Kecewa

20 2 0
                                    

"Kadang,cinta itu bagaikan isyarat yg tak sempat disampaikan awan kepada hujan yg menjadikannya tiada."

Satu minggu kemudian...

Ketiga sahabat ini sedang ngumpul di teras kelas. Bersama dengan teman teman lainnya,mereka bercanda ria. Tapi agak berbeda dengan Enny.

Di saat semua teman temannya sedang asyik ngobrol dan bercanda ia malah diam dan melamun.

"Ohya genk's, besok kan kita libur tuh. Kita jalan yuk?" ajak Sindy kepada siapa saja.

"Kemana emangnya?" Friska yg di duduk di sebelahnya menanggapi.

"Ya kemana aja,ke New Zeeland kek atau ke Paris kek. Terserah aja deh,yg penting kita jalan." ucap Sindy setengah ngawur.

"New Zeeland pala lu Sin. Ngaco banget." timpal Laras sembari memukul lengan Sindy.

"Ekspektasi lo terlalu tinggi Sin." tambah Adel.

"Oke,oke gw setuju sama Sindy. Kita ke New Zeeland aja besok." ucap salah satu cowok yg duduk bersebrangan dengan Friska,namanya Vino.

"Lah,serius nih?" tanya Gea.

"Iya,duarius malahan. Tapi ntar pulang sekolah kalian pada gw jual ya dipinggir jalan. Biar dapat uang. Apalagi noh Sindy, se jam 20k juga mau dia. Hahahaha."

Vino tertawa keras akibat ulahnya sendiri yg ngawur. Membuat dengusan kesal dari teman temannya. Apalagi Sindy, ia langsung mencubit lengan Vino sambil sumpah serapah.

"Taik banget lo,nih rasain." Sindy mencubitnya tanpa ampun.

"Aduh,aduh Sin. Sakit tau. Dasar lu pantat kadal."

"Sembarangan yah kalo ngomong,dasar lu ketek dugong."

Sindy semakin memperkuat cubitannya,membuat Vino meringis kesakitan. Tapi Sindy tak peduli.

Sementara teman temannya yg lain di buat tertawa akibat ulah Sindy dan Vino yg tiada hari tanpa bikin masalah ini.

"Yaelah lu berdua malah ribut gak jelas,inti nya aja nih besok kita jadi gak jalan? Bete gw dirumah." desak Friska dan di angguki oleh Gea.

"Ciyee ketahuan banget jomblonya lu pada. Apalagi noh Friska,dirumah paling disuruh ngangkat jemuran sama emaknya."

Vino kembali lagi bikin ulah dengan Friska. Membuat Friska juga kesal akan hal itu.

"Lo mau gw tampar,Vin?"

"Hooh." jawab Vino dengan muka bercanda.

Friska semakin geram melihat kelakuan Vino yg selalu saja bikin onar. Tapi kalo gak ada nih orang kelas juga sepi.

"Udah deh ya,kapan sih kalian seriusnya?" giliran Adel yg berbicara dengan oktaf suara tinggi.

"Cowok mana ada yg serius,Del." sahut Laras sembarang.

"Btw disini semuanya udah ada kedengaran nih suaranya,tapi gw gak denger suara Enny. Apa pendengaran gw yg bermasalah nih?" Sindy mengalihkan pembicaraan.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang