Hal yang membuat Shin Hye bersyukur setiap pagi setiap bangun dari tidur, adalah dirinya masih dapat bernapas. Yong Hwa belum mengakhiri hidupnya disaat ia terlelap tidur. Termasuk tadi malam padahal Yong Hwa begitu marah kepadanya. Ingat semalam Yong Hwa membanting gelas, segera ia memburu sudut ruangan. Pecahan kaca masih berserakan. Dan ia tertegun kala mendapati noda merah seperti darah berceceran di lantai. Ia memeriksa kakinya sendiri. Jangan-jangan itu adalah darah dari kakinya. Tapi tidak. Kakinya baik-baik saja. Shin Hye mengikuti noda merah itu yang mengarah ke kamar Yong Hwa. Seketika ia meninggalkan alat-alat untuk membersihkan serpihan gelas itu. Dengan tergesa ia memburu kamar Yong Hwa.
Pintu kamar itu tidak terkunci kala pelahan ia mendorongnya. Dan di dalam kamar lebih banyak lagi bercak noda darah bukan saja dilantai tapi pada kain, lantai kamar berantakan oleh obat-obatan dari kotak P3K termasuk kotaknya terserak. Di kaki meja teronggok gulungan kassa yang juga berwarna merah. Semua itu nampaknya bekas upaya untuk menyumpal perdarahan. Bagian tubuh Yong Hwa mana yang terluka oleh pecahan gelas? Yong Hwa sendiri tampak berbaring sambil meringis. Agaknya tidurnya tidak pulas sebab sambil menahan sakit.
Shin Hye segera memburunya ke pembaringan.
"Sebelah mana Oppa yang terluka?" tanyanya seraya menyingkap selimut yang menutupi kaki. Dan Shin Hye menemukan seprai di bawah telapak kaki kanan Yong Hwa membasah oleh darah segar hingga tercium bau amis. "Oh, Ya Tuhan!" ia berseru kaget.
Refleks punggung tangannya menyentuh kening Yong Hwa yang basah oleh keringat. Tubuhnya pun menggigil. Segera pula ia menyalakan lampu kamar. Dibawah penerangan yang sempurna tampak betapa kacaunya kamar itu serta bercak darah dimana-mana. Tampak pula wajah Yong Hwa yang pucat.
"Astaga, Oppa!" Shin Hye gemetar. "Aku akan suruh dokter perusahaan supaya datang kesini. Luka Oppa cukup dalam." ujarnya sambil terburu meninggalkan kamar mencari smartphone-nya.Yong Hwa hanya merintih. Luka di telapak kakinya itu terasa panas dan semakin berdenyut. Ia tidak mampu melakukan apa-apa setelah semalaman menahan sakit dan darah yang tidak mau henti menetes. Sekarang tubuhnya lemas, demam dan luka di kakinya sakit tak terkira. Begitu tak berdayanya, Yong Hwa tidak mampu protes dengan yang dilakukan Shin Hye. Dia membiarkannya seakan setuju.
Selang beberapa waktu dokter memasuki kamarnya, memeriksa luka di kakinya kemudian melakukan sejumlah tindakan terhadap kakinya. Antara lain membersihkan luka yang rupanya masih ada serpihan kecil kaca yang tertinggal disana. Hal itulah yang membuat darahnya tidak mau henti menetes. Lalu menjahitnya dan menutup dengan plester. Dokter juga memberikan obat yang harus diminum. Shin Hye segera membuat bubur untuk Yong Hwa meminum obat.
Ia lantas membawa bubur dalam mangkuk dengan nampan ke kamar Yong Hwa.
"Oppa bangun dulu sebentar, makan dulu buburnya lalu minum obat!" pintanya. Yong Hwa yang sadar denyut pada lukanya tidak akan hilang sebelum meneguk obat, terpaksa mengikuti perintah itu. Shin Hye lalu menyuapinya. Untuk pertama kalinya mereka bersikap saling memperhatikan. Atau tepatnya, untuk pertama kalinya sejak menikah Yong Hwa tidak mengabaikan perhatian yang Shin Hye berikan.Shin Hye selama ini tetap berperan sebagai seorang istri benarpun Yong Hwa selalu mengabaikannya. Ia bertepuk sebelah tangan. Selalu memberi perhatian namun tidak dihiraukan. Dan Shin Hye memberikan perhatian paripurna kala Yong Hwa tak berdaya seperti ini. Setelah meneguk obat yang diberikan dokter, baru Yong Hwa dapat terpejam tidur.
Ini juga pertama kali Shin Hye leluasa keluar masuk kamar Yong Hwa. Ketika Yong Hwa sembuh nanti, ia diijinkan memasuki kamarnya hanya untuk merapikan, mengambil pakaian kotor dan mengantarnya bila sudah bersih. Semua itu dilakukan pada saat Yong Hwa tidak berada di kamarnya. Bila ada, Shin Hye terlarang memasukinya. Seharian bila sedang ada di rumah, Yong Hwa jarang keluar dari kamar. Selain untuk makan dan menilai pekerjaan Shin Hye. Selebihnya dia akan berada di dalam kamarnya, sedang bila bosan dia akan pergi entah kemana.
Hari itu pengecualian. Sebab Yong Hwa sedang sakit. Beranjak siang smartphone Yong Hwa berbunyi berulang kali. Shin Hye melongok siapa yang membunyikan benda itu? Nama Abeoji muncul sebagai id call. Mungkin dia akan mempertanyakan mengapa Yong Hwa tidak datang ke kantor? Tapi tentu saja Shin Hye tidak berani menjawab. Ia membiarkannya saja. Ia akan beralasan tidak mendengar, dan segera mengaktivkan mode silent pada smartphone yang tak henti berbunyi itu. Supaya istirahat Yong Hwa tidak terganggu.
🎃Yong Hwa sendiri tidak akur dengan ayahnya. Mereka selalu bertentangan. Perseteruan ayah dan anak itu sudah terjadi sejak lama, sejak Tn Jung memutuskan untuk menikah lagi setelah ibunya Yong Hwa meninggal. Dan wanita yang dipilih Tn Jung tiada lain adalah sekretarisnya sendiri. Itu yang membuat Yong Hwa muak. Sekitar 12 tahun lalu, saat usianya persis 17 tahun, ayahnya mengatakan akan menikah lagi dengan wanita yang sangat dibencinya. Frustasi dengan keputusan itu Yong Hwa kemudian melanjutkan kuliah di AS. Sekembalinya dari AS 5 tahun lalu ia memutuskan untuk bekerja di perusahaan ayahnya namun menolak untuk tinggal lagi di rumah ayahnya bersama ibu tiri dan seorang anak lelaki yang dilahirkan ibu tirinya. Sejak itu ia menetap sendiri di rumah itu, dengan seorang ajhumma yang mengurus segala keperluannya. Namun setelah menikah ia pun memberhentikan ajhumma.
Yong Hwa merupakan anak broken home yang kecewa dengan perselingkuhan yang dilakukan ayah dengan sekretarisnya. Dan mungkin kepergian ibunya pun ada hubungannya dengan hal itu, maka ia tidak pernah mau berdamai dengan istri ayahnya. Hatinya bisa menerima jika yang menjadi ibu tirinya siapa saja asal bukan wanita itu. Itulah antara lain yang membuat sikapnya sangat dingin.
Kemudian seperti halnya dirinya yang tidak bisa menerima ibu tirinya, ayahnya pun tidak merestui Shin Hye sebagai wanita yang dipilihnya untuk menjadi teman hidup. Yong Hwa memilih Shin Hye seperti sengaja untuk membalas kepada ayahnya. Dan ia suka ketika ayahnya jelas menolak. Sebab Shin Hye hanya gadis biasa dari keluarga sederhana. Ayah Shin Hye hanya pemilik toko roti di dalam gang, bukan pemilik perusahaan seperti mereka. Dan yang paling penting Shin Hye adalah mantan narapidana. Itu yang tidak bisa ditolelir. Apa yang akan dikatakan orang, seorang pewaris perusahaan besar menikahi mantan narapidana? Betapa bersorak-sorai lawan-lawan bisnis dan pihak-pihak yang ingin menjatuhkan mereka. Tn Jung marah tak kepalang saat Yong Hwa memutuskan menikah dengan Shin Hye.
Tapi perselisihan mereka memang sudah akut. Yong Hwa justru semakin melawan ketika dilarang. Ia tidak peduli pernikahannya itu tidak mendapat restu. Dan ia pergi menikah sendiri. Maka hingga kini Tn Jung tidak mengakui Shin Hye sebagai menantunya. Sebagaimana Yong Hwa yang tidak sudi mengakui istri baru ayahnya sebagai ibunya. Keduanya sama keras kepala. Like father like son. Mereka saling membalas.
Seharian itu Yong Hwa hanya berbaring, Shin Hye dengan telaten merawatnya. Tengah hari Shin Hye kembali membuatkan bubur untuk Yong Hwa meminum obatnya yang kedua kali. Sekali lagi Yong Hwa tidak menolaknya, namun dia berpesan untuk minum obat yang ketiga kalinya di malam hari, dia tidak ingin dibuatkan lagi bubur.
"Apa Oppa ingin makan nasinya dengan sop ayam ginseng?" tanyanya excaited dengan pesanan Yong Hwa tersebut. Artinya Yong Hwa mengandalkannya.
Pria itu hanya mengangguk disela-sela matanya yang terpejam.
"Nde, aguesmidha." ucapnya.
Yong Hwa sendiri ingin kakinya lekas sembuh. Ia ingin beraktivitas lagi seperti biasa. Ia sungguh tidak suka dengan kondisi itu. Seperti dipenjara. Terlebih harus mengandalkan Shin Hye. Ia tidak ingin berhutang budi kepada wanita itu. Padahal Shin Hye dengan tulus melakukannya, sebab baginya Yong Hwa tetap suaminya, bagaimana pun dia menganggapnya. Apalagi dalam keadaan sakit seperti itu.
🎃TBC
Choi Tae Joon sungguh menang banyak sth pacaran dgn Shin Hye. Seketika dia menjadi leadmale unt sebuah drama yg akan tayang di 160 negara.
Bayangkan 160 negara..!
Bukankah hal itu yg ia cari dgn mendompleng nama besar sang Angel? Popularitas...? And he got it now. Daebak!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LOVE
RomanceApa jadinya jika pernikahan yang dijalani berlandaskan niat untuk membalas dendam...? Mudah diramalkan, pernikahan tidak bahagia. Pernikahan seperti itulah yang dijalani Park Shin Hye dengan Jung Yong Hwa, suami yang dijodohkan kepadanya. Pernikahan...