Cowok misterius

17 3 0
                                    

"Makasih ya kak." Kata gue ke kak Jihoon sambil senyum.

"Iya dek. Maaf ya yang tadi." Kata kak Jihoon sambil ngelepas helmnya.

"Gak papa kok kak, nggak perlu minta maaf juga. Justru harusnya aku yang minta maaf, udah bikin kak Jihoon marah.

"Udah aku maafin kok." Kata kak Jihoon sambil senyum. Jadi lupa ekspresinya kak Jihoon waktu nangis tadi.

"Yaudah ya kak, aku ke dalam dulu. Kak Jihoon pulang gih."

"Iya, kamu masuk dulu nanti kakak pulang."

"Ya udah, aku masuk dulu ya kak." kata gue sambil dada dada ke kak Jihoon.

"Nanti kakak telpon ya." Ucap kak Jihoon sambil agak teriak karena aku sudah sampai di depan pintu.

"Hm? Kak Jihoon ngomong apa?" Tanya gue memastikan.

" Nggak papa, kamu masuk gih." Kata kak Jihoon sambil melambaikan tangan menyuruhku memasuki rumah.

Gue memangguk dan membalas lambaian tangannya lalu memasuki rumah.

"Kudanil!!!"

"Paan sih nyet. Nggak usah tereak bisa kan?!"

"Kagak."

"Ada apa nyet?"

"Eh buluk, sering* aja ngatain gue. Gue sumpahi diputusin sama kak Nayoung."

"Emang udah putus."

"What? Lo mutusin dia?"

"Dia yang mutusin gue."

"Sudah kudugong. Lo tuh pantesnya dicampakin."

"Anjir lo dek."

"Eh sorry abangkuhh. Beli martabak yuk."

"Ngalus lo?"

"Biasa aja ya mukanya."

"Lo mau ke su***market nggak?"

"Napa?"

"Titip beliin makanannya peter sama Rooney ya."

"Gue nggak pengen ke su***market tuh."

"Pengen napaa?"

"Idiih maksa."

"Nurut dek."

"Oke."

"Dek lo udah pacaran ya sama Jihoon?"

"Nggak tuh."

"Lo suka sama dia?"

"Mmmmm. Kepo!"

Gue langsung cus ke kamar. Nggak mau ditanya yang macem* ama kudanil. Tuh anak kan ember. Kalau bonyok gue tau, habis gue.

Etapi sebenernya gue juga masih bingung sih sama perasaan gue. Toh kak Jihoon juga belum ngomong apa* ke gue. Dia masih sibuk sama osis, gue juga nggak yakin bisa tenang* aja disaat pacar gue deket* sama anak osis an yang pastinya nggak bisa gue monitoring terus.

Kak Jihoon suka nggak sih sama gue?

Btw gue masih herman sama cowok yang gue temuin di atap tadi. Lai Guanlin. Dia musuhnya kak Jihoon tapi dia kayak paling hafal sama sifatnya kak Jihoon. Emang bener nya kalau yang namanya musuh itu adalah bekas temen.

***

Gue sekarang lagi jalan pulang sambil nentengin barang belanjaan, ya mau bagaimanapun gue harus tetep ke s***market buat beliin makanan buat kucing kesayangan kudanil.

Gwanenchanha!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang