Putus

20 2 0
                                    

Kadang aku ingin kembali ke masa kecil lagi,menangis karena mainan yg patah atau lutut yg terluka. Bukan seperti sekarang,menangis karena hati  yg patah dan perasaan yg tersakiti.

Back to Laras.

"Lho,itu bukannya Yudha? Kok dia sama cewek sih?" tanya Laras kepada siapa saja.

Mendengar nama Yudha di sebut sebut,telinga Enny langsung peka dan terbuka lebar istilahnya.

"Hah,Yudha? Yg benar lo Ras? Mana?" Enny balik menanya dengan pertanyaan yg berbondong bondong.

"Iya En, itu tuh yg sedang ngerangkul cewek yg pake dress itu lho."cetus Laras sembari menunjuk ke arah orang yg ia sebut sebut itu.

"Iya Ras, En. Bener,itu Yudha dia sama cewek." tambah Sindy meyakinkan.

Enny menggosok kedua matanya,meyakinkan bahwa penglihatan nya kali ini tidak terganggu. Orang yg dilihatnya itu memang benar,,, Yudha.

"Gw gak salah lihat? Itu benaran Yudha?" lirih Enny yg masih menggosok kedua matanya.

"Iya En, tidak salah lagi itu Yudha." jawab Laras.

"Yudha benar benar kelewatan." cetus Enny.

Ia berlari menuju ke arah Yudha dan cewek itu berada,namun sempat di cekal oleh Laras dan Sindy.

"Lo mau kemana,En?"

"Gw harus samperi Yudha, dia udah ngebohongi gw Ras!" sahut Enny yg terdengar ingin menangis.

"Tahan dulu En, lo jangan langsung samperi mereka." pinta Laras.

"Gak Ras, gw gak bisa ngeliat Yudha sama cewek lain kek gitu." tolak Enny dengan suara yg lebih tinggi.

Enny berjalan dengan cepat menuju ke arah Yudha. Pemandangan tak enak di hadapannya itu membuat hatinya terasa di cabik cabik.

Sementara Laras dan Sindy hanya bisa pasrah mengiri langkah sahabatnya itu. Mereka juga dibuat bingung kenapa semuanya jadi seperti ini.

"Yudha!!!" teria Enny dengan suara tinggi,ia melepaskan pergelangan tangan Yudha yg sedang terkait dengan pergelangan mulus cewek di sampingnya itu.

Tentu saja keduanya di buat kaget akan kedantangan Enny. Yudha benar benar tidak bisa menyembunyikan ekspresinya lagi.

Enny berdiri di tengah tengah keduanya,tepat di depan Yudha, matanya yg di penuhi dengan cairan bening yg terus berguguran membasahi pipinya itu menatap lekat mata Yudha.

Terkadang yg sering membuat mu kecewa adalah orang yg sangat kau sayangi.

"Apa maksud kamu Dha?"

"Ternyata ini yg membuat kamu berubah?"
"Kamu tega bohongi aku,katanya kamu sibuk,iya sibuk ngurusi simpanan kamu."

"Jadi selama ini kamu nganggap aku apa Dha?"

"Aku benar benar gak nyangka,ternyata kamu itu pembohong. Aku mengira kamu itu cowok baik Dha, cowok yg tulus mencintai aku,tapi ternyata...."

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang