Kekecewaan Laras.

23 3 0
                                    

"Kecewa itu adalah ketika kita berusaha memperjuangkan seseorang,tapi saat itu juga dia malah memilih untuk mengakhiri."

Dengan cepat Laras mengambil mobil di dalam kamar Papa nya,mengambil tanpa izin dan tidak memikirkan bagaimana kalau di marahi.

Setelah itu ia bergegas mengeluarkan mobilnya di garasi. Namun sempat ditahan oleh teman temannya.

"Ras,lo mau kemana?" cekal Sindy sembari menahan lengan Laras.

"Gw mau kerumah Andra. Dia udah kelewatan,dan gw mau melabrak tuh manusia buaya." ucap Laras yg terdengar sadis.

"Ras,,,Ras,, tenang dulu deh. Gini aja,kita temani lo ke sana. Gw juga gak terima lo diperlakukan Andra kayak gini." usul Enny.

"Iya Ras,yg bawa mobilnya biar gw aja. Daripada lo yg nyetir,bahaya. Takutnya kenapa kenapa." tambah Sindy.

Laras mengangguk cepat,mengiyakan semua instruksi dari teman temannya.

****

Rumah Andra.

Laras keluar dari mobil,namun teman temannya tidak ikut turun. Mereka juga tidak mau mencampuri urusan ini.

Biarkan dulu Laras yg berbicara kepada Andra.

Langsung saja Laras memasuki halaman rumah Andra. Kebetulan pagarnya tidak dikunci dan terbuka lebar,ia menyelonong masuk tanpa permisi.

Biarlah untuk sekali ini ia tidak beradap dalam bertamu. Bahkan jika ada yg mengatakannya maling,silahkan. Ia tidak peduli.

Sesampainya di ujung teras depan,ia disuguhi pemandangan yg terkesan menjijikkan itu.

Ternyata benar yg dikatakan Friska. Andra sedang bersama Septy,duduk berdua di kursi depan rumahnya.

Melihat kedatangan Laras yg tiba tiba saja hadir dihadapan mereka,tentunya membuat Andra kaget bukan main. Lebih lagi Septy.

Dengan mata yg sembab,Laras menatap Andra dengan tatapan yg tajam.

Ia sedikitpun tidak membuka suara,masih menatap Andra dengan tatapannya yg sinis. Sesekali ia juga menatap ke arah Septy.

"Emm...emmm...La...Laras... Kok kamu bisa disini?" tanya Andra dengan terbata,sembari menggaruk tekuknya.

Laras masih tidak menyahut.

"Bukannya kamu di Belanda?" tanya nya lagi.

Kalau diceritakan bagaimana Andra sekarang,pastinya terkejut,gugup,rada rada takut dan terlihat gemetar. Seperti itu mungkin.

"Ternyata begini, watak asli lo?" ucapnya dengan suara yg dingin.

"Ma..maksudnya apa Ras?" Andra terlihat tidak mengerti dengan tujuan Laras kesini,entah benaran tidak mengerti atau pura pura saja.

"Harus yah gw jelasin dari pucuk sampai ke akarnya?" Laras berucap dengan sedikit menggunakan majas.

"Ini ada apa sih? Maaf Laras, kedatangan kamu kesini untuk apa yah?" tanya cewek yg bernama Septy itu dengan nada yg sengaja dilembutkan.

Membuat Laras semakin benci,ia menatap cewek itu dengan tatapan licik,kemudian ia tersenyum sinis.

"Lo itu gak lebih dari seorang perusak,mending lo diam!" ketusnya.

Membuat cewek itu mati kutu,tidak bisa menanggapi kata kata Laras.

Tidak mengambil pusing,Andra menarik lengan Laras. Membawanya menjauh sedikit dari situ. Sepertinya Andra sudah mengerti maksud kedatangan Laras kesini.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang