Jadi Yong Hwa pergi ke makam kekasihnya.
"Apa kau lupa saat menabraknya dulu itu tanggal berapa?" tatap Shi Yun melihat Shin Hye terdiam. Shin Hye mendelik menatap pria bertampang cute tapi kelakuannya bukan main menyebalkan ini.
"Aku sebetulnya tidak ingin bertemu dengan Oppa, dan harusnya aku tidak membuka pintu untukmu. Jadi cepat katakan ada apa, supaya Oppa lekas pergi dari sini." tegas Shin Hye jengkel.
"Kau sombong sekarang setelah menjadi istri seorang pewaris. Padahal siapa yang telah mempertemukan kau dengan Yong Hwa? Aku yang telah menjodohkan kalian." balas Shi Yun.
Shin Hye tanpa suara hanya menatap tajam Shi Yun, hingga terdengar Shi Yun bicara lagi. "Geurae, akan aku jelaskan tujuan kedatanganku menemuimu." Shi Yun lalu mencari tempat untuk duduk. Shin Hye mengikutinya ke sofa. Tapi tidak turut duduk melainkan tetap berdiri didekat Shi Yun. Seperti seorang pelayan terhadap tuannya."Kau tahu, suamimu itu menyebalkan sikapnya padaku?" Shi Yun memulai. "Padahal kurang baik apa aku padanya? Aku sudah memberikan istri untuknya. Yaitu kau. Apa pun tujuan dia menikahimu, tapi aku sudah berbaik hati kepadanya."
Shin Hye tetap diam seraya membulatkan kepal, sedang rahangnya gemeretak.
"Tapi sikapnya tetap saja menyebalkan, jangankan untuk berterima kasih. Dan kau tahu apa yang dia lakukan padaku kemarin?" tolehnya. Shin Hye menggeleng.
"Dia menyudutkanku di rapat para pemegang saham karena kesalahan kecil yang aku lakukan. Sehingga aku terancam dari posisiku sekarang."
Syukur, batin Shin Hye. Orang seperti kau memang sebaiknya dipecat saja.
"Oleh sebab itu kau turut bertanggung jawab untuk mempertahan posisiku." tambahnya seenaknya.
"Tidak mungkin, Oppa. Aku tidak tahu apa-apa." tepis Shin Hye cepat.
"Tapi kau tidak punya pilihan, Shin Hye-ya. Aku sudah memikirkannya dengan matang, hanya kau yang bisa membantuku."
"Setiap hari aku hanya di rumah, apa yang bisa kulakukan untuk membantu mempertahankan posisimu di perusahaan? Itu sungguh tidak mungkin." geleng Shin Hye.
"Terserah. Tapi berarti kau akan mencelakai orang tuamu bila kau lepas tangan untuk masalah ini." ancam Shi Yun santai.
"Aniyo, andweyo! Jangan ganggu mereka!" belalak Shin Hye sangat panik.
"Kalau begitu bantu aku!"
"Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mengerti apa pun?" pekik Shin Hye. Shin Yun terlihat menghela napas."Tentu saja ada yang bisa kau lakukan. Aku beritahu, suamimu itu bukan malaikat. Dia pernah membuat kecurangan terhadap perusahaan. Tapi bersama ayahnya menyembunyikan hal itu sehingga aman dari audit. Setelah Soo Ji meninggal sikap Yong Hwa tidak terkendali, karena frustasi kehilangan Soo Ji, dia mencelakai orang di sebuah Pub di Jepang. Dan untuk menutup mulut orang itu, Yong Hwa dengan persetujuan ayahnya melepaskan salah satu aset perusahaan di Jepang. Tapi yang dilaporkan pada rapat para pemegang saham, aset itu~yang adalah anak cabang perusahaan, dilikuidasi karena tidak memberikan keuntungan. Tugasmu, cari dokumen tentang pelepasan aset itu di dalam brankas Yong Hwa. Sebab yang ada diarsif perusahaan adalah dokumen likuidasi." jabar Shi Yun membuat Shin Hye melotot.
"Mworaguyo, Oppa? Aku harus membuka brankas Yong Hwa Oppa?" tanyanya syok.
"Jika kau mau kedua orang tuamu selamat."
"Jangan selalu bawa orang tuaku!" pekik Shin Hye.
"Maka lakukan apa yang aku perintahkan."
"Itu hal yang tidak mungkin. Sierroyo!"
"Kau punya waktu banyak saat Yong Hwa seharian di kantor. Akan aku ajari caranya. Kau hanya perlu menaburkan bubuk rautan pensil pada keypad untuk mencari tahu kode sandi. Yang paling banyak ditempeli bubuk, menandakan yang paling sering ditekan. Hubungkan itu dengan tanggal lahir Yong Hwa, ibunya atau Soo Ji. Karena kode sandi brankas harus yang mudah diingat oleh pemiliknya."
"Hentikan Oppa, jebal!" geleng Shin Hye. Wajahnya sampai memerah karena kesal dengan sikap memaksa Shi Yun.Tapi Shin Yun pun pantang ditolak Shin Hye. Dia merasa Shin Hye tidak tahu terima kasih jika tidak mematuhi perintahnya.
"Atau kedua-orangtuamu akan tahu jika kehidupan pernikahanmu tidak bahagia, sebab Yong Hwa hanya ingin membalas dendam padamu." ancamnya.
"Aniyo." sekarang Shin Hye menangis.
"Hanya itu pilihan untukmu. Membuka brankas Yong Hwa atau orang tuamu tahu yang sebenarnya tentang kalian."
Shin Hye tidak sanggup berkata-kata lagi.
🎃Sepeninggal Shi Yun yang datang tanpa diundang, Shin Hye tidak sanggup melakukan apa pun. Ia hanya duduk bingung di tepi tempat tidurnya. Shi Yun mengatakan dirinya hanya diberi waktu 1 minggu untuk membuka brankas Yong Hwa. Ini ibarat menjemput mati. Setiap hari di rumah itu Shin Hye seperti semakin mendekati saat kematiannya. Dan semakin dekat lagi karena ia akan menantang sang algojo untuk segera menghabisinya.
Dalam bingungnya benak Shin Hye kembali ke masa sekitar 3 bulan lalu. Saat Shi Yun memperkenalkan Yong Hwa kepadanya. Ketika itu Shin Hye tidak memiliki kegiatan apa pun. Dia sedang berada di rumah. Sebab dirinya baru menyelesaikan masa tahanannya di penjara. Alias baru keluar dari penjara.
"Apa kau bisa datang ke klub?" tanya Shi Yun melalui telepon.
"Aniyo. Aku masih trauma untuk kembali menyetir, Oppa." tolaknya.
"Aku bukan akan menyuruhmu membawa mobilku. Aku ingin memperkenalkan sepupuku padamu. Datanglah cepat kesini."
Shin Hye ragu untuk mematuhinya, tapi seperti biasa Shi Yun selalu memaksa.
"Sepupuku itu adalah putra presiden direktur Ga Hong. Apa benar kau tidak mau datang? Mungkin dia bisa membantumu mendapatkan pekerjaan."
"Oppa pun sama sebagai direksi Ga Hong, kenapa bukan Oppa saja yang membantuku?" Shin Hye tidak mudah tergiur.
"Sebab aku hanya manager menengah. Aku tidak memiliki pengaruh sebesar sepupuku ini yang adalah putra presdir Ga Hong. Apa kau paham tentang posisiku?"
Shin Hye mulai terintimidasi.Dan akhirnya dirinya pergi menuju tempat yang disebutkan Shi Yun. Jung Yong Hwa kala pertama kali bertemu dengannya, menatap wajahnya laksana ujung pedang yang siap dihunuskan. Tajam dan kejam. Tatapan matanya itu membuat kuduk Shin Hye meruap pada pertemun pertama mereka. Namun terjadi hal sangat mengejutkan, Yong Hwa dengan wajah sekaku robot dan mata menyala seperti setan itu menawarinya menikah.
"Mworagu?" Shin Hye menyipitkan mata takut salah mendengar.
"Benar, Shin Hye-ya. Yong Hwa meminta padaku untuk dikenalkan dengan seorang gadis yang siap dinikahinya. Dan aku mereferensikanmu. Sebab aku merasa kalian akan cocok satu sama lain." imbuh Shi Yun membuat Shin Hye syok.
Dengan mata melotot ia kemudian menatap Shi Yun. Apa katanya?Shi Yun pikun atau dirinya yang bertepuk sebelah tangan selama ini? Bukankah Shi Yun pernah menyatakan cinta kepadanya? Dan selama ini Shin Hye menganggap Shi Yun adalah kekasihnya. Jadi selama ini apa yang ia pikirkan tidak sama dengan yang Shi Yun pikirkan. Jika dirinya menganggap Shi Yun adalah kekasihnya, Shi Yun sama sekali tidak demikian. Maka dengan mudahnya memberikan dirinya kepada pria lain. Astaga! Shin Hye syok oleh beberapa hal sekaligus. Sakit hati dan kemarahan bergolak di ubun-ubunnya. Daripada menjawab pertanyaan itu, ia justru pergi meninggalkan mereka berdua dengan sangat marah.
Shin Hye jelas menolak tawaran Yong Hwa itu. Tentang siapa Jung Yong Hwa dirinya bahkan sama sekali tidak tahu. Tapi entah siapa yang kemudian bermain-main dengannya untuk menekannya? Yong Hwa atau Shi Yun? Tiba-tiba toko roti tempat ayah ibunya mencari nafkah, akan diambil seseorang. Hanya karena ayahnya menunggak sejumlah hutang. Dan Shin Hye tidak bisa membantu apa pun, sebab dengan statusnya mantan narapidana tidak ada yang mau memberinya pekerjaan. Akhirnya ia luluh pada keinginan Yong Hwa untuk menikah dengannya.
Dan inilah yang terjadi sekarang. Dirinya masuk kedalam jebakan kedua pria itu. Sekarang bukan saja Yong Hwa yang dengan sepuas hati membalas padanya, Shi Yun pun bebas pula memanfaatkannya. Sementara mereka berdua selalu saja bertentangan bagai seteru. Shin Hye menghapus air matanya yang tidak terasa membasahi pipi. Bagai memakan buah simalakama, dirinya berada pada situasi yang sungguh serba salah.
🎃TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LOVE
RomanceApa jadinya jika pernikahan yang dijalani berlandaskan niat untuk membalas dendam...? Mudah diramalkan, pernikahan tidak bahagia. Pernikahan seperti itulah yang dijalani Park Shin Hye dengan Jung Yong Hwa, suami yang dijodohkan kepadanya. Pernikahan...