Berakhir?

17 2 0
                                    

Jika kau hanya sekedar singgah lalu kau pergi tanpa ada perasaan yg sebenarnya,tolong jangan. Aku sedang malas berteman dengan yang namanya harapan.


Hari ini adalah hari yg bersejarah buat Enny. Dimana usianya akan bertambah. Yah,hari ini adalah sweet seventeen buat seorang Enny Kartika.

Ia masih di tempat kelahirannya Yudha, di kota Semarang. Dan ia berharap ulang tahun nya kali ini akan di rayakan disini bersama sang pacar.

Tapi entah kenapa,tiba tiba hari ini Yudha berubah drastis. Sifat dinginnya kembali lagi.

Baru saja kemarin ia memperlakukan Enny dengan manja dan begitu terlihat menyayangi nya. Tapi entah kenapa sekarang ia malah cuek dan tidak ada menyapa Enny sedari bangun tadi.

Ia malah terlihat sibuk mencuci mobilnya di halaman depan. Sementara kedua orang tua nya sedang tidak ada dirumah,mereka katanya sedang mengurusi bisnis di kepulauan seribu selama satu minggu.

Kalo tidak sibuk dengan bisnis,bukan keluarga Fadilla namanya.

Papa nya Yudha, bernama Satya Bramantyo Fadilla merupakan seorang pengusaha kaya raya yg memiliki beberapa perusahaan di sejumlah kepulauan yg ada di Indonesia.

Sementara mama nya Yudha, Rika Agnesia Fadilla memiliki butik di kota Semarang dan butik yg satunya lagi di mancanegara,yaitu di Manilla.

Rencananya,bulan bulan ini Mama nya Yudha akan mengurusi butiknya di Manilla selama beberapa bulan.
Yah,biasa lah emang wanita karir.

Back to Enny Yudha.

Enny berusaha mendekati Yudha yg sedang asyik mencuci mobil bersama mang Didin. Ia juga bingung kenapa seketika Yudha berubah cuek seperti ini.

Yudha menyadari kehadiran Enny, tapi ia tetap tidak merespon dan malas asyik mencuci mobil ferrari nya.

"Yudha??" sapa Enny dengan nada yg dimanja manja kan.

Yudha masih tidak merespon.

"Den,itu lho den cewek nya manggil tuh?" ujar mang Didin membuyarkan Yudha.

"Ada yg manggil aku,mang? Kok orang nya gak ada yah?" sindir Yudha.

"Gak baik gitu den. Ntar cewek nya ngambek lho den."

"Biarin ngambek,peduli apa??" jawab Yudha dengan nada ketus sembari me lap kaca mobil.

Enny merasa dirinya sedang tidak di pedulikan oleh Yudha. Entah kenapa sebabnya,yg pasti sekarang Enny kesal sekali.

Tidak di tegur dan tidak disapa oleh tuan rumah rasanya itu gak enak sekali. Ingin secepatnya ia pergi dari sini.

Sembari menghentak hentakan kedua kakinya,Enny masuk dan duduk di ruang tamu. Sementara Yudha tidak mempedulikan hal itu.

"Ish,Yudha kenapa sih?" dengus Enny kesal.

Di belakang sana,Yudha sedang menahan tawa nya melihat sang pacar ngambek karena ulahnya.

Ia berjalan menuju kamar nya dengan langkah yg biasa,tetap tidak mempedulikan Enny.

"Yudha??" panggil Enny.

Namun Yudha sama sekali tidak mengubris panggilannya.

Enny kembali kesal,namun sekali lagi ia memanggil Yudha dengan menaikkan oktaf suaranya.

"Yudha!!!"

Lagi lagi tak di sahut oleh Yudha. Jangankan menyahut,menoleh saja tidak. Enny benar benar benci akan situasi seperti ini.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang