajah ramah kepada Shin Hye membuat Shin Hye sangat rikuh duduk di sebelah Yong Hwa di hadapan ayah mertuanya itu. Sedang ibu tiri Yong Hwa segera mengambil piring dan menambah menu makanan. Chan Hee, nama adik tiri Yong Hwa kembali duduk di kursinya dengan sikap tubuh sangat dijaga untuk tidak membuat Yong Hwa sebal. Sebab dia tahu kakaknya itu sangat tidak menyukainya. Bahkan dia tidak melanjutkan menyuapkan buah potong yang tadi tengah dinikmatinya seraya mengobrol dengan ayahnya.
"Abeoji tidak mengundang yang lainnya lagi? Hanya kita saja?" Yong Hwa memecah kebisuan.
"Eoh, Abeoji ingin kita makan seperti keluarga. Sekali saja dalam setahun di hari ulang tahun Abeoji." tukas ayahnya.
"Abeoji bisa melakukannya lebih sering dengan dia, tidak harus denganku. Sebab ibuku pun sudah tiada." balas Yong Hwa nyinyir sambil menunjuk Chan Hee dengan dagunya. 
"Kau pun tetap anak Abeoji meski ibumu sudah tiada." belalak ayahnya.
Mendengar obrolan bertegangan tinggi itu Shin Hye dengan Chan Hee menunduk.

Beruntung ibunya Chan Hee lekas kembali sambil membawa piring makanan menambah menu untuk Yong Hwa dan Shin Hye.
"Ini dia makanannya. Chan Hee-ya, bantu Eomma ambilkan buah untuk Hyung dan Noona!" perintahnya melihat wajah buah hatinya tegang karena takut oleh Yong Hwa.
"Nde." segera Chan Hee berdiri.
"Silakan dicicip makanannya!" tawar istri Abeoji tampak sekali berusaha mencairkan suasana. Tapi Abeoji sendiri yang menyulut kemarahan Yong Hwa, dengan berkata-kata yang membuat anak sulungnya itu semakin geram.
"Jaga bicaramu saat dihadapan Chan Hee, walau kau tidak mau menganggapnya sebagai adikmu. Dia itu tidak tahu apa-apa." peringat ayahnya.
"Mustahil dia tidak tahu apa-apa, usianya sekarang 18 tahun. Dia pasti mengerti kalau dia lahir sebelum Abeoji menikahi ibunya. Dan atas itu aku sangat benci padanya. Sebab kelahirannya telah membuat Eommoni sakit dan meninggal dunia." Yong Hwa berucap pedas seraya menggeretakan rahang. Suaranya tidak keras tapi cukup jelas di telinga Chan Hee, membuat piring berisi buah potong ditangannya jatuh ke lantai.

TBC

Aigoo... Chan Hee atau Cha Ni. Klo readers blm kenal, dia maknae SF9~satu-satunya boy group besutan FNC. Dia juga aktor cilik sblm bergabung dgn SF9.

Ga da CN Blue, Author jd berpaling ke SF9. Jarang sekali lho Author suka atau tahu boygroup. Selain Suju. Tp 9 anak itu mampu membetot perhatian Author. Dan sepertinya SF9 akan jd pengganti CN Blue buat FNC meski prestasinya tidak segemilang CN Blue diawal debut.

Pelan tp pasti mereka mengikuti jejak CN Blue, pdhl FT Island yg mentorin mereka sebelum debut. Tdk spt FT Island yg namanya tdk terlalu berkibar di Asia Tenggara. SF9 mulai populer di kawasan ini, sebagaimana CN Blue yg sgt populer di seluruh Asia Tenggara.

#effectrinduCNBlue

DARK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang