Antara ingin mengabaikan perintah Shi Yun untuk diam-diam membuka brankas Yong Hwa dan khawatir terhadap kedua orangtuanya bila ia mengabaikannya, Shin Hye dibuat tidak bisa tidur nyenyak setiap malam. Padahal Shi Yun bukan sekedar gertak sambal ketika mengatakan akan mengganggu kedua orangtua Shin Hye, melainkan betul-betul akan melakukannya. Shin Hye sudah mengenal tabeatnya dengan baik. Shi Yun tipikal pria tidak punya hati. Setelah memikirkannya berhari-hari, hari itu Shin Hye akan melakukan seperti yang Shi Yun perintahkan. Yaitu membuka brankas Yong Hwa. Ia sudah mencatat tanggal ulang tahun Yong Hwa, ibunya dan Soo Ji. Ia juga sudah meraut pensil seperti yang diajarkan Shi Yun. Ia sudah mengumpulkan tanggal-tanggal penting yang mungkin dipakai Yong Hwa sebagai keyword brankasnya. Kemudian begitu Yong Hwa meninggalkan rumah untuk berangkat ke kantor, Shin Hye pun mulai mengotak-atik kode brankas di ruang kerja Yong Hwa.
Sambil tangan gemetar dan dada tak henti berdetak cepat, khawatir Yong Hwa tiba-tiba datang dan memergoki apa yang dilakukannya. Apa yang harus ia katakan bila itu terjadi? Dan setelah memasukan beberapa kombinasi angka, brankas itu tetap tidak mau terbuka. Padahal keringat sudah membanjir di tubuh. Akhirnya Shin Hye memutuskan untuk berhenti. Namun saat meninggalkannya rasa penasaran bergelayut di benak. Jika bukan tanggal-tanggal ulang tahun orang yang dicintainya, lalu kombinasi angka apa yang dipakai Yong Hwa sebagai kode sandi brankasnya? Apa tanggal kematian? Tanggal kematian ibu dan kekasihnya? Shin Hye memutar otak seraya mengerjakan pekerjaan rumah tugasnya di rumah itu.
Besoknya Shin Hye kembali mencoba membuka brankas lagi dengan memasukan tanggal kematian ibunya Yong Hwa, tanggal itu tertera di belakang foto ibunya yang tergantung di dinding kamar Yong Hwa. Dan brankas itu terbuka. Shin Hye tersenyum gembira. Dengan tangan yang semakin gemetar ia mulai memeriksa dokumen yang dicarinya. Ada banyak dokumen penting nampaknya di dalam brankas itu yang disusun bundel perbundel. Shin Hye membukanya satu persatu. Dan ia tersentak kaget kala tangannya membuka satu bundelan, dimana didalamnya disertakan foto-foto plus sebuah flashdisc.
Foto-foto itu foto Yong Hwa yang seperti tengah menyerang seseorang dan korbannya tidak berdaya. Merasa penasaran Shin Hye membuka dokumen yang membundelnya. Dan ia semakin kaget karena di dalam bundelan itu ditemukan surat pernyataan kematian atas nama Eiji Hiro. Ada juga dokumen yang merupakan tuntutan terhadap Yong Hwa karena telah membunuh pria Jepang tersebut... Dan melalui potongan surat kabar yang juga terdapat dalam bundelan itu dinyatakan bahwa Yong Hwa telah membunuh seorang pengunjung Pub di Jepang bernama Eiji Hiro. Namun kasus ini segera ditutup karena keluarga korban menerima ganti rugi sebagai kompensasi yaitu sebuah anak cabang perusahaan Ga Hong.
Benar nampaknya isyu yang disampaikan Shi Yun. Hanya Shi Yun tidak tahu jika Yong Hwa bukan sekedar mencelakai korban namun membunuhnya. Jadi Yong Hwa juga telah membunuh orang? Dada Shin Hye langsung sesak. Sekujur tubuh gemetar. Ia kaget tak kepalang mengetahui rahasia besar itu. Beberapa jenak ia tidak bisa melakukan apa-apa selain hanya duduk seraya membekap dada. Sedikit pun ia tidak ingin percaya dengan apa yang dilihatnya, namun kala ia sekali lagi membacanya merasa tidak yakin, ia tahu bahwa semua itu bukan isyu atau isapan jempol. Untuk itulah Yong Hwa menyembunyikan di dalam brankasnya.
Setelah kesadarannya pulih, Shin Hye segera merapikan dokumen itu ke dalam bekasnya semula, lalu menutupnya lagi. Tergesa ia meninggalkan ruang kerja Yong Hwa. Sambil meneguk air ia mencoba menenangkan diri di kursi. Tapi ia terlalu syok. Yong Hwa adalah juga telah membunuh orang. Di surat kabar tadi dikatakan Yong Hwa hilang kendali karena terlalu emosi. Jika demikian Yong Hwa membunuh dengan sengaja. Berbeda dengan kasus yang dituduhkan padanya, membunuh Soo Ji karena tidak disengaja. Mobil yang ditumpanginya melaju diatas jalanan yang licin usai diguyur hujan, dan demi menghindari kendaraan besar yang mengalami rem blong dari arah berlawanan, mobilnya membanting setir ke kiri. Siapa menduga di bahu jalan ada Soo Ji yang akan menaiki mobil dan terseret beberapa meter hingga mengalami luka serius dan nyawanya tidak tertolong. Saat disidangkan dirinya tetap dituduh sebagai pembunuh dan diganjar dengan kurungan selama 3 tahun dari tuntutan jaksa selama 5 tahun.
Shin Hye meneguk lagi air di gelas yang dipegangnya hingga tandas. Baru ia bisa bangun dari kursi. Namun benaknya tidak lepas terus memikirkan itu. Memikirkan rencana Shi Yun yang akan balik menyerang Yong Hwa jika berhasil menunjukan dosa dan kesalahan Yong Hwa kepada para pemegang saham demi menyelamatkan posisinya. Shi Yun bahkan berambisi memecat Yong Hwa dari perusahaan untuk mengambil alih posisinya.
"Kau tidak harus membelanya seakan sungguhan istri Yong Hwa. Justru akulah yang harus kau bantu. Yong Hwa tetap akan menyiksamu meski kau memihaknya pun." Shi Yun berusaha mengintimidasi.
"Sebaliknya, jika kau membantuku, menemukan apa yang kubutuhkan untuk menjatuhkan suamimu, aku akan membebaskanmu dari Yong Hwa. Aku akan membuat hidupmu dan kedua orangtuamu bahagia."Shin Hye memejamkan mata. Sedikit pun dirinya sudah tidak percaya lagi terhadap pria itu. Setelah semua penderitaan yang ia alami karena mempercayai mulut manisnya, dungu jika ia masih akan mendengarkan janji Shi Yun. Tapi apa yang ia temukan di dalam brankas Yong Hwa membuatnya ingin bercerita kepada seseorang. Apa kepada Shin Yun saja ia menceritakannya meski dirinya telah berulang kali ditipunya? Sebab Shin Yun memang membutuhkan informasi itu. Dan pasti Shi Yun akan sangat terkejut mendengarnya. Shin Hye mengambil smartphone-nya, namun ia mengurungkannya kala jarinya akan menekan nomor kontak Shi Yun. Tentang masalah ini sebaiknya dirinya tidak gegabah. Shin Hye akhirnya meletakan lagi benda persegi slim itu di tempatnya semula. Tapi jika ia tidak menyampaikan apa yang diketahuinya fakta tentang Yong Hwa, akankah Shi Yun menyerang orang tuanya seperti yang ia ancamkan? Shin Hye mengusap kepalanya.
🎃Saat mendengar kendaraan Yong Hwa memasuki pekarangan, dada Shin Hye berdetak lagi sangat cepat. Antara ingin melawan kali ini dengan perasaan takut sama besar di hatinya. Kali ini jika Yong Hwa menyiksanya lagi ia ingin menunjukan apa yang dilihatnya di dalam berkas tentang kejahatan yang telah Yong Hwa lakukan. Tapi bersamaan dengan itu ia pun semakin sadar, bahwa Yong Hwa benar-benar akan bisa membunuhnya. Sebab sudah ada rekam jejak yang menyatakan Yong Hwa telah membunuh seseorang. Kuduknya kembali meruap. Inginnya ia tidak keluar dari kamar menyambut kepulangan Yong Hwa dengan mempersiapkan makan malam. Tapi jika tiba-tiba ia bersikap tidak biasa Yong Hwa pasti curiga.
Menghidangkan makanan di meja makan untuk Yong Hwa makan malam, dengan detak jantung yang tetap kencang. Bahkan tangannya kembali gemetar kala berhadapan langsung di meja makan. Terlihat saat menuang air ke gelas. Hal ini terang membuat Yong Hwa bingung dan merasa kesal.
"Ada apa denganmu? Kenapa hari ini kau bersikap aneh?" tatap Yong Hwa curiga.
"Aniyo. Silakan dinikmati makanannya! Semoga berkenan." jawab Shin Hye dengan suara pelan.
Yong Hwa meski merasa ada yang ganjil dengan sikap Shin Hye tapi tidak bisa memaksa bertanya. Akhirnya hanya menatap sambil mulai menyuap.Malam itu Shin Hye melentangkan tubuh di atas pembaringan dengan dua kata yang memenuhi benak. Yong Hwa pembunuh! Jika ia melontarkan kalimat itu kepadanya, apa yang akan terjadi? Apa Yong Hwa akan mengambil pisau dapur lalu menusuknya? Atau memukul dengan stick golf hingga kepalanya hancur? Shin Hye memeluk lututnya sendiri hingga rapat ke dada. Andai Yong Hwa rewel dengan menu makan malam yang ia sediakan, Shin Hye mungkin akan berani mengatainya sebagai pembunuh. Justru malam itu entah apa yang terjadi dengannya, dia tampak murung. Terlihat berulang kali menghela napas dalam seolah membuang sesak di dadanya. Dan untuk pertama kalinya Shin Hye melihat sorot mata itu begitu sendu.
🎃TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LOVE
RomanceApa jadinya jika pernikahan yang dijalani berlandaskan niat untuk membalas dendam...? Mudah diramalkan, pernikahan tidak bahagia. Pernikahan seperti itulah yang dijalani Park Shin Hye dengan Jung Yong Hwa, suami yang dijodohkan kepadanya. Pernikahan...