Mantan

24 2 0
                                    


"Jangan tangisi dia yg meninggalkan mu demi orang lain. Jika dia cukup bodoh untuk melepasmu,berarti kamu harus lebih pintar untuk melupakannya."

"En,sarapan dulu. Ntar lo sakit,lo udah dari kemarin gak makan." bujuk Laras sembari menyodorkan sepiring nasi goreng.

"Iya,En. Ntar lo sakit gak ada yg ngucapin GWS."tambah Sindy yg sedang mengunyah nasi goreng.

"Sin."

Laras menatap Sindy dengan tatapan tajam. Pertanda menyuruh Sindy berhenti untuk bercanda,karena sekarang bukan waktu yg tepat untuk bercanda.

Sementara Enny hanya diam saja,tak mengubris kedua temannya. Dengan kedua tangannya yg terlipat di meja makan,ia nampak merenung.

"Enny..."

"Gw gak nafsu Ras."

Belum selesai Laras berbicara,Enny dengen cepet memotongnya. Laras hanya bisa mengangguk pasrah.

Tak lama kemudian cowok bertubuh sedang itu menghampiri mereka bertiga,mereka pun di buat kaget.

Yah,siapa lagi kalo bukan Haris Aditya.

"Hai,pagi semua?" sapa nya dengan cengiran senyum khas nya,membuat ketampanan nya bertambah.

"Pagi kak." balas mereka bersamaan.

"Gw boleh gabung kan?" tanya nya basa basi.

"Boleh kok kak,boleh banget." ucap Sindy yg terlihat antusias.

"Thnks"

"Ohya,Enny! Kok tumben banget sih diam. Kenapa?" tanya Haris sembari melihat ke arah Enny.

Enny tidak menjawab pertanyaan dari Haris. Sedari tadi ia tak banyak ngomong,hanya diam,diam dan diam.

Lalu Haris tersenyum sembari menatap Enny.

"Gara gara manusia biadap itu kan?" ia berucap dengan nada sinis.

Membuat Laras dan Sindy yg tengah makan jadi terhenti setelah mendengar kata kata yg baru saja keluar dari mulut Haris.

Begitu pula dengan Enny, yg tadinya melamun menjadi buyar.

"Maksud kak Haris?" tanya Enny meyakinkan.

"Lo kek begini gara gara Yudha kan?" tanya nya untuk yg kedua kalinya dengan to the point.

Sekarang Enny baru mengerti apa maksud Haris. Tapi Haris kok tau sih dia putusan dengan Yudha. Yah mungkin Yudha cerita kali. Kan mereka teman dekat.

Enny kembali di buat murung lagi. Setiap ada yg membahas masalah Yudha, ia pasti teringat akan kejadian kemarin.

"Dulu gw juga bilang apa En,gw ngeliat dia dinner sama cewek lain. Gw kasih tau,lo nya gak percaya." tuding Haris.

Sesekali Enny menghembuskan nafas beratnya,lalu ia berucap.

"Gw gak nyangka banget Yudha bakalan memperlakukan gw kek gini. Gw kira dia beneran tulus,tapi ternyata gak. Gw nyesal banget kenal sama dia." ucap Enny kepada siapapun dengan penuh sesal.

"Bukan pertemuan yg kita sesali,tapi perpisahan yg terjadi akan menjadikan bukti bahwa rencana tuhan lebih baik."

"Lo gak usah ngomong kek gitu En, lo jangan mengira bahwa diri lo yg salah dan seolah olah dia yg benar." ujar Haris memberi nasehat.

"Iya En, yg mengecewakan lo itu ntar bakalan di kecewakan juga kok. Because,let the karma do their job. Okey! So simple." tambah Laras.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang