25

840 174 17
                                    

Pagi itu sikap Yong Hwa kembali seperti biasa, beku dan diam, sebab sudah tidak mabuk. Dia lupa semalam bersikap sangat terbuka terhadap Shin Hye. Demikian pula Shin Hye, tidak ada yang berubah. Selalu menjaga sikap, seperti tidak ada yang terjadi. Padahal sebenarnya dirinya telah sangat berani dengan membuat ayah Shi Yun tidak berkutik oleh ancamannya. Sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh ayah Yong Hwa sekali pun. Yong Hwa tidak tahu jika kartu truf Shi Yun justru ada ditangan Shin Hye. Meski demikian Shin Hye tidak mau besar kepala karena hal itu. Ia memilih tetap diam hingga nanti Yong Hwa akan mengetahuinya sendiri. Sebab Shin Hye selalu memiliki keyakinan, kebenaran seperti halnya kejahatan ditutup serapat apa pun suatu saat pasti akan terkuak.

Karena semalam Yong Hwa mabuk, menu sarapan itu Shin Hye membuat sop ayam ginseng. Untuk menghangatkan badan dan memulihkan stamina Yong Hwa. Tanpa suara Yong Hwa menyantapnya. Shin Hye juga menyeduhkan teh hangat yang dicampur madu, minuman itu pun untuk obat setelah mabuk. Yong Hwa meneguk teh hangat itu hingga tandas. Artinya dia suka dengan semua yang disediakan Shin Hye pagi itu. Setelah sarapan Yong Hwa meninggalkan meja makan tanpa suara, sampai meninggalkan rumah pun tetap bisu. Shin Hye hanya menyeringai dalam hati.
Setelah Yong Hwa mengetahui kebenarannya dan nama baiknya pulih, maka tak kan buang waktu ia akan segera angkat kaki dari rumah itu. Sebab hanya untuk membersihkan nama baiknya dirinya bertahan selama ini.
🎃

Ancaman Shin Hye rupanya tidak lewat begitu saja di telinga ayah Shi Yun. Melainkan dia memikirkannya dalam-dalam untuk melaporkan hal itu kepada para pemegang saham. Sebab jika tersebar rekaman blackbox tersebut kepada para pemegang saham, dirinya pun akan turut jatuh. Kelakuan Shi Yun yang menabrak Soo Ji hingga tewas lalu melimpahkan kesalahan kepada orang lain, apa bedanya dengan Yong Hwa yang telah membunuh pengunjung Pub di Jepang kemudian untuk membuat keluarganya tutup mulut, ayah Yong Hwa melepaskan Sky yang ia laporkan dilikuidasi. Kelakuan mereka sama. Tn Yun menghembuskan napasnya keras.

Sementara Tn Yun gelisah khawatir rekaman itu tersebar, Ny Yun justru sengaja mengirimkan rekaman itu kepada adiknya. Disertai dengan sebaris kalimat yang menandaskan betapa ia marah kepada Shin Hye yang notabene menantu adiknya itu.

Bisa kita bertemu, Jin Seok-ya? Menantumu itu sungguh kurang ajar berani mengancam ayah Shi Yun. Aku ingin bicara denganmu mengenai kelakuan dia yang tidak tahu aturan.

Tulisnya.

Presdir Jung lalu melihat apa yang dikirim kakak perempuannya tersebut. Dan ia kaget tak kepalang. Matanya sampai melotot dan mulutnya menganga.
"Mworagu....???" serunya syok.
Matanya masih melotot menatap layar smartphone meski rekaman itu sudah selesai. Dan tetap seperti itu untuk beberapa saat lamanya. Benaknya coba menghubungkan antara fakta yang selama ini ia ketahui tentang kematian Soo Ji dan bukti baru tersebut. Sejenak otaknya seperti hang, tidak mampu memikirkan apa pun. Tapi lalu otak kecilnya menganalisa, itulah mungkin fakta yang sebenarnya terjadi.

Gadis yang duduk di sebelah Shi Yun adalah Shin Hye. Dan ia tahu Shin Hye-lah yang masuk penjara karena dipersidangan terbukti menabrak Soo Ji hingga tewas. Lalu Yong Hwa menikahinya untuk membalas dendam. Tapi di dalam rekaman itu Shi Yun yang duduk di belakang kemudi dan menyambar tubuh Soo Ji hingga terseret jauh. Sebentar! Dari mana rekaman itu berasal?

Presdir Jung kemudian menekan nomor kontak kakaknya. Ulah siapa itu dan apa yang diinginkannya?
"Eoh, Jin Seok-ya. Bagus kau menghubungiku" terdengar sahutan dari ujung telepon.
"Siapa yang mengirim rekaman itu, Noona?"
"Siapa lagi kalau bukan menantumu yang mantan narapidana itu. Sekarang aku paham mengapa kau sangat membencinya, karena anak itu sungguh kurang ajar." ceracaunya.
"Kenapa dia mengirim rekaman itu pada Noona?"
"Bukan padaku tapi pada ayah Shi Yun. Dia mengancam rekaman itu akan disebarkan kepada para pemegang saham bila dokumen tentang kalian dilaporkan ayah Shi Yun kepada dewan direksi dan para pemegang saham. Kau didik dia, Jin Seok-ya! Beraninya memberi ancaman kepada kakakmu." wanita itu marah.

Presdir Jung yang mendengarkan kemarahan kakak perempuannya tersebut mengernyit oleh 2 hal sekaligus. Mengernyit karena tidak menyangka dengan keberanian Shin Hye memberi ancaman kepada kakak iparnya, dan mengernyit dengan sikap kakaknya yang bodoh. Shin Hye memberikan rekaman itu dan mengancam, bukankah lantaran membelanya? Agar kakak iparnya itu tidak melaporkannya kepada para pemegang saham. Logikanya bagaimana mungkin presdir Jung akan memarahi Shin Hye yang jelas-jelas membelanya? Tapi presdir Jung sadar, karena dirinya selama ini membenci menantunya itu. Sehingga kakaknya berpikir sikap Shin Hye yang jelas ingin menolongnya pun tetap akan membuatnya marah.
"Mianhe, Noona! Aku harus mempelajari lebih dalam tentang rekaman ini. Sepertinya rekaman ini versi asli. Melihatnya aku justru berpikir, Shi Yun telah menjadikan Shin Hye tumbal untuk menerima vonis penjara. Aku berpikir Shi Yun telah cuci tangan dan melimpahkan kesalahan kepada Shin Hye. Terima kasih kiriman videonya, Noona."
Klik. Presdir Jung mematikan ponselnya. Ia kemudian terdiam beku di kursinya.

Setelah terdiam beberapa jenak, Presdir Jung kemudian memutar lagi rekaman itu. Ia memutarnya berulang kali seakan ingin puas dan meyakinkan diri, bahwa rekaman itu bukan hasil edit atau rekayasa. Sedang hatinya entah mengapa lantas terasa letih. Besar kemungkinan Shin Hye dipenjara karena menerima getah. Shi Yun telah menjerumuskan dan menjadikannya kambing hitam. Shin Hye bukan orang yang bersalah atas kematian Soo Ji, namun Shi Yun-lah pelaku sesungguhnya.
Dan Shin Hye tidak bisa melawan sebab yang dia hadapi kekuasaan. Park Shin Hye gadis miskin yang berjuang keras untuk hidup. Jelas tidak berdaya melawan Shi Yun dengan segala kelicikannya.
Lalu jika ternyata dia menyimpan bukti ini, kenapa baru diperlihatkannya sekarang? Kenapa dia membiarkan diri dilukai dan dibenci orang-orang seakan dirinya benar bersalah? Presdir Jung membuang pandangan keluar jendela.

Yong Hwa pasti tidak tahu tentang rekaman itu. Presdir Jung menekan aiphone menyuruh sekretarisnya untuk memanggil anaknya itu supaya ke ruangannya.
Wajahnya sesendu saat ibunya Yong Hwa tutup usia kala Yong Hwa memasuki ruangannya. Terduduk dengan kepala yang menunduk dalam. Seakan kejatuhannya baru saja diumumkan.
"Whe geudae, Abeoji?" tanya Yong Hwa hati-hati dan penuh antisipasi melihatnya seperti itu.
"Anjho!" perintahnya mengangkat wajah.
Yong Hwa menjatuhkan pantat di sofa, ayahnya lantas mengikuti pindah ke sofa.
"Lihatlah ini!" tangannya lalu mengasongkan ponsel. Yong Hwa menerimanya dengan mata yang tidak lepas dari wajah layu ayahnya. Apa para pemegang saham sudah mengetahui rahasia mereka? Dan menyampaikan berita paling buruk kepada ayahnya.
"Apa Samchun dan Shi Yun Hyung sudah memberikan bukti itu kepada para pemegang saham, Abeoji?" tanyanya curiga.
"Aniyo, bukan itu yang ingin Abeoji sampaikan padamu. Lihat dulu rekaman itu. Lalu katakan pendapatmu."
"Igho...?" Yong Hwa lalu menyentuh layar smartphone untuk melihat rekaman yang ayahnya katakan. Dan keningnya langsung mengernyit begitu matanya melihat rekaman itu. "Igho mwoya, Abeoji?" tanyanya kaget.
"Lihatlah dulu hingga tuntas!"
Yong Hwa menunduk lagi menatap layar smartphone. Semakin serius. Hingga akhirnya ia setengah melempar benda persegi slim itu ke atas meja. Wajahnya pucat dan napasnya memburu. Ia kaget tak terkira.

"Apa maksudnya ini, Abeoji? Darimana Abeoji mendapatkannya?" tanyanya menatap tajam mata ayahnya.
"Pelankan suaramu! Komo mengirimkan itu kepada Abeoji beberapa saat yang lalu dan orang yang mengirimnya adalah istrimu. Dia mengirimkan rekaman itu seraya mengancam supaya Samchun atau Shi Yun tidak melaporkan dokumen itu kepada dewan direksi dan para pemegang saham."
"Mworaguyo...???"
"Nampaknya itu rekaman blackbox mobil Shi Yun yang asli pada saat kejadian. Shin Hye memegangnya selama ini. Dan lewat versi aslinya, Shi Yun-lah yang telah menabrak Soo Ji itu."

TBC

DARK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang