Dompet Merah.

23 3 0
                                    

"Jika tatapan itu sebuah isyarat,berikan aku pertanda. Apakah itu rasa cinta atau sebuah harapan?"

Hari ini Yudha sengaja pulang lebih lambat dari biasanya. Karena hari ini,ia berencana ingin belajar di ruang perpustakaan.

Ia termasuk orang yg disiplin,tidak ingin melalaikan tugas dan menyenangi segala bidang study.

Ini bulan bulan yg sudah dekat dengan waktunya ulangan semester. Jadi otomatis semua siswa belajarnya tambah giat.

Terkecuali bagi siswa yg emang malas untuk belajar. Mereka pasti hanya berharap pada posisi duduk,siapa pengawasnya dan bentuk soal.

Jika soalnya pilihan ganda,kemenangan tersendiri bagi mereka. Tapi jika soalnya berbentuk essay dan ditambah dengan pengawas bermata elang,merupakan penjajahan bagi mereka.

Tapi tidak dengan seorang Mr. Bramantyo. Ia rela waktu santainya digunakan hanya untuk belajar,belajar dan belajar.

Sebelum pergi ke ruang perpustakaan,Yudha terlebih dahulu ke kelas Enny seperti biasanya.

Tidak perlu masuk kelas,Enny nya sudah stand by di depan pintu kelas bersama kedua sahabatnya.

"En, tuh pacar lo." ujar Sindy sembari menunjuk ke arah Yudha.

"Iya,gw tau kok." sahut Enny dengan santai.

Yudha berjalan mendekat ke arah Enny, bahkan jarak nya sekarang sangat dekat sekali. Membuat jantung Enny berdetak lebih cepat.

"Aku habis ini mau belajar dulu di perpus,kamu mau nunggu atau pulang sekarang?" tanya Yudha to the point dengan alisnya yg terangkat sebelah.

"Hah,belajar? Emang tadi di kelas kamu gak belajar yah?"

"Masih kurang. Ini kamu mau nungguin atau pulang sekarang?" tanya Yudha sekali lagi.

Enny terlihat berpikir sejenak sembari melirik ke arah sahabatnya. Kemudian ia tersenyum tipis.

"Emm,nunggu kamu aja deh." sahut Enny.

"Oke,good. Ayo!" seru Yudha seraya membalikkan badannya.

"Kemana?"

"Ya ke perpus lah." jawab Yudha sembari berjalan.

"Oh iya. Laras, Sindy gw cabut dulu yah. Kalian hati hati pulangnya." pesan Enny kepada kedua sahabatnya.

"Iyaa pacarnya Mr. Bramantyo." jawab Laras dan Sindy bersamaan,lalu tawa mereka pecah seketika.

****

Perpustakaan.

Yudha yg berjalan beriringan dengan Enny memasuki ruang perpustakaan. Lalu mereka mengisi buku pengunjung hari ini.

Suasana di perpustakaan kali ini terbilang sepi. Karena hanya beberapa siswa saja yg mau menyinggahkan diri di tempat ini.

Selebihnya lagi mereka pulang,entah langsung pulang kerumah atau singgah ke tempat lain dulu.

Yudha merupakan seorang yg jenius. Ia sangat menyukai semua study. Apalagi masalah hitungan,jago nya sekali.

Be My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang