Relationship

22 3 0
                                    

Satu minggu kemudian....

Akhirnya Laras bisa pulang ke rumah. Mrs. Betty mendidiknya dengan begitu intens,bahkan membuat jam tidurnya sedikit berkurang.

Ia sangat lelah selama seminggu tinggal di Belanda. Untungnya ada Arvan yg selalu mendukung dan memberinya semangat.

Bahkan ketika ia sampai dirumahntidak ada keinginan untuk melakukan apapun selain tidur lagi.

Ia mengunci diri di kamar,merefresh kan otaknya.

Membayangkan ketika menjawab soal tes kedokteran yg di penuhi dengan gambar anatomi tubuh makhluk hidup sebanyak 100 buah dan soal saintek sebanyak 50 buah dalam bahasa Belanda.

Seakan kepalanya ingin pecah. Pokoknya hari ini ia akan menghabiskan waktunya untuk tidur saja,agar besok bisa kembali kesekolah.

Dan berharap setelah ia kembali membuka matanya,mendapat kiriman pesan romantis dari sang pacar. Atau jika nekad,mengunjunginya ke rumah.

****

Kantin Sma Tunas Bangsa.

Suasana di kantin hari ini terlihat ramai sekali,bahkan lebih penuh dari biasanya.

Karena pagi tadi guru mengumumkan bahwa sekolah akan mengadakan rapan UN untuk siswa kelas XII.

Jadi semua siswa keluyuran kesana kemari karena jam kosong. Padalah masing masing guru memberi tugas,tapi tetap saja mereka mengacuhkan nya.

Seperti kata Nathan,tanpa siswa nakal guru BK gak ada kerjaan.

Mungkin seperti itulah prinsip mereka. Menghabiskan waktu dengan cara melanggar peraturan yg telah ditetapkan.

Karena katanya,kalo berkelakuan baik terus ntar setelah lulus gak ada kenangannya.

Di sini,di kantin mang Akem sebagian siswa kelas XI Ipa 3 tengah menikmati waktu luang mereka. Sambil memesan cilok atau pempek.

"Widihh,lo habis mangkal Sin? Uang lo banyak bener." celutuk Dandi, yg merupakan siswa paling bandel dikelas. Tapi kalo gak ada dia kelas jadi sepi.

"Iya,tadi malam Sindy mangkal dipinggir jalan Sudimampir." sahut Friska ngasal.

"Nihhh,banyak kan duit gw. Tadi malam gw mangkal sampai subuh." Sindy menyahuti kalimat Friska,makin ngasal lagi. Sembari berkipas dengan uang lima puluhan.

"Wah pantesan hidup lo kayak gak terurus gitu." ledek Rayhan.

"Sindy mah kalo siang nyari barang rongsokan,kalo malam manggal." celutuk Enny.

"Makanya gw banyak dapat duit. Fris,malam ini ikut gak?" ajak nya kepada Friska.

"Haha,gw mah ogah mangkal dipinggir jalan. Gak elit banget. Di hotel dong." ucap Friska makin ngawur.

"Sindy ini jangan kan di hotel,di kolong jembatan pun jadi kok " cengir Gea yg tertawa.

"Temannya jablay di Sudimampir yah Sindy. Coba deh kalian sekali kali video para jablay yg lagi mangkal disitu." umpat Fadil dan mendapat cubitan dari Sindy.

"Lo aja yg video." suruh Friska.

"Gw mah malas." cerca Fadil.

"Kenapa emang?" tanya Enny dan diangguki Gea.

"Takut dilempar pake sendal." celutuk Dandi yg tertawa terbahak bahak.

"Jangankan memvideo,lewat aja kita takut. Jablay disitu mah bisa ngejar." tambah Fadil.

Semuanya tertawa terpingkal pingkal,kantin dibuat riuh oleh kejanggalan mereka.

Seperti inilah keseharian mereka disekolah. Selain mengikuti pelajaran disekolah,mereka selalu saja bercanda. Entah apalah yg mereka tertawakan,selalu ada saja.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang