Rasa Yang Sebenarnya.

50 5 3
                                    

"Cinta itu...
Sebuah perasaan yg tak dapat terdefinisi kan layaknya bilangan nol dibagi bilangan asli."

Setelah selesai sholat magrib,Enny berjalan menuju kursi santai yg terletak di balkon rumahnya.

Ia menikmati semilir angin malam yg berhembus pelan.

Sedari pula sekolah tadi,seyum yg merekah dari kedua sudut bibirnya itu tidak henti hentinya terpancar.

****

Lalu ia berjalan menuju nakas di samping kasurnya. Handphone yg tergelatak di sana ia ambil dan kembali lagi ke balkon.

Ia terlihat sedang mengetikkan sebuah nomor dan menekan tombol call.

Sambungan terhubung.

Hallo,Laras!

(Iya,kenapa En?)

Lo punya nomer kak Yudha, gak?

(Hah,nomer kak Yudha? Buat apaan?)

Yah ada deh pokoknya.

(Ciyeee,lo naksir yah sama kak Yudha?)

Apaan sih lo, ya gak lah.

(Terus buat apaan nyari nomer dia?)

Besok aja deh gw jelasin.

(Tapi besok juga yah nomernya)

Iya deh. Iya,iya.

Tut...tut..tut..

Sambungan terputus.

****

Kelas X Ipa 3.

Enny segera menyamperi Laras yg tengah mengerjakan tugas. Ia bergegas mendekati Laras dan sempat membuat Laras kaget.

"Doorr" ucap Enny setengah berteriak.

"Ya ampun Ennyyy,lo ini bikin gw kaget aja." dengus Laras kesal.

"Hahahah,sorry." cengir Enny dengan wajah tak berdosa. Lalu ia menduduki kursi kosong disebelah temannya itu.

"Ras, mana nomernya?" pinta Enny dengan semangat.

"Nomer apaan?" Laras menjawab dengan pura pura tidak tau. Matanya masih tertuju pada buku yg penuh coretan rumus kimia itu.

"Ya elah,Laras. Nomernya kak Yudha." ucap Enny sedikit pelan.

"Hah,kak Yudha? Kak Yudha siapa?" cengir Laras sengaja yg memancing emosi Enny.

"Sumpah,demi kak Ros yg gak kawin kawin,lo ini bikin emosi gw naik." cetus Enny yg terlihat kesal.

"Hahahha,iya iya. Ternyata lo bisa marah juga yah." canda Laras sembari mengalihkan pandangannya ke arah Enny yg terlihat sangat kesal.

Sementara Enny tak mengobres pernyataan Laras barusan. Ia masih nampak kesal sekali.

Laras mengeluarkan handphone nya yg di dalam tas dan mencari kontak seseorang.

"Nih." kata Laras seraya menyerahkan handphone nya ke Enny.

Enny langsung mengambilnya dengan cepat dan melihat kontak tersebut bernamakan kak Yudha.

"Emm,giliran kak Yudha aja cepat." cerca Laras dengan memutar kedua bola matanya.

Enny tidak menjawab perkataan Laras barusan. Ia nampak sibuk mengetikkan sebuah nomer,lalu menekan tombol save.

"Nih,makasih yah. Lo ini the best banget deh." ucapnya dengan tawa sumrihang seraya menyerahkan handphone Laras.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang