Toko Sepatu dan Supermaket.

128 13 3
                                    

Gadis belia yg menggunakan hijab ini berjalan dengan langkah santai,di temani oleh seorang gadis yg tak jauh berbeda usia dengannya.

Kedua gadis belia ini adalah teman akrab. Mereka bersekolah di sebuah sekolah yg cukup terkenal di kota Jakarta. Yah,sebut saja Sma Tunas Bangsa.

Keduanya menelusuri koridor sekolah dengan langkah santai di sertai canda tawa.

"Nanti sore temani gw ke toko sepatu,yah?" ucap cewek itu kepada teman di sebelahnya. Sebut saja namanya,Enny.

"Ngapain ke toko sepatu?" sahut temannya itu tanpa mengalihkan pandangan. Sebut saja namanya,Laras.

"Ya beli sepatu lah,masa beli dodol. Ada ada aja lo." jawab Enny dengan nada sedikit ketus.

"Hahaha,iya iya. Sorry. Oke deh,ntar gw minta izin dulu sama bokap nyokap gw." kata Laras dengan tawa sumrihang.

****

Toko sepatu.

Disini lah sekarang cewek bersahabat itu berdiri. Di depan sebuah toko sepatu yg terbilang lumayan besar.

Lalu mereka memasuki toko ini dengan langkah cepat. Di dalam sana banyak sepatu yg tersusun rapi di rak.

Sesekali mereka menoleh ke samping kanan dan kiri yg banyak sekali model sepatu terbaru.

"Ras, liat deh. Ini sepatu cantik banget yah!" kata Enny sembari memegang sepasang sepatu berwarna biru muda.

"Iya,tapi gw rasa yg ini lebih cantik deh." sahut Laras sembari mengambil sepasang sepatu yg tergeletak di rak tengah.

"Tapi gw sukanya yg ini." cerca Enny.

"Yaudah kalo lo sukanya yg itu,lo ambil yg itu aja.

"Iya deh."sahut Enny seraya berjalan menuju arah kasir.

****

Kasir.

Mereka berjalan mendekati kasir,lalu menyerahkan dua lembar uang ratusan ribu kepada penjaga kasir.

Setelah selesai,mereka keluar dari toko sepatu tersebut dan berjalan menuju arah tempat parkir.

****

"Ehmm,Laras. Gw ke supermarket itu dulu yah. Ada yg mau gw beli." pinta Enny sembari menunjuk ke arah supermarket yg terletak di sebrang jalan.

"Iya,gw tunggu sini." sahut Laras datar.

Enny mengacungkan jempolnya sembari berjalan dengan cepat menuju supermarket itu.

****

Enny sedang berjalan dari arah supermarket dengan kantong berisi makanan yg ia pegang. Ia sangat asyik memainkan ponselnya. Bahkan saat ia menyebrang jalan.

Saat menyebrang,ia tak melihat ada sebuah mobil yg melaju dengan cepat dari arah kanan.

"Aaaaa" teriaknya.

Tiba tiba saja ia merasakan tubuhnya terhempas ke jalan beraspal dan merasakan sakit pada bagian lutut dan sikunya.

"Lo gak papa?" tanya seorang Cowok berperawakan tinggi dan berkulit putih itu.

Yah,Cowok itulah yg menolong Enny.

"I,,iya. Gw gak papa kok." sahut Enny yg tampak gugup.

"Yaudah kalo gitu gw balik yah. Sorry,gw gak bisa bawa lo kerumah sakit buat ngobati luka lo. Masalahnya gw buru buru. Sekali lagi maaf yah." ucap Cowok itu sembari tersenyum.

"Ohya,kalo lagi jalan jangan main ponsel. Bahaya." tambahnya,lalu ia meninggalkan Enny yg masih bertekuk menahan sakit pada lutut dan sikunya yg sedikit berdarah.

Cowok itu berjalan dengan langkah cepat meninggalkan Enny.

"Yah,dia keburu pergi. Kan gw belum bilang terima kasih." dengus Enny sembari berdiri pelan pelan.

****

Laras masih setia menunggu Enny yg sedari tadi belum juga balik. Walau ia sesekali dibuat kesal karena kelamaan menunggu.

Enny berjalan terpingkal pingkal, sesekali ia meringis kesakitan karena luka di lututnya lumayan banyak.

Laras pun mengalihkan pandangannya ke arah Enny yg sedang berjalan terpingkal pingkal itu menuju ke arahnya.

Tentu saja melihat hal itu Laras sangat kaget. Lalu ia bergegas menyamperi Enny dan membantunya berjalan.

"Lo kenapa En?" tanya Laras yg terlihat khawatir.

"Gw tadi jatoh,Ras." lirih Enny pelan.

"Kok bisa jatoh sih? Ya ampun!" cerca Laras sembari membawa Enny masuk ke dalam mobilnya.

"Gw tadi gak ngeliat kalo ada mobil yg melaju di samping gw karena gw asyik dengan hanphone gw."

"Syukur aja tadi ada orang yg nolong gw. Kalo tidak,gak tau deh nasib gw kek gimana." jelas Enny.

"Hmm,syukur lah lo gak kenapa2. Tapi,siapa yg nolong lo itu?" tanya Laras,sesekali ia menoleh ke arah Enny.

"Gw juga gak tau Ras, tadi orang nya keburu pergi. Jadi nya gw gak sempat bilang terima kasih." kata Enny lirih.

****

Sepulang dari toko sepatu dan supermarket tadi,Enny langsung bergegas menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar,ia menghempaskan tubuh mungilnya ke kasur. Ia memandangi langit langit kamar dengan tatapan kosong.

Pikirannya masih saja tentang orang yg sempat menyelamatkan nyawanya tadi. Seandainya saja tidak ada orang tadi,entahlah bagaimana nasib nya sekarang.

Ia merasa tidak enak karena belum mengucapkan terima kasih kepada orang itu. Yah,orang itu terlalu cepat pergi.

"Gw harus mencari orang itu." gumam Enny.

Apakah Enny akan bertemu dengan orang yg menolongnya tadi??

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang