17

757 157 14
                                    

Tn Jung menatap wajah anak sulungnya tajam sejak Yong Hwa menampakan diri ke hadapannya, bahkan sejak memasuki rumah. Berulangkali permasalahan terjadi akibat Yong Hwa menikahi mantan narapidana itu. Yong Hwa begitu keras kepala. Dan meski sudah banyak masalah karena keputusannya menikahi Shin Hye, dia pun tidak pernah mau melepaskan wanita itu. Nampaknya benar yang dikatakan Chan Hee tadi, bahwa tujuan Yong Hwa menikahi Shin Hye semata untuk balas dendam.
"Aku datang, Abeoji." lapor Yong Hwa melihat ayahnya yang hanya terpaku menatapnya.
"Eoh. Aku minta kali ini kau mematuhi perintahku sebagai ayahmu, Yong Hwa-ya. Ceraikan wanita itu! Telah banyak masalah yang terjadi karena kau menikahinya lalu menyembunyikan statusmu. Kau memberi sainganmu peluang untuk menjatuhkanmu." ujar Tn Jung to the point.
"Saat ini aku bahkan tidak tahu dia berada dimana, Abeoji. Dan tentang menceraikannya, mohon maaf aku belum bisa melakukannya sekarang." tepis Yong Hwa tetap keras.
"Apa kau ingin menyiksanya sampai mati? Baru kau puas?" belalak Tn Jung.
"Karena Abeoji tidak mencintai Eommoni sepenuh hati, maka Abeoji merasa biasa saja kala Eommoni pergi untuk selamanya. Bahkan Abeoji-lah yang membuat Eommoni sakit hingga Tuhan memanggilnya. Abeoji tidak akan paham dengan yang kurasakan atas kehilangan Soo Ji." tuduh Yong Hwa dengan tatap sinis.
"Kau ini bicara apa? Kau jangan berspekulasi sekehendak hatimu. Tidak ada yang ingin kehilangan ibumu, tapi kepergiannya takdir Tuhan. Jangan seperti orang yang tidak beragama. Kematian setiap makhluk itu pasti, hanya waktu dan cara yang membedakannya. Kau harus sadari itu. Kematian Soo Ji sudah ditentukan Tuhan waktu sekaligus caranya. Kau jangan seperti orang bodoh." cecar Tn Jung murka.
"Jika demikian biarkan aku dengan hidupku, Abeoji jangan mencampurinya." teriak Yong Hwa.
"Aku tidak akan ikut campur bila pernikahanmu tidak menjadi masalah buat perusahaan. Tapi semalam, baru saja kau membuat kekacauan." Tn Jung balas berteriak. "Apa yang akan kau katakan bila Shi Yun terlanjur menceritakan tetang pernikahanmu kepada orang-orang dan mereka mengkonfirmasinya padamu? Abeoji akan katakan yang sebenarnya, bahwa kau pergi menikah sendiri." putus Tn Jung.
"Andwe!" geleng Yong Hwa kemudian menekuk lututnya di kaki Tn Jung. "Abeoji tahu pernikahanku ini bukan pernikahan sungguhan. Aku janji akan menceraikan Shin Hye secepatnya. Tapi tolong jangan katakan apa pun mengenai itu!" hibanya.
"Kau sungguh membuat susah. Ceraikan cepat sebelum semuanya terlambat."
"Nde."

Setelah itu Yong Hwa meninggalkan rumah ayahnya. Chan Hee yang mengetahui kakaknya datang menatap kakaknya itu yang berjalan keluar rumah dari balkon kamarnya. Tanpa ingin menghampirinya untuk menyapa seperti biasa. Bahkan ia hanya menatap tajam sosok Yong Hwa. Dan ekspresi wajah serta sikap tubuhnya pun tidak berubah kala Yong Hwa tengadah kepadanya, merasa ada yang memperhatikan. Chan Hee sudah kehilangan rasa hormatnya buat Yong Hwa.
Sikapnya yang tidak biasa itu terang membuat Yong Hwa heran. Ada apa dengan tatap mata dan gesture tubuh anak itu? Sorot matanya seakan tengah menghakiminya... Apa kau sekarang mulai ingin menantangku? Tanya hati Yong Hwa sambil terus berjalan seraya mata tak lepas menatap Chan Hee yang pula terus menatapnya. Berani sekali matamu menatapku setajam itu? Celoteh hatinya lagi. Namun hanya di dalam hati saja, posisinya sedang berada di ujung tanduk, bagaimana pun ia butuh dukungan ayahnya. Oleh karena itu ia tidak ingin berkonflik dengan adiknya dan memancing kemarahan ayahnya.
🎃

Setali 3 uang, Shi Yun pun mendapat marah ayahnya atas perkelahiannya dengan Yong Hwa tadi malam. Karena banyak tamu undangan yang melihat.
"Apa yang kalian ributkan sebenarnya, hah? Sungguh membuat malu. Tidak bisakah kalian bertengkar di tempat lain." damprat ayahnya.
Shi Yun diam, tidak bersuara.
Bekas pukulan Yong Hwa terasa berdenyut di tulang pipinya. Membuat semakin saja ia geram kepada sepupunya itu.
"Baru kali ini aku merasa benar-benar sangat malu. Kalian ini bukan anak kecil yang harus berkelahi untuk berebut sesuatu. Jika tingkahmu seperti semalam, para pemegang saham pun akan memikirkannya lagi untuk memberi posisi lebih tinggi padamu. Apa kau tahu?" belalak Tn Yun.
"Nde, josungheyo Abeoji. Aku tidak akan mengulangnya lagi." tukas Shi Yun malas diomeli.

Setelah itu Shi Yun lekas meninggalkan meja makan. Smartphone-nya berdenyit. Yong Hwa yang menekan nomor kontaknya. Kekesalannya kembali memuncak.
Segera ia menyahuti panggilan itu.
"Kau masih punya nyali untuk menghadapiku, Yong Hwa-ya?" geramnya.
"Kemana kau bawa Shin Hye semalam, Hyung? Dia tidak pulang ke rumah."
"Apa kau ingin menyiksanya setelah diam-diam dia pergi ke pesta?" ejek Shi Yun.
"Itu karena kau yang memaksanya. Jika dia sekarang berada bersamamu tolong kembalikan dia padaku, Hyung!"
"Kenapa kau berpikir dia bersamaku? Apa kau melihat aku membawanya?"
"Aniyo. Tapi semua hal tidak mungkin bisa menjadi mungkin olehmu."
"Matikan ponsel pintarmu, tidakkah kau berpikir, Shin Hye pergi justru karena takut pulang ke rumahmu? Selama ini dia tertahan di rumahmu karena aku selalu mengancamnya, tapi kejadian tadi malam adalah peluang baginya untuk melarikan diri. Kau pikirkan sendiri dimana dia."
Klik! Shi Yun kemudian mematikan smartphone-nya.

Jadi Shin Hye tidak pulang ke rumah Yong Hwa? Lalu kemana dia pergi? Tapi masa bodoh, kegagalan tadi malam membuat keberadaan Shin Hye tidak dibutuhkannya lagi. Yang harus ia lakukan sekarang untuk menjatuhkan Yong Hwa kembali pada rencana A, yakni menunggu hasil penyelidikan yang masih dilakukan orang-orangnya di Jepang. Dan Shi Yun menjadi tidak sabar, ia meminta orang-orangnya untuk segera menemukan hasil.
🎃

Chan Hee tidak segera kembali sejak meninggalkan Shin Hye di rumah neneknya, dan setelah beberapa hari ia kembali dengan berita yang membuat Shin Hye pucat.
"Maaf aku baru datang lagi, Noona. Setelah mengantarkan mobil Abeoji tadinya aku akan langsung menjemput Noona lagi, tapi kondisinya sungguh tidak terduga. Semua orang mencari Noona, Yong Hwa Hyung, Shi Yun Hyung dan beberapa direksi Ga Hong serta pemegang saham yang penasaran terhadap Noona. Makanya aku tidak segera kembali." jelas Chan Hee.
"Apa memang yang terjadi, Chan Hee-ya?" Shin Hye kaget.
"Karena keributan itu orang-orang ingin tahu siapa dalang dibelakangnya, dan mereka berpikir Noona-lah dalangnya. Maka mereka sangat penasaran untuk bertemu Noona."
"Aigo... Sekarang apa yang harus Noona lakukan, Chan Hee-ya?"
"Tidak ada, Noona hanya perlu sembunyi saja disini. Sampai nanti aku akan jemput Noona bila semuanya sudah kondusif."
"Jadi sekarang pun kau belum akan menjeput Noona, apa seperti itu?" tatap Shin Hye.
"Nde."
"Siapa saja yang tahu Noona berada disini sekarang, Chan Hee-ya?"
"Aku hanya mengatakannya kepada Abeoji. Sebab tidak ada yang bertanya lagi padaku."
Shin Hye terlihat menghela napas dalam.

Shin Hye memang menjadi sosok misterius yang sangat ingin diketahui oleh orang-orang yang melihat perkelahian Shi Yun dan Yong Hwa malam itu. Cerita tentangnya pun simpang siur diantara mereka. Itu yang membuat Tn Jung akhirnya turut tutup mulut tentang keberadaan Shin Hye. Akan jadi masalah besar jika siapa Shin Hye dan statusnya diketahui mereka. Tn Jung memilih menutup mata dan telinga mengenai menantunya itu.
Sedangkan Yong Hwa yang mendengar bahwa Chan Hee-lah yang membawa Shin Hye malam kejadian, membawa mobilnya menuju asrama laki-laki dimana adik tirinya itu bersekolah sore itu.

Chan Hee sedang berada di lapangan basket saat ia menemuinya. Sore hari saat para siswa selesai dari kegiatan belajar waktunya melakukan hobi. Chan Hee yang sangat gemar berolah-raga mengisi sore harinya dengan bermain basket.
"Ada orang yang terus memperhatikanmu, Chani-ya. Aku rasa dia mencarimu." beritahu temannya.
Chan Hee menuding ke kursi para penonton, Yong Hwa tampak berdiri disana. Ia kemudian menyerahkan bola kepada teman-temannya lalu melangkah meninggalkan lapangan.
"Hyung pasti mencariku makanya datang ke sini?" terkanya setelah berhadapan.
"Eoh. Ada yang ingin aku tanyakan padamu." angguk Yong Hwa.
"Ikutlah denganku, jangan membicarakan hal penting disini." ajaknya seraya mendahului melangkah.

TBC

Aah... kenapa agak malas ya lanjutin story ini...?
Jika telat-telat publish, itu dia alasannya ya, readernim😜

DARK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang