Pembagian raport.

30 3 0
                                    

Hari itu,24 Desember 2017. Gerbang Sma Tunas Bangsa dibuka sejak pukul setengah 9 pagi.

Beberapa murid dan wali murid sudah berdatangan,berkumpul di kelas saling bersilaturahmi dengan wali kelas.

Para siswa dipanggil sesuai nomor absen. Bu Anes yg merupakan wali kelas XI Ipa 3 memanggil nama siswa nya satu persatu.

Dan kemudian maju bersama orang tua. Ada yg bersama ibu,ada juga yg di temani ayah.

"Sindy Angelina Giovany." nama Sindy di sebut.

Sindy berdiri dan di ikuti ibunya. Berhadapan dengan bu Anes yg memegang raport. Dan mengucapkan selamat karena Sindy kali ini juara 1.

"Nilainya tetap dipertahankan ya,kalau bisa lebih tinggi lagi." ucap bu Anes.

"Baik bu." jawab Sindy,kemudian ia keluar kelas dan di iringi oleh ibunya.

Bu Anes memanggil siswa lainnya lagi.

"Laras Anandita Marino."

Sekarang giliran Laras untuk mengambil raport. Seperti halnya Sindy, bu Anes juga mengucapkan selamat kepada Laras karena ia berhasil meraih juara 2.

"Tingkatkan lagi nilainya,Laras. Nilai kamu hanya berbeda tipis dengan nilai Sindy." ucap bu Anes kepada Laras.

"Iya,bu." balas Laras dengan tersenyum

Setelah mengambil raport,Laras menemui Sindy, Enny, Gea dan Friska yg bergerumun di depan kelas.

"Wih,pacarnya Andra nih. Peringkat berapa lo?" sapa Sindy sembari bertanya.

"Peringkat 2. Udah tau,lo peringkat 1 kan?" Laras balik bertanya.

"Iya,syukur banget gw bisa dapat peringkat pertama." Sindy menjawab pertanyaan Laras.

"Disini siapa aja yg masuk 5 besar?" Sindy bertanya kepada yg lainnya.

"Verlyn peringkat 4 dan Enny peringkat 5." jawab Gea.

"Peringkat 3 nya siapa?" Laras ikut bertanya.

"Noh tetangga sebelah,gak usah sebut merk." jawab Gea.

"Gak papa,persaingan itu perkara biasa,yg penting mah solidaritasnya." kata Laras.

"Ohya,nanti kalian rencana nya mau kemana?" tanya Enny.

"Gw sih rencananya mau ngikuti beasiswa di Belanda." jawab Laras dengan semangat.

"Wih,hebat lo." puji teman temannya dengan mengacungkan jempol.

"Doa kan gw yah,moga bisa kuliah di Amsterdam. Kemarin sih bokap  gw dapat kabar dari saudaranya yg tinggal di sana,kalo sekitaran dua bulan lagi gw mau ikuti tes awal buat masuk kedokteran di Universiteit Leidein." jelas Laras.

"Mantap lo,tapi ntar kalo udah sukses jangan lupa sama kita." pesan Enny.

"Gw juga rencana nya mau ngambil pendidikan sastra bahasa di Swiss." umpat Sindy.

"Lah,kok pada ke luar negeri semua sih?" Gea menimpali.

"Yah gak papa lah,sesekali belajar di negeri orang." ujar Sindy.

"Iya,iya. Doa nya yg terbaik aja buat kalian. Semoga kita semuanya sukses. Tapi jangan lupa sama teman seperjuangan,jangan lupa sama negeri sendiri." pesan Enny lagi.

"Kalo itu mah pasti." sahut Laras dan di angguki oleh Sindy.

"Ohya,gimana lo pacaran sama Andra?"

Entah kenapa Sindy mengalihkan pembicaraan ke Andra.

"Gimana apanya?" Laras balik bertanya,terlihat kerutan di dahi nya.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang