Kekonyolan Haris.

42 3 1
                                    

"Hidup ini tak seindah yg kita bayangkan. Tapi tidak juga seburuk yg kita pikirkan."

Sekarang jam pelajaran olahraga. Kebetulan lapangannya luas, jadi jadwal nya bergabung dengan kelas lain.

Hari ini giliran jadwal kelas XI Ipa 3 dan XII Ipa 1. Walaupun jam olahraganya sama, tapi dipandu oleh guru yg berbeda.

Jam pelajaran olahraga adalah jam pelajaran yg sangat disenangi semua siswa disamping jam kosong.

Berkeliaran bebas dilapangan, bercanda ria dan bergurau sampai akhirnya terjadi keributan merupakan pendinginan buat otak yg mencerna pelajaran lainnya.

Namun menjadi masalah tersendiri bagi anak perempuan. Harus berdesakan mengantri di toilet untuk berganti pakaian.

Belum lagi menghadapi usilnya anak laki lagi yg suka mengintip di depan toilet, membuat mereka adu mulut.

Sesuai dengan jadwal nya hari ini, anak kelas XI Ipa 3 sedang riuh untuk berebut toilet.

"Kita di toilet dekat laboratorium aja, malas gw ngantri sama mak lampir." ucap Sindy sembari mengambil pakaian olahraganya di dalam tas.

"Iya, ntar yg ada perang dunia ketiga lagi." imbuh Laras.

"Mereka itu gak pernah bosan ngurusi hidup orang. Benci banget gw." ketus Sindy yg terlihat kesal.

"Tau sok banget jadi orang." tambah Friska.

"Pengen cepat lulus gw biar gak ketemu lagi sama tuh kaum mak lampir." dengus Gea menjadi jadi.

Nampaknya mereka sedang membicarakan orang. Pasti yg dibicarakan anak Crazy Genk's.

Crazy Genk's dengan mereka itu gak pernah rukun, tiap hari selalu aja adu mulut.

Penyebabnya sih karena anak Crazy Genk's yg suka ngatain mereka, terus bila ada maunya datangnya ke mereka.

Giliran senang diperlukan, giliran gak ada perlunya mereka dimusuhi. Siapa yg gak kesal coba.

"Aduh please deh, kalian ini jangan ribut kenapa sih." cerca Enny dengan muka yg kusut, sembari membongkar isi tas nya.

"Lo kenapa sih En?" tanya Laras kebingungan melihat tingkah Enny.

"Cepetan ke toilet, ntar kita telat lagi." desak Sindy.

"Pakaian olahraga gw ketinggalan genk's." lirih Enny dengan muka yg masih saja kesal.

"Ya ampun gimana sih!" kilah Gea.

"Tadi pagi gw taruh di atas lemari, tapi lupa masukin kedalam tas." ujarnya sembari membereskan buku yg berhambur di meja.

"Aduh, habis deh gw. Di marahi sama pak Chandra." keluhnya lagi.

"Jadi gimana nih? Nunggu lo kita bisa telat En." ujar Laras yg sudah melangkah ke ambang pintu.

"Yaudah kalian duluan aja." suruhnya cepat.

"Tapi lo gimana?" tanya Sindy meyakinkan.

"Ya terpaksa gw gak ikut olahraga. Udah deh kalian duluan aja." suruh Enny yg kedua kalinya.

Teman temannya pun menurut, terpaksa mereka meninggalkan Enny. Daripada mereka yg telat.

Enny berjalan di koridor sekolah dengan langkah gontai, mukanya lesu.

Membayangkan dilapangan nanti ia disuruh push up oleh Pak Chandra gara gara tidak memakai pakaian olahraga. Dan diketawakan oleh siswa lainnya.

"Aduhh Enny, kenapa sampai ketinggalan sih. Udah tau ini hari rabu, jadwal nya olahraga. Pake di tinggal segala lagi."

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang