14

730 162 13
                                    

Dari luar ballroom tempat dilangsungkannya pesta, Shin Hye mendengar suara tepuk tangan riuh lalu tak lama terdengar alunan musik orkestra membuat balkon tempatnya berdiri seakan bergetar oleh gelegarnya musik kelas para aristokrat itu. Suasana yang semula hidmat pun berubah cair, penuh gelak tawa dan canda bahagia. Saat itulah terlihat Shi Yun menghampirinya seraya membawa 2 buah gelas berisi white wine.
"Ini minumlah! Kau harus setengah mabuk supaya bisa berdiri tegap di stage." ocehnya seraya mengasongkan gelas di tangan kanannya.
Shin Hye diam, tidak menerima.
"Ayolah! Mm, aku lupa mengucapkan terima kasih karena kau sudah mau datang. Kamshahamnidha!" Shi Yun menganggukan kepala. Shin Hye membuang muka atas yang Shi Yun lakukan. "Ini, ambillah!" Shi Yun mengasongkan lagi salah satu gelas di tangannya.
Kali ini Shin Hye menerimanya dengan kasar, lalu tanpa ba bi bu diteguknya isi gelas itu dalam satu kali tegukan hingga tandas.
"Aigo..." Shi Yun geleng-geleng kepala yang entah apa maksudnya? Suka? Atau mengejek tindakan Shin Hye.

Pesta terus berlanjut ditingkahi suara-suara tenor, alto dan sofran para penyanyi seriosa. Orang-orang pun terlihat sangat bahagia. Yong Hwa yang sejak awal berwajah jutek mulai terlihat tersenyum. Dan bibirnya terus mengurai senyum kala mengobrol akrab dengan Tuan dan Ny Baek~mertuanya yang tidak jadi. Shi Yun menyeringai smark evil melihatnya. Dan lihat apa yang terjadi setelah aku membuka rahasiamu! Kurang lebih seperti itu makna dari seringai Shi Yun.
Di sisi lain Chan Hee mulai jadi perhatian para tamu. Remaja itu mulai menunjukan ketampanannya. Wajahnya yang khas remaja, innocent dan charming. Jika Yong Hwa jutek, maka anak ini tampak tidak percaya diri. Nampaknya status ibunya yang perebut suami orang yang membuatnya hilang kepercayaan diri, dan atas hal itu kakak satu-satunya itu teramat membencinya. Hal ini membuatnya tidak dapat bergerak leluasa. Jika banyak yang menyapa dan berusaha mendekatinya, itu semata karena mencari perhatian ayahnya. Ada juga gadis seusianya yang mendekat, Chan Hee pun lekas mundur demi melihat lirikan mata Yong Hwa yang menukik tajam bagai mata pedang kepadanya. Sebab gadis itu pewaris sebuah perusahaan besar dan merupakan relasi penting mereka.

Di tengah keriuhan itu akhirnya ia memilih menghindarinya dengan berjalan ke balkon. Sambil melepas satu kancing kemeja yang diatasnya terpasang dasi kupu-kupu. Ia menelekankan kedua tangannya pada pagar sambil mata menatap jauh ke hamparan bagai permata di hadapannya. Kota Seoul di waktu malam.
Di sudut balkon Shin Hye melihatnya dan melangkah hendak mendekat. Anak itu pasti dalam suasana hati yang tidak bahagia, terlihat dari raut wajahnya yang tampak tertekan. Rupanya bukan hanya dirinya yang tidak bahagia berada di dalam keramaian itu. Tapi bagi remaja semuda Chan Hee kondisi hati penuh tekanan itu jelas tidak baik.

Tapi langkah Shin Hye terhenti kala dilihatnya seorang gadis remaja menghampiri Chan Hee.
"Permisi." sapanya.
Chan Hee menoleh. "Annyong, namaku Sae Ron. Kim Sae Ron. Aku putri Presdir Kim Nam Suk dari Y Group. Apa boleh aku mengenalmu?" gadis cantik bermata kecil itu mengulurkan tangan meminta berjabatan.
"Kang Chan Hee." Chan Hee membalas singkat dan tampak tidak tertarik untuk berkenalan.
"Kang... Chan Hee?" si gadis bingung dengan jawaban itu, sama dengan Shin Hye yang alisnya mengernyit. Apa maksudnya?
"Maksudmu, kau bukan putra Presdir Jung?" tatap Sae Ron.
"Dia ayahku tapi aku tidak suka memakai nama marganya. Aku lebih suka memakai nama marga ibuku." jawaban Chan Hee seperti tadi tegas dan tanpa basa-basi.
"Wheo?" kening Sae Ron kian mengerut seperti juga kening Shin Hye yang turut mendengarkan percakapan itu.
"Sebab aku tidak punya hak. Aku tidak akan mewarisi perusahaan ayahku."

Terlihat bibir mungil gadis cantik itu mengukir senyum, sedang Shin Hye menghela napas. Itu pasti dogma yang ditancapkan Yong Hwa di kepala anak itu. Tapi lihat respon sang gadis dengan sikap dingin Chan Hee, dia tetap mendekat. Chan Hee juga pasti meniru Yong Hwa dalam bersikap terhadap gadis-gadis yang mendekatinya. Dingin.
"Kau tidak harus khawatir tentang statusmu terhadapku, aku hanya ingin kenal denganmu." ujar Sae Ron dewasa. Chan Hee akhirnya tidak bisa menolaknya.

Sementara itu Shi Yun kembali menuju balkon menemui Shin Hye. Inilah saatnya untuk membawa Shin Hye ke stage dan mengumumkan kepada semua orang tentang siapa wanita itu. Yong Hwa yang curiga dengan tingkah Shi Yun keluar masuk ballroom, diam-diam membuntutinya. Shi Yun yang ia tahu buaya pesta. Dia tidak akan meninggalkan makanan lezat dan gadis-gadis cantik. Ketika dia terlihat mengabaikan itu semua, feeling Yong Hwa langsung mencium suatu ketidak-beresan. Dan saat ia pun menghambur ke balkon, sekilas dengan ujung matanya ia melihat sosok wanita berdiri di balkon sebelah. Ia terhenyak kaget kala melihat dengan jelas siapa dia. Semakin kaget saat melihat Shi Yun menghampirinya. Pasti Shin Hye datang dibawa oleh Shi Yun. Dari mana dia tahu bahwa malam ini pesta ulang tahun perusahaan jika bukan karena Shi Yun yang menyuruhnya datang. Pasti ini semua rencana Shi Yun, yakni mengumumkan tentang pernikahannya dan wanita seperti apa yang dinikahinya hingga semuanya sangat rahasia. Yong Hwa berlari menuju balkon dimana Shin Hye berada sebelum Shi Yun membawa Shin Hye ke hadapan khalayak.

"Sekarang saatnya, Shin Hye-ya. Apa kau sudah siap?" tanya Shi Yun.
Shin Hye tidak menjawab. "Apa kau perlu wine lagi? Katakan jika butuh akan aku ambilkan. Sebab mungkin nanti kau akan menyaksikan hal yang tidak diharapkan."
"Aniyo. Aku tidak butuh apa pun." jawab Shin Hye tegas. Matanya seperti memancarkan sinar laser.
"Baiklah kalau kau telah siap. Ayo ikut denganku!" Shi Yun berbalik, Shin Hye dengan wajah sedingin salju dan sekaku robot melangkah di belakang Shi Yun. Raut wajahnya itu seakan menegaskan bahwa benar akan terjadi hal mengejutkan namun bukan seperti yang dipikirkan Shi Yun, dirinya akan tertawa tapi justru dia akan menangis menyesal telah melakukan rencana bodoh.
Namun saat mencapai pintu Yong Hwa menghadangnya.
"Hentikan! Apa yang akan kalian lakukan?" belalaknya kepada Shi Yun dan Shin Hye dengan napas tersenggal.
"Oppa." Shin Hye terbelalak kaget.
"Aigo... Kau melihatnya juga, Yong Hwa-ya. Makanya aku bilang kau sembunyi, Shin Hye-ya." ejek Shi Yun tersenyum.
"Aku lihat kau asik mengobrol dengan mertua yang tidak jadi itu, kupikir kau tidak akan bisa melihat Shin Hye, bukankah kau sedang bersenang-senang? Tapi mengapa harus menghambur ke balkon, apa tiba-tiba dadamu sesak karena merindukan Soo Ji setelah mengobrol dengan orang tuanya? Dan kau butuh udara segar tapi lalu kau melihat kami? Apa begitu?" cerocos Shi Yun.

Tanpa suara Yong Hwa segera menyambar tangan Shin Hye lalu menarik ke arahnya. Tapi tangan Shi Yun juga tak kalah cepat menahan langkah Shin Hye dengan menarik sebelah tangannya yang lain.
"Lepaskan!" bentak Yong Hwa.
"Aniyo. Kau yang harus melepaskan. Sekarang akan aku akhiri dramamu, menyembunyikan pernikahanmu dengan Shin Hye~orang yang telah menabrak Soo Ji hingga tewas, di hadapan semua orang. Dan menyiksa Shin Hye untuk membalas dendam dengan pura-pura menikahinya. Aku akan bongkar semua kebobrokan tabeatmu sebagai pewaris utama Ga Hong dihadapan semua orang."
"Takcho!" pekik Yong Hwa sambil menyarangkan tinju di wajah Shi Yun. Shi Yun yang tidak sempat menghindar terhuyung tubuhnya karena pukulan itu.
Melihat itu Yong Hwa segera menyusul dengan tinju kedua dan tendangan, membuat Shi Yun roboh ke lantai. Shin Hye menjerit melihat Shi Yun roboh dan semakin menjerit-jerit melihat Yong Hwa yang membabi buta menyerang Shi Yun. Lalu Shi Yun pun melawan dengan balas meninju. Mereka berguling-guling di lantai saling serang.

Orang-orang berdatangan, dan sebelum melerai mereka kaget melihat Shin Hye. Siapa wanita ini? Dia tidak terlihat di dalam pesta tapi tahu-tahu bikin gaduh menduelkan kedua pewaris Ga Hong.
Chan Hee yang terkaget karena tidak sengaja melihat mereka sejak awal serta mendengar ocehan Shi Yun, segera menghampiri. Dia tidak tertarik melerai yang sedang berkelahi, melainkan segera menyambar tangan Shin Hye membawa pergi dari tempat itu.

TBC

Sambil menunggu macet diurai, Author punya kesempatan menulis.... Kangen juga sth berjibaku dgn materi dan modul berhari-hari😁

DARK LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang