23. BEAUTIFUL DAY

36 4 3
                                        

"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 164)

.
.
.
.
.
.
🍃🍂




"Astagah!"

"Kenapa Hus?" Illa menyentuh pundak Husna berbarengan denga Jung Hyun yang bangkit menghampiri gadis itu.

"Kenapa?"

Husna menggeleng, tangannya menutup mulut. Ia tak percaya dengan apa yang penglihatannya sajikan.

"Kamu... Hwang Min Hyuk?" Matanya yang berbinar lantas menunduk.

Min Hyuk yang masih melongok, mengangguk pelan dalam hati sudah berkecamuk cemas ia ketahuan dan siap jiwa untuk di lempar pertanyaan netizen yang haus bahan gosipan. Min Hyuk juga tak berniat hendak kabur karena Illa, tapi Min Hyuk juga bingung sebenarnya ekspresi apa yang sedang Husna tunjukan, mengapa seperti.

"Aku... entah pantas atau tidak, namun selama ini aku menganggab diriku... Heart." Mata Min Hyuk membola, seulas senyum langsung merekah.

"HEART? apa itu?" Jung Hyun dan raut bingungnya. Sedang Illa terlihat berpikir ia yakin pernah mendengar atau membaca kata itu di sebuha artikel Boyband Min Hyuk, W.IS.H.

"Benarkah?" Min Hyuk berbinar menanti kelanjutan kata yang akan Husna sampaikan. Gadis itu mengangguk semangat, upaya menahan emosinya yang sangat ingin menumpahkan air mata di detik Min Hyuk menatapnya, sungguhan bukan hanya tatapan mata dari layar video tapi langsung.

"Bagaimana... keadaanmu? Kamu sungguh cidera?" Pertanyaan Husna seketika terjawab dengan lirikan Min Hyuk pada tangannya yang masih terkurung dalam kain penyanggah.

"Ne, ada sedikit insiden..." Min Hyuk melirik Illa seolah berucap insiden ini semuanya karena dia dia dia Si Illa!! Illa yang membaca tatapan itu membuang muka kelain arah dari Min Hyuk.

"Pasti berat yah, aku minta maaf karena tidak bisa berbuat apa-apa di saat kalian membutuhkanku... aku sangat menyesal dan merasa gagal." Husna tertunduk, rasa penyesalan dan kesedihan yabg ia simpan bersama kenangan W.IS.H mulai bergumul menjadi satu.

Ini adalah moment yang lama ia nanti tapi terjadi di saat yang sama sekali tak pernah ia duga tempat atau bahkan waktunya.

Semua tiba-tiba membuatnya bingung hendak mengutarakan apa, sekedar kekagumannya atau simpati serta semua curahan hatinya tentang Min Hyuk dan kawan-kawannya.

"Semua terjadi begitu saja, sudah berapa lama kau mengenal kami?"

"Sudah... seharusnya ini tahun ke lima. Namun aku tak pernah bisa mendukung kalian dengan benar. Maaf..."

"Tak apa, bukan kata itu yang mau ku dengar dari penggemarku. Aku lebih suka jika kau sampaikan permintaan untuk aku lakukan. Tapi jangan yang sulit yah."

"Hehe... bolehkah?" Oke, dunia terasa hanya milik Husna Dan Min Hyuk saja, yang lainnya hanya pemanis

"Tentu, kau tahu sudah lama aku tak berjumpa kalian. Dan ini pertemuan pertama kita, aku ingin membuat kenangan yang Indah."

"Baiklah, aku punya permintaan..."

"Katakan."

"Bolehkah aku memanggilmu Oppa."

[I↓M] an IDOL and METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang